RENUNGAN HARIAN
Mengapa Sulit Untuk Bersyukur?
Bacaan: Lukas 17:11-19
“Seorang berasal berasal dari mereka, ketika menyaksikan bahwa ia sudah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah bersama dengan bersama dengan nada nyaring, selanjutnya tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi seluruhnya sudah jadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?”
Lukas 17:15-17
Renungan Harian Mengapa Sulit Untuk Bersyukur? Lukas 17:11-19
Dalam perjalanan Yesus menuju Yerusalem, Ia berjumpa bersama dengan bersama dengan sepuluh orang kusta di sebuah desa. Kesepuluh orang itu berharap belas kasihan Yeus untuk mengakibatkan sembuh penyakitknya. Mereka bahkan berseru kepada Yesus bersama dengan bersama dengan segenap hati mereka sehingga mereka mampu disembuhkan. Pada zaman dahulu, kusta dianggap sebanyak penyakit kutukan sehingga orang yang miliki penyakit ini umumnya dijauhkan, diasingkan bahkan tidak dianggap oleh keluarga sendiri.
Pada pas itu, kusta merupakan tidak benar satu penyakit yang memalukan dikarenakan penyakit ini bakal mengakibatkan si penderita kehilangan lebih berasal dari satu anggota tubuhnya. Orang yang terkena penyakit ini dianggap sudah melakukan dosa besar sehingga Tuhan menghukum mereka melalui sakit yang mereka derita. Oleh dikarenakan itu, ketika sepuluh orang yang terkena sakit kusta menyaksikan Yesus, mereka memohon kepada Yesus untuk menyembuhkannya sehingga mereka mampu kembali di terima oleh masyarakat dan keluarga. Apa yang dijalankan  Yesus sungguh luar biasa, Ia mengakibatkan sembuh orang-orang tersebut sehingga mereka seluruh jadi tahir. Namun, berasal berasal dari kesepuluh orang tersebut cuma satu orang saja yang bersyukur kepadanya.
Pertanyaannya apakah anda pernah seperti kesembilan orang yang sudah disembuhkan oleh Yesus yang mengabaikan kebaikanNya?
Jika pernah mengapa perihal itu mampu berlangsung dan apa yang mengakibatkan anda susah untuk bersyukur?Seringkali aku mendengar suatu perkataan bahwa bersyukur itu lebih mudah dijalankan ketika kami di di di dalam situasi baik atau terima suatu perihal yang kami inginkan. Ketika suatu persoalan hidup singgah menimpa kehidupan kita, kami jadi spesial yang susah untuk bersyukur kepadaNya bahkan kami juga tidak mampu menyaksikan kebaikanNya di di di di dalam kehidupan kita. Ketika ada suatu persoalan, kami selalu berseru dan berdoa kepadaNya sehingga kehidupan kami dipulihkan. Namun, sesudah Ia menjawab dan memulihkan kehidupan kita, kami kadang pas lupa bakal kebaikanNya dan justru tidak mengucap syukur kepadaNya. Kita jadi bahwa persoalan itu mampu selesai dikarenakan kuat dan hebat kita.
Namun apakah benar demikian?
Dari Firman Tuhan yang sudah kami baca, kami raih suatu pelajaran yang amat berharga yakni untuk selalu bersyukur atas kebaikan yang sudah Ia mengimbuhkan kepada kita. Mungkin sebetulnya benar kecuali bersyukur ketika kami miliki suatu persoalan itu susah tapi sebetulnya itu tidak tidak kemungkinan kami lakukan. Dalam Mazmur 106:1 dikatakan demikian
“Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, dikarenakan Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”
Baca juga : Kumpulan Saat Teduh
Tuhan itu selalu baik kepada kami anak-anakNya. Dalam situasi sesulit apa pun kita, Ia selalu mengimbuhkan kasih dan kebaikanNya selalu tercurah ke atas kita. Seringkali perihal yang mengakibatkan kami susah untuk bersyukur kepadaNya adalah diri kami sendiri. Diri kami amat fokus kepada persoalan yang ada sehingga kami lupa kecuali Tuhan selalu mengimbuhkan kasihNya kepada kita.
Ketika kami sukses raih suatu perihal yang kami impikan seperti sembuh berasal berasal dari sakit penyakit atau raih pekerjaan yang diinginkan, ingatlah bahwa itu adalah pertolongan berasal berasal dari Allah dan sebetulnya cuma dikarenakan Dia sajalah seluruh itu mampu terjadi. Janganlah kami jadi bahwa diri kami hebat sehingga kami raih seluruh itu, tapi ingatlah kecuali tanpa Tuhan seluruh itu tidak mampu terjadi. Bersyukurlah kepadaNya atas segala apa yang berlangsung di di di dalam kehidupan kita. Setiap hari kami kudu selalu bersyukur kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Harian Mengapa Sulit Untuk Bersyukur


RENUNGAN HARIAN
Menghitung Hari
Bacaan: Mazmur 90:1-17
“Sungguh, segala hari kita berlalu dikarenakan gemas-Mu, kita menggunakan tahun-tahun kita seperti keluh. Masa hidup kita tujuh puluh tahun dan jikalau kita kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; dikarenakan berlalunya buru-buru, dan kita melayang lenyap. Siapakah yang mengenal kapabilitas murka-Mu dan kuatir kepada gemas-Mu? Ajarlah kita menghitung hari-hari kita sedemikian, hingga kita mendapatkan hati yang bijaksana.”
Mazmur 90:9-12
Renungan Harian Menghitung Hari Mazmur 90:1-17
karyaone.co.id
Tanpa kita sadari, hari-hari yang kita lalui berlalu begitu cepat. Mungkin tanpa disadari waktu ini kita udah miliki keluarga bahkan diberkati didalam pekerjaan. Bagi pelajar atau mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, dapat saja hari-hari yang dilalui menjadi begitu berat tetapi berlalu begitu cepat. Ketika beranjak malah dewasa, tanpa disadari banyak kenangan-kenangan indah yang kerap kali muncul di analisis kita bahkan tak sedikit penyesalan yang muncul. Terkadang banyak pertanyaan yang muncul didalam analisis kita “Mengapa hari yang aku lalui dapat secepat ini? Rasanya baru tempo hari aku semester 1 tetapi sekarang udah harus menyusun skripsi.”
“Rasanya baru tempo hari aku mendapatkan pekerjaan ini tetapi tak menjadi sekarang aku udah bekerja disini hampir 1 tahun.”
 Atau dapat saja selalu banyak ulang pemikiran-pemikiran yang tiba-tiba muncul dan seringkali justru dipertanyakan.Hari-hari yang kita lewati memang berlangsung begitu cepat hingga pada selanjutnya Ia memanggil kita dan kita pun harus ulang ke Rumah Bapa di Sorga
“Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata:
"Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun serupa seperti hari kemarin, jika berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.”
 Mazmur 90:3-6. Sebelum kita dipanggil olehNya, apakah hidup yang kita jalani ini udah kita melaksanakan bersama benar agar tidak ada penyesalan kelak?
Hari-hari yang dilalui oleh kita sebagai manusia sungguh singkat. Namun, banyak satu satu satu diantara kita yang tidak mensyukuri hari-hari yang dilalui tersebut. Kita selalu melaksanakan kesalahan atau selalu banyak dambaan kita yang belum terwujud.
Terkadang selalu banyak termasuk satu satu satu diantara kita yang belum mensyukuri hidup ini. Banyak satu satu satu diantara kita yang selalu bahagia mengeluh dan bersungut-sungut bahkan tanpa disadari hidup yang dijalani tidak ia menikmati dikarenakan dihabiskan bersama bersungut-sungut. Penyesalan selalu berkunjung terlambat. Oleh dikarenakan itu, sebelum akan waktu kita menyesal, jalanilah hari-hari ini bersama baik dikarenakan hari yang udah berlalu tidak dapat kita ulang lagi. Jika penyesalan itu udah muncul, maka hilangkanlah penyesalan itu bersama tindakan kita di hari ini agar kelak tidak ada penyesalan lagi. Penyesalan yang kita rasakan hanya akan membawa dampak hidup kita terbebani agar kita kesusahan untuk bersyukur kepadaNya.
Baca Juga : Air Hidup bacaan Kristen
Hari-hari yang selalu dapat kita lewati pada waktu ini merupakan anugerah yang udah Allah beri tambahan dapat dikatakan bahwa itu merupakan peluang yang selalu Allah percayakan untuk kita. Hari-hari yang kita lewati haruslah kita jalani bersama hidup yang baik dan benar seturut bersama kehendakNya.
Selain itu, hari-hari yang kita lewati haruslah disyukuri dan dinikmati agar kelak tidak ada penyesalan yang kita alami. Jika pada waktu ini, kamu selalu belum bersyukur atas kehidupan yang sedang kamu jalani, coba untuk mensyukurinya dikarenakan peluang hidup yang Tuhan beri tambahan hanya satu kali. Bahkan aku dulu mendengar kata-kata jikalau seseorang mengidamkan mensyukuri kehidupannya maka ia harus berasumsi kehidupan yang sedang dijalaninya pada hari ini merupakan kehidupan yang terakhir. Oleh dikarenakan itu, hitunglah hari-hari yang udah lewati hingga waktu ini. Menghitung hari bermakna kita termasuk menghitung kasih dan berkat yang Allah beri tambahan untuk kita. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Harian Kristen Menghitung Hari


10 RENUNGAN MALAM PENDEK Menyentuh Hati
Renungan 1 : Menjadi Anak Bukan Hamba
Renungan 2 : Tuhan Itu Baik
Renungan 3 : Mendengar dan Melakukan
Renungan 4 : Mengampuni Karena Telah Dikasihi
Renungan 5 : Menasihati Karena Mengasihi
Renungan 6 : Menabur dan Menuai
Renungan 7 : Hal Mengikut Yesus
Renungan 8 : Kekuatan di di dalam Doa
Renungan 9 : Kecewa
Renungan 10 : Takut
Renungan Malam Kristen sebelum saat tidur 2019 doa & suara Injil jadi Pelindung
Renungan Malam Kristen sebelum saat tidur 2019
Renungan 1
Menjadi Anak Bukan Hamba
Bacaan: Galatia 4:4-11
"Jadi kamu bukan ulang hamba, melainkan anak; jika kamu anak, maka kamu termasuk adalah ahli-ahli waris, oleh Allah."
Galatia 4:7
Perbedaan hamba bersama bersama anak terdapat terhadap hak yang dimiliki. Seorang hamba tidak berhak memanggil tuannya bersama bersama sebutan Bapa dan ia tidak bakal terima warisan berasal berasal dari tuannya. Beda halnya bersama bersama anak. Anak punyai hak untuk memanggil Bapa dan ia bakal mendapatkan hak waris Bapanya.
Dahulu kami merupakan hamba dosa yang hidup di di di dalam dosa. Namun karena kehadiran Yesus ke di di dalam dunia ini sebabkan kami diangkat jadi anakNya. Perubahan standing berasal berasal dari hamba dosa jadi anak ini kudu kami syukuri karena kami sudah jadi pakar warisNya. Lalu dikala jadi seorang anak apa yang kudu kami lakukan?
Hal yang kudu kami melaksanakan adalah mendewasakan diri. Ketika kami sudah jadi anak yang dewasa khususnya secara iman, kami tidak bakal tunduk kepada roh-roh dunia melainkan bakal tunduk kepada perintahNya karena kami memahami mana yang puas dan tidak puas di hadapanNya.
Ketika kami jadi seorang anak, kami punyai hak istimewa untuk memanggil Allah bersama bersama sebutan Bapa. Ketika kami berseru memanggil namaNya dan memohon sesuatu kami mampu memanggilNya Bapa. Bukankah kasih seorang Bapa terhadap anakNya jauh lebih besar dibandingkan kasih seorang tuan kepada hambanya? Karena terhadap saat ini kami merupakan anakNya, marilah kami hidup seturut bersama bersama kehendakNya. Tuhan Yesus memberkati.Renungan 2
Tuhan Itu Baik
Bacaan: Nahum 1:5-8
"TUHAN itu baik; Ia adalah area pengungsian terhadap saat kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya"
Nahum 1:7
Tuhan itu baik karena kasih dan penyertaanNya tetap ada untuk kami masing-masing hari. Mulai berasal berasal dari kami bangun tidur sampai kami ulang tidur, kasihNya tetap baru untuk kita. Terkadang dikala kami mengalami kesusahan kami bicara jika Tuhan itu jahat kepada kita. Namun apakah benar jika Tuhan mengijinkan kesukaran berlangsung artinya Ia jahat kepada kita? Meskipun kami mengalami kesusahan, Ia tetap baik bagi kami semua. Bahkan terhadap ayat yang sudah kami baca disebutkan bahwa Ia adalah area pengungsian terhadap saat kesusahan. Tempat pengungsian artinya area berlindung dan tinggal dikala tidak ada area untuk berlindung lagi.
Dikatakan termasuk bahwa Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepadaNya. Ia mengenal kami khusus tiap pribadi. Ia lebih memahami dan memahami seperti apa kami dibandingkan bersama bersama orang yang paling dekat bersama bersama kita.
Ketika kami mengalami kesusahan Ia tetap beri tambahan jalan keluar dan kekuatan bagi kami yang berserah dan menghendaki kepadaNya. Ia baik di di dalam masing-masing suasana yang kami alami. Baik puas maupun duka Ia tetaplah Tuhan yang baik. Bukti kebaikanNya mampu kami memandang dikala Ia jadi area pengungsian bagi kami terhadap saat kesusahan. Kiranya kami mampu tetap memahami kebaikanNya di di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.Renungan 3
Mendengar dan Melakukan
Bacaan: Matius 7:24-27
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia serupa bersama bersama orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu."
Matius 7:24
Pada ayat yang sudah kami baca terhadap malam hari ini, kami diajarkan untuk mendengar perkataanNya dan melakukannya di di dalam kehidupan kami sehari-hari. Ketika kami mendengar Firman Tuhan bukankah bakal lebih baik jika kami melakukannya termasuk di di dalam kehidupan kita?
Orang yang mendengar dan melaksanakan jikalau seorang yang membangun area tinggal di atas batu. Sedangkan orang yang mendengar tapi tidak melakukannya jikalau orang yang mendirikan area tinggal di atas pasir. Ketika kami melaksanakan perkataanNya di di dalam kehidupan kita, kami sudah membangun suatu basic yang kokoh di di dalam hati kami supaya dikala kami diperhadapkan terhadap suatu kasus kami bakal tetap berdiri teguh denganNya.
Ada lebih berasal berasal dari satu alasan mengapa seseorang cuma mendengar perkataanNya tapi tidak melakukannya. Sa;ah satu alasan berikut yakni karena kami tidak punyai ketulusan dan kerelaan hati untuk menyrnangkan hati Tuhan. Agar kami mampu mendengar dan melaksanakan perkataanNya tentang yang mampu kami melaksanakan yakni melatih kepekaan hati, pikiran dan pendengaran terhadap suara Tuhan, tidak mencari kesenangan diri sendiri bersama bersama tidak berfokus terhadap keuntungan yang bakal diperolehserta punyai ketulusan dan kerelaan hati untuk menyenangkan hati Tuhan bukan menyenangkan diri sendir. Marilah kami mendengar perkataanNya dan melakukannya di di dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Dengarkan suara Injil
Renungan 4
Mengampuni Karena Telah Dikasihi
Bacaan: Matius 18:21-35
"Bukankah engkau pun kudu mengasihani kawanmu seperti aku sudah mengasihani engkau?"
Matius 18:33
Mengampuni merupakan tentang yang ringan untuk diucapkan tapi kesusahan untuk dilakukan. Mengampuni bukan cuma cuman kata "aku sudah memaafkanmu" tapi termasuk punyai persentase arti yang terlalu dalam. Dengan mengampuni kami mampu mendapatkan sukacita dan kedamaian.
Kita kudu mengampuni sesama kami karena Allah sudah khususnya dahulu mengasihi kita. Karena kasih yang Ia beri tambahan bagi kita, Ia mengampuni dosa dan pelanggaran kita. Bukankah karena Ia mengampuni dosa kita, kami termasuk kudu mampu mengampuni sesama kita? Pada malam hari ini kami diajarkan untuk punyai hati yang mengampuni.
Kita kudu puas mengampuni dan mengasihi sesama kami karena Ia termasuk sudah mengasihi kami khususnya dahulu. Ia puas mengampuni masing-masing dosa dan pelanggaran yang kami perbuat karena kasihnya kepada kita. Bahkan Ia mengidamkan kami tetap mengampuni sesama kita. Ketika kami belum mampu mengampuni sesama kita, ingatlah bahwa Ia sudah mengasihi kami khususnya dahulu. Matius 18:35 "Maka Bapa-Ku yang di sorga bakal berbuat demikianlah termasuk terhadap kamu, jikalau kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu bersama bersama segenap hatimu." Jika kami tidak mampu mengampuni sesama kami maka kami bakal kehilangan kasih yang sudah Ia curahkan kepada kita. Oleh karena itu, ampunilah sesamamu karena Kristus sudah khususnya dahulu mengampunimu. Tuhan Yesus memberkati.
Baca termasuk : Kumpulan Khotbah Kristen 2019
Renungan 5
Menasihati Karena Mengasihi
Bacaan: Matius 18:15-20
"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau sudah mendapatnya kembali."
Matius 18:15
Terkadang kesusahan bagi kami untuk menasihati orang lain. Bukan cuma kepada orang yang tidak kami kenal, menasihati orang yang sudah kami kenal pun rasanya kesusahan untuk dilakukan. Akan banyak pertimbangan yang seringkali kami acuhkan jika kami kudu menasihati orang lain jadi kuatir dianggap paling benar, kuatir menyinggung perasaan khususnya kuatir dianggap cuma omong kosong semata.
Menasihati tidaklah tetap serupa termasuk bersama bersama sesuatu yang negatif, tapi menasihati merupakan tentang positif yang mampu membangun. Jika seseorang melaksanakan kesalahan apakah kami kudu membiarkannya berkesinambungan sampai terhadap seterusnya ia kehilangan tujuan di di dalam hidupnya? Menasihati orang lain bukan artinya kami menggurui orang berikut karena kami benar, manasihati merupakan bukti kami mengasihi sesama kita. Jika kami tidak menasihati orang yang melaksanakan kesalahan maka kami tidak bakal mendapatkannya ulang dan justru ia bakal terlepas bukan cuma berasal berasal dari kami melainkan termasuk berasal berasal dari Kasih Allah.
Jika kami mengasihi sesama kita, marilah kami menasihatinya jika ia sudah melaksanakan kesalahan supaya ia tetap nikmati kasih Allah bersama bersama bersama bersama kita. Menasihati orang lain haruslah kami melaksanakan bersama bersama kasih supaya ia puas menerimanya dan memahaminya. Oleh karena itu, kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mangasihi dirimu semdiri. Tuhan Yesus memberkati.
Doa Membawa KeindahanRenungan 6
Menabur dan Menuai
Bacaan: Matius 13:1-23
"Dan lebih berasal berasal dari satu jatuh di tanah yang baik sesudah itu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Matius 13:8
Pasti kami semua dulu mendengar contoh tentang seorang penabur. Mari kami ingat sedikit pengenai contoh ini. Ada seorang penabur yang menaburkan benihnya. Benih berikut ada yang ditaburkan di pinggir jalan, ada yang ditaburkan di tanah yang berbatu, ada yang ditaburkan di tengah semak duri dan yang paling akhir ditaburkan di tanah yang baik. Setiap benih yang ditaburkan berikut ada yang tumbuh tapi ada pula yang tidak tumbuh mengenai dimana si penabur menaburkan benihnya.
Perumpamaan ini bicara tentang kami sebagai manusia. Jika kami menabur kebaikan maka kami bakal memetik kebaikan juga, tapi jika kami menabur kejahatan tentu tentang yang kami dapatkan bukanlah tentang yang baik melainkan apa yang sudah kami perbuat.
Apa yang kami tabur itulah yang kami tuai dan kudu kami pertanggung jawabkan. Sama seperti Firman Allah yang ditaburkan di di dalam hati dan hidup kita. Firman itu bakal sebabkan kami bertumbuh atau khususnya tidak mampu sebabkan kami bertumbuh mengenai kepada diri kami bagaimana menabur Firman berikut di di dalam hati kita. Kiranya benih yang kami taburkan jatuh di tanah yang subur supaya kami mampu memetik tentang yang baik. Tuhan Yesus memberkati.
Baca termasuk : Ayat Alkitab Tentang Cinta
Renungan 7
Hal Mengikut Yesus
Bacaan: Matius 10:34-42
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku berkunjung untuk mempunyai damai di atas bumi; Aku berkunjung bukan untuk mempunyai damai, melainkan pedang."
Matius 10:34
Mengikut Kristus bukanlah sesuatu tentang yang ringan untuk dilakukan. Saat mengikut Kristus jalan yang di lewati pun tidak tetap indah karena tentu bakal banyak kendala di dalamnya. Salah satu syarat untuk mengikut Kristus adalah menyangkal diri dan memikul salib. Kita kudu menyangkal diri kami sendiri jika kami mengidamkan mengikut Dia. Menyangkal diri artinya kami berusaha untuk tidak hidup menurut duniawi tapi hidup menurut kehendakNya. Memikul salib artinya kami tetap teguh dan sabar di di dalam menghadapi ujian hidup. Setiap orang punyai salibnya sendiri-sendiri. Sehingga komitmen kepada Kristus bakal teruji melalui seberapa kuat kami memikul salib yang Ia beri tambahan bagi kita.
Pada saat ini mungkin kami sering memandang orang yakin yang meninggalkan Kristus cuma karena kasus hidup yang dialaminya jadi berat seakan tak ada ulang jalan keluar. Tetap bertahan untuk mengikut Kristus atau justru meninggalkanNya merupakan pilihan yang ada di tangan kita..
Mengikut Kristus merupakan anugerah yang Ia beri tambahan bagi kita. Ketika kami bersedia untuk mengikutNya artinya kami sudah siap untuk terima apapun yangvIa beri tambahan baik itu tentang menyenangkan atau menyedihkan. Oleh karena itu, teguhkanlah hatimu jika mengidamkan mengikutNya supaya kamu jadi pengikut Kristus yang sejati. Tuhan Yesus memberkati.Renungan 8
Kekuatan di di dalam Doa
Bacaan: Yohanes 17:20-26
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tapi termasuk untuk orang-orang, yang yakin kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Yohanes 17:20
Setiap orang tentu dulu berdoa karena doa merupakan nafas kehidupan bagi orang percaya. Doa yang dipanjatkan oleh masing-masing orang itu tidak serupa mengenai berasal berasal dari apa kebutuhannya. Entah itu berdoa untuk dirinya sendiri, berdoa untuk keluarganya, berdoa untuk sesamanya, berdoa untuk wilayahnya supaya safe dan Tuhan memelihara khususnya berdoa bagi gerejanya.
Lalu sesungguhnya apa itu doa? Doa adalah wujud persekutuan kami bersama bersama Tuhan, bercakap-cakap atau berkomunikasi bersama bersama Tuhan dan merupakan berkat dan hak istimewa yang Tuhan berikan. Ketika kami berkomunikasi bersama bersama Tuhan, komunikasi yang kami melaksanakan bukanlah merupakan komunikasi satu arah melainkan komunikasi dua arah. Mengapa disebut sebagai konunikasi dua arah? Hal ini karena dikala kami berdoa kepada Tuhan, Ia termasuk bakal menjawab masing-masing doa yang kami panjatkan.
Lalu pertanyaannya saat ini adalah, kapankah kami kudu berdoa? Tentunya kami kudu berdoa masing-masing saat. Doa mampu dijalankan kapan saja dan dimana saja. Jika kami tidak sempat mengambil alih alih saat teduh, kami mampu berdoa di di di dalam hati meskipun tidak di di dalam sikap berdoa. Jika terhadap saat ini kami tidak memadai telaten berdoa, marilah kami jadi belajar untuk mengambil alih alih saat teduh sejenak untuk mengucap syukur atas apa yang sudah Ia beri tambahan kepada kita. Tuhan Yesus memberkati.
Baca termasuk : Ayat Alkitab Tentang Sahabat
Renungan 9
Kecewa
Bacaan: Habakuk 3:17-19
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, serupa sekali ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau berasal berasal dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi di di dalam kandang, tapi aku bakal bersorak-sorak di di di dalam Tuhan, beria-ria di di di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Habakuk 3:17-18
Dalam kehidupan, tentu masing-masing kami dulu mengalami yang namanya kecewa. Baik orang muda ataupun orang tua seringkali mengalami kekecewaan. Entah itu dikecewakan oleh pasangan, dikecewakan oleh kawan khususnya dikecewakan oleh keluarga.
Kekecewaan ini kadang saat sebabkan jalinan kami bersama bersama sesama jadi renggang karena hilangnya kepercayaan yang terhadap awalnya ada. Kecewa yang berkesinambungan menerus ada di di dalam diri kami berangsur-angsur bakal jadi kepahitan karena kami tetap menyimpan kekecewaan itu tanpa puas melepaskannya.
Kekecewaan merupakan wujud respon kami terhadap sebuah suasana yang tidak sesuai bersama bersama harapan. Sehingga kami mampu menentukan untuk kecewa atau tidak. Ketika kami terlalu menghendaki kepada orang lain, justru yang kami dapati cuman kekecewaan. Oleh karena itu, berharaplah kepada Tuhan yang tidak bakal dulu mengecewakan kita.
Jika doa kami belum dijawab olehNya dan jika apa yang berlangsung dan tengah kami alami terhadap saat ini tidak sesuai bersama bersama permohonan kita, janganlah kami jadi kecewa. Tuhan sudah mengijinkannyan berlangsung supaya kuasaNya jadi nyata di di dalam kelemahan kita. Tetaplah yakin dan menghendaki dan juga berserah kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.Renungan 10
Takut
Bacaan: Mazmur 118:5-9
“Jangan kuatir terhadap apa yang kudu engkau derita! Sesungguhnya Iblis bakal melemparkan lebih berasal berasal dari satu orang berasal berasal dari antaramu ke di di dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu bakal mendapatkan kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku bakal mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Wahyu 2:10
Takut merupakan suatu respon terhadap suatu stimulan tertentu seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Rasa kuatir merupakan tidak benar satu emosi basic tak cuma rasa marah, sedih dan bahagia. Dapat diambil kesimpulan bahwa ketakutan adalah suatu respon emosi seseorang terhadap suatu ancaman.
Memang benar jika ketakutan merupakan tentang yang tidak mampu dipisahkan di di dalam diri manusia. Rasa kuatir itu khususnya mampu saja keluar masing-masing hari di di dalam kehidupan manusia. Namun, jika kami berkesinambungan melepaskan ketakutan itu menguasai diri kami justru ketakutan itu bakal sebabkan kami tidak mampu melangkah maju ke depan. Ketakutan itu bakal menahan kami untuk mampu merasakan kasih dan kuasa Allah.
Mari kami mengikis rasa kuatir itu. Kita gantikan ketakutan yang kami punyai bersama bersama keberanian berasal berasal dari Allah. Daripada kami kuatir bakal hari esok atau bakal apa yang bakal berlangsung bersama bersama diri kami lebih baik kami gantikan bersama bersama rasa kuatir kami kepada Tuhan. Ketika kami punyai rasa kuatir kepada Tuhan, kami bakal berusaha untuk menyenangkan hatiNya dan berlaku seturut denganNya. Bukankan kuatir bakal Tuhan yang sesungguhnya di inginkan olehNya? Tuhan Yesus memberkati.
Renungan Malam Bagian 2

10+ Renungan Malam Kristen sebelum tidur


10 RENUNGAN HARIAN PENDEK
Renungan 1 : Hidup di di di didalam Terang
Renungan 2 : Kasih yang Berasal Dari Allah
Renungan 3 : Semua Ada Waktunya
Renungan 4 : Semua Karena Allah
Renungan 5 : Pujian dan Teguran
Renungan 6 : Hidup Menurut Daging atau Roh?
Renungan 7 : Tidak Jemu Untuk Berbuat Baik
Renungan 8 : Pekerjaan Allah Dinyatakan di di didalam Diri Manusia
Renungan 9 : Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan
Renungan 10 : Didikan Allah
Renungan Harian wanita tepat teduh kristen 2019 Air Hidup di di didalam kasih
Renugan harian wanita. Gambar sepositif.com
Renungan Harian wanita tepat teduh kristen 2019
Renungan 1
Hidup di di di didalam Terang
Bacaan: 1 Yohanes 1:5-10
"Tetapi kecuali kami hidup di di di didalam terang mirip seperti Dia tersedia di di di didalam terang, maka kami capai persekutuan seorang bersama yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kami berasal berasal dari pada segala dosa."
1 Yohanes 1:7
Tanpa disadari, terang dan gelap merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan berasal berasal dari hidup manusia. Terang dan gelap seakan tersedia di di didalam diri manusia dan menguasainya. Terang akan kami dapatkan berasal berasal dari Tuhan Yesus sementara kami hidup seturut bersama kehendakNya. Sebaliknya kecuali kami melakukan suatu pelanggaran atau dosa justru gelap yang tersedia di di didalam diri kami karena terang Kristus akan meredup sejalan jadi seringnya kami berbuat dosa.
Tidak tersedia satu pun manusia yang luput berasal berasal dari dosa. Semua manusia yang hidup di bumi ini pasti dulu melakukan kesalahan. Kesalahan yang dijalankan tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi terhitung dapat merugikan orang lain. Karena dosa inilah manusia akan kehilangan terang daripada Kristus di di di didalam hidupnya supaya manusia ditelan oleh kegelapan.
Salah satu langkah supaya hidup kami tidak jatuh ke di di didalam kegelapan yaitu bersama hidup di di di didalam Dia yang merupakan terang itu sendiri. Hidup di di di didalam Dia artinya kami mau hidup dan tumbuh bersama bersama Dia. Karena tidak tersedia satu pun manusia yang tidak dulu melakukan dosa, maka kami mesti mengakui dosa tersebut dihadapanNya. Dosa merupakan tidak benar satu penghalang antara manusia bersama Allah. Karena dosa pula manusia akan kehilangan terangNya. Oleh karena itu, akuilah segala dosa yang dulu anda melakukan supaya anda dapat capai terangNya kembali. Ketika anda telah mengakui segala doaa dan pelanggaran yang telah diperbuat, berubahlah dan berjalanlah menuju terang itu.
Hiduplah di di di didalam terang. Terang itu baik tersedia karena bersama hidup di di di didalam terang jalan kehidupanmu akan dituntun oleh cahayaNya. Dengan hidup di di di didalam Dia, anda dapat capai terang itu. Kiranya terang itu dinyatakan di di didalam hidupmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 2
Kasih yang Berasal Dari Allah
Bacaan: 1 Yohanes 4:7-12
"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kami saling mengasihi, karena kasih itu berasal berasal berasal dari Allah; dan tiap-tiap orang yang mengasihi, lahir berasal berasal dari Allah dan mengenal Allah."
1 Yohanes 4:7
Berbicara tentang kasih sebenarnya tidak tersedia habisnya karena kasih itu tidak akan dulu berhenti tepat kami hidup di dunia ini. Setiap orang pasti membawa orang yang dikasihi, entah itu orang tua, saudara maupun teman. Kita mesti mengasihi sesama kami karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi kami bersama beri tambahan anakNya ke di di didalam dunia untuk menebus dosa kita.
Kasih terbesar yang dapat kami rasakan adalah kasih Allah. Allah begitu mengasihi kami manusia berdosa ini. Ia tidak membebaskan kami jatuh ke di di didalam maut dan kehilangan kasihNya supaya melalui anakNya Yesus Kristus kami sampai tepat ini dapat merasakan kasihNya di di didalam kehidupan kasihnya. Karena kami memahami begitu besar kasihNya di di didalam kehidupan kami akan memampukan kami untuk mengasihi sesama.
Berbicara tentang kasih, sering kadang kami sukar untuk mengasihi orang yang tidak mengasihi kami atau orang yang telah menyakiti kita. Kasih yang kami beri tambahan kepada sesama kebanyakan karena kasih berbalas yang artinya "aku mengasihi anda karena anda terhitung mengasihi aku". Namun, pada hari ini kami diajarkan untuk membawa kasih yang tulus karena Allah terhitung telah mengasihi kami supaya kami mesti hidup di di di didalam kasih itu.
Wujud kasih Allah yang paling sempurna di di di didalam hidup kami yaitu melalui kasih yang kami beri tambahan bagi sesama. Hendaklah kasih yang kami beri tambahan itu berasal berasal berasal dari Allah karena kasih yang berasal dariNya tidak akan dulu hilang. Kasih yang berasal berasal berasal dari Allah terhitung memampukan kami untuk mengasihi orang yang telah menyakiti kita. Karena kasihNya, tidak tersedia alasan bagi kami untuk berhenti mengasihi sesama. Tidak tersedia alasan bagi kami untuk tidak mengasihi karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi kita. Kasih yang kami beri tambahan bagi sesama merupakan wujud ucapan menerima kasih kami kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 3
Semua Ada Waktunya
Bacaan: Pengkhotbah 3:1-10
"Untuk segala suatu perihal tersedia masanya, untuk apa pun di bawah langit tersedia waktunya."
Pengkhotbah 3:1
Waktu terjadi begitu cepat sampai kami beranggapan tidak tersedia yang berubah di di didalam diri dan kehidupan kami sampai pada pada akhirnya kami memahami bahwa apa yang telah dijalankan pada tepat ini sia-sia. Ketika kami telah bersusah payah untuk bekerja, hasil yang diperoleh tidak cocok harapan. Ketika kami telah bersusah payah untuk belajar, apa yang kami dapatkan selamanya jauh berasal berasal dari kata baik. Ketika kami telah rajin berdoa dan mampir kepadaNya, kami jadi Ia belum menjawab dan mengubahkan kondisi kita.
Manusia selamanya idamkan hidup menurut waktunya bukan tepat Allah. Manusia selamanya mengeluh dan menuntut Allah kecuali apa yang terjadi di di didalam hidupnya mesti cocok bersama keinginannya dan cocok bersama waktunya. Apakah tepat manusia bersama tepat Allah sama? Tentu saja tepat Tuhan bersama tepat kami berbeda.
Waktu Tuhan tidak dapat terselami oleh manusia karena tidak tersedia satu pun manusia yang memahami waktuNya. Namun percayalah kecuali tepat Tuhan pasti baik adanya. Tuhan tidak menciptakan rasa sedih tanpa kebahagiaan, tangisan tanpa tawa, sakit tanpa kesembuhan, dan terhitung duka cita tanpa suka cita. Ia akan beri tambahan sepenuhnya kepada kami untuk memahami seberapa besar kami yakin dan mengasihiNya.
Ketika kami bersusah payah untuk merubah kondisi kita, bersusah payah untuk mencari kebahagiaan kecuali itu bukan waktunya Tuhan, sepenuhnya akan sia-sia karena apa yang kami cari itu tidak akan dulu kami temukan. Jika Tuhan belum berkehendak bagaimana barangkali kami dapat memaksakan tekad kita? Kehendak yang kami minta dan membawa tentu saja baik bagi kehidupan kita, tetapi kehendakNyalah yang jauh lebih baik bagi hidup kita.
Oleh karena itu, bagaimana pun kondisi dan konsidimu tepat ini, ingatlah segala suatu perihal yang terjadi di di didalam kehidupanmu telah tersedia waktunya dan biarlah Tuhan mampir dan mengubahkan kehidupanmu. Janganlah anda jutru berhenti berharap kepadaNya. Ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang memahami segala apa yang anda perlukan. Tuhan Yesus memberkati.
Baca terhitung : Renungan malam sebelum akan sementara akan tidur 2019
Renungan 4
Semua Karena Allah
Bacaan: Pengkhotbah 3:11-15
"Ia membawa dampak segala suatu perihal indah pada waktunya, terlebih Ia beri tambahan kekekalan di di didalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dijalankan Allah berasal berasal dari awal sampai akhir."
Pengkhotbah 3:11
Pada tepat ini sering kami menyaksikan orang yang membanggakan dan terhitung menyombongkan apa yang dia membawa jadi berasal berasal dari harta, kedudukan atau keharmonisan tempat tinggal tangga. Ada pula orang yang bangga akan kepintaran atau sangat berlebih yang dimiliki sampai ia lupa bahwa apa yang ia membawa merupakan perlindungan Allah. Sebab sebenarnya apa yang kami membawa tepat ini bukanlah hasil berasal berasal dari usaha atau pun kerja keras kami tetapi itu semua merupakan perlindungan berasal berasal dari Allah.
Kita tidak dapat memahami apa rencanaNya di di didalam hidup kita. Kita terhitung tidak dapat menyelami pekerjaan tanganNya karena apa yang Dia melakukan di di didalam kehidupan kami hanya Dia seorang yang tahu. Jika pada tepat ini anda jadi sedih dan beban yang anda tanggung jadi begitu berat dan menyakitkan, ingatlah bahwa Ia akan membawa dampak segala suatu perihal indah pada waktunya. Ia akan memberikanmu kebahagiaan dan mengangkat beban yang tengah anda rasakan pada tepat ini kecuali anda konsisten menerus mengupayakan dan tidak berhenti berharap padaNya.
Allah yang beri tambahan apa yang anda butuhkan pada tepat ini. ia terhitung beri tambahan apa yang anda minta kepadaNya. Oleh karena itu, kecuali keadaanmu telah lebih baik berasal berasal dari sebelumnya, ingatlah bahwa itu adalah perlindungan berasal berasal dari Allah supaya anda tidak mesti menyombongkan diri lagi bersama bicara segala yang anda membawa adalah hasil kerja kerasmu.
Segala suatu perihal yang terjadi di di didalam kehidupan kami dapat tersedia karena Allah. Baik rasa sedih atau kesenangan terlebih tersedia persoalan atau kemudahan semua itu telah Tuhan ijinkan mampir di di didalam kehidupan kami supaya kami jadi spesial yang risau akan Dia "Aku memahami bahwa segala suatu perihal yang dijalankan Allah akan selamanya tersedia untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia risau akan Dia." Pengkhotbah 3:14. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan Harian tepat teduh kristen 2019
Renungan 5
Pujian dan Teguran
Bacaan: Amsal 27:1-6
"Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri."
Amsal 27:2
Pernahkah kami memuji diri kami sendiri di depan orang lain karena sangat berlebih yang kami milikii? Memuji diri sendiri sering kadang jadi bumerang di di didalam diri kita. Disatu aspek kami dapat membawa dampak orang lain kagum tetapi disisi lain kami justru dapat menyakiti orang lain karena sikap atau pun perkataan kita.
Bahkan di di didalam Amsal pasal 27:2 sendiri dikatakan bahwa kami tidak boleh memuji diri kami sendiri tetapi biarlah orang lain yang memuji kita. Namun, jangan jadikan pujian itu sebagai suatu perihal yang dapat membawa dampak diri kami jadi spesial yang sombong, tetapi jadikan pujian itu sebagai pemacu diri kami untuk jadi spesial yang lebih baik berasal berasal dari sebelumnya.
Umumnya kami lebih suka dipuji berasal berasal dari pada ditegur. Pujian yang orang lain beri tambahan dapat mengasyikkan hati kami tetapi teguran dapat membawa dampak kami jadi sedih terlebih marah. Teguran yang diberikan orang lain kepada kami membawa obyek untuk membawa dampak kami jadi spesial yang lebih baik lagi. Sama halnya seperti pujian, teguran terhitung dapat membangun kami kecuali kami menyikapi teguran itu bersama baik.
Jika memilih antara dipuji atau ditegur barangkali kami lebih memilih untuk dipuji karena teguran tidak akan membawa dampak kuta senang. Namun pernahkan kami berpikir bahwa lebih baik kami ditegur berasal berasal dari pada dipuji? Teguran merupakan tanda orang lain mengasihi kami dan berharap kami dapat jadi spesial yang lebih baik lagi. Beda halnya bersama pujian. Terkadang tersedia pujian yang diucapkan bukan berasal berasal dari hati karena seorang lawan pun dapat memuji diri kami "Seorang rekan memukul bersama maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah." Amsal 27:6.
Pujian dan teguran merupakan dua tentang yang tidak serupa tentang bagaimana kami menyikapinya. Jangan hanya mau menerima pujian dan menolak teguran. Namun terimalah keduanya sebagai suatu tentang yang dapat membangun diri kita. Tuhan Yesus memberkati.
Baca terhitung : Renungan Harian Tentang Waktu
Renungan 6
Hidup Menurut Daging atau Roh?
Bacaan: Galatia 5:16-26
"Barangsiapa jadi punya Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging bersama segala hawa nafsu dan keinginannya."
Galatia 5:24
Setiap manusia pasti membawa permintaan di di di didalam dirinya. Terkadang manusia terhitung melakukan segala langkah supaya keinginannya dapat terwujud. Ketika permintaan yang dimiliki telah terwujud, pasti akan tersedia kebagiaan yang muncul di di di didalam hati. Kebahagiaan itu tentu saja tidak dapat didefinisikan hanya melalui rangkaian kalimat saja karena sering kadang kalimat tidak sepenuhnya dapat mewakili kebahagiaan yang kami rasakan.
Kembali pada keinginan, sebenarnya permintaan yang kami membawa itu seperti apa? Apakah permintaan itu telah mau di hadapanNya? Ada dua permintaan di di didalam diri manusia. Yang pertama yaitu permintaan daging dan yang ke dua yaitu permintaan roh. Yang mesti kami pahami tepat ini adalah permintaan daging tidak mirip bersama permintaan roh karena permintaan daging itu berlawanan bersama permintaan roh. Galatia 5:17 bersama memahami dikatakan demikian "Sebab permintaan daging berlawanan bersama permintaan Roh dan permintaan Roh berlawanan bersama permintaan daging — karena keduanya bertentangan — supaya anda tiap-tiap kali tidak melakukan apa yang anda kehendaki."
Salah satu wujud permintaan daging yang disebutkan di di didalam Galatia 5:19-21 yaitu sikap iri hati. Sedangkan tidak benar satu permintaan roh yang disebutkan di di didalam Galatia 5:22-23 yaitu penguasaan diri. Sebagai manusia sering kadang permintaan daging kami jauh lebih besar berasal berasal dari pada permintaan roh. Kita idamkan hal-hal duniawi untuk memenuhi permintaan sementara kami saja. Kita beranggapan bahwa sementara kami dapat membawa segala suatu perihal yang kami idamkan dan disuguhkan oleh dunia, kami akan jadi manusia yang paling bahagia. Namun apakah itu benar? Tentu saja tidak.
Keinginan daging yang kami membawa justru hanya akan membawa dampak kami jauh berasal berasal dari Allah. Kita akan merasakan kehampaan diri dan kekosongan di di didalam hati kami karena kami sangat mengupayakan untuk menuruti hawa nafsu dunia. Keinginan daging sebenarnya baik, tetapi jangan sampai permintaan roh justru kalah bersama permintaan daging kita. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 7
Tidak Jemu Untuk Berbuat Baik
Bacaan: Galatia 6:1-10
"Janganlah kami jemu-jemu berbuat baik, karena seandainya telah mampir waktunya, kami akan menuai, kecuali kami tidak jadi lemah."
Galatia 6:9
Ada yang bilang kecuali berbuat baik itu melelahkan karena ujung-ujungnya hanya akan tersakiti. Bahkan tersedia yang bilang kecuali ia konsisten menerus berbuat baik ia hanya akan dimanfaatkan supaya ia mesti berhenti untuk berbuat baik. Pertanyaannya sementara ini adalah apakah berbuat baik sebegitu melelahkannya supaya kami mesti berhenti untuk berbuat baik?
Berbuat baik sebenarnya tidak melelahkan tentang bagaimana kami menyikapi dan memandangnya. Berbuat baik bukanlah suatu perihal tentang yang mesti diperdebatkan karena berbuat baik merupakan tidak benar satu bukti syukur kami kepada Allah.
Terkadang manusia hanya menyaksikan kebaikan yang dijalankan hanya sebagai ucapan menerima kasih atau balas budi karena orang lain telah berbuat baik kepada dirinya. Namun apakah itu sebenarnya yang dikehendaki Allah? Allah idamkan kebaikan yang kami beri tambahan bagi orang lain merupakan kebaikan yang tulus berasal berasal dari di di didalam hati.
Salah satu kebaikan yang dapat kami beri tambahan untuk sesama kami yaitu sikap saling tolong menolong. Menolong sesama kami merupakan bukti nyata kami untuk memenuhi hukum Kristus yaitu mengasihi sesama. Kita mesti mendukung sesama kami yang tengah mengalami tersedia persoalan karena sementara kami menolongnya kami dapat meringankan bebannya. Ketika kami mendukung orang lain, janganlah kami berharap imbalan berasal berasal dari apa yang telah kami perbuat. Namun, lakukanlah itu bersama ketulusan hati karena Ia menyaksikan hati dan tingkah laku kita.
Berbuat baik merupakan sebuah kesempatan yang telah allah beri tambahan bagi kita. Hidup ini merupakan sebuah kesempatan supaya tepat kami selamanya diberikan nafas kehidupan olehNya marilah kami berbuat baik kepada sesama kita. Galatia 6:10 bicara demikian "Karena itu, sepanjang selamanya tersedia kesempatan bagi kita, marilah kami berbuat baik kepada semua orang, tetapi terlebih kepada kawan-kawan kami seiman." Oleh karena itu janganlah jemu untuk melakukan kebaikan karena apa yang kami tabur itulah yang kami tuai. Tuhan Yesus memberkati.
Baca Juga : Renungan Hati Yang Penuh Makna
Renungan 8
Pekerjaan Allah Dinyatakan di di didalam Diri Manusia
Bacaan: Kisah Para Rasul 19:8-12
"Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, terlebih orang membawa saputangan atau kain yang dulu dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat."
Kisah Para Rasul 19:11-12
Mujizat merupakan suatu karya Allah yang dinyatakan di di didalam diri tiap-tiap umatNya. Mujizat tidak mesti selamanya disita asumsi sebagai suatu perihal yang besar seperti selamat berasal berasal dari kecelakaan atau disembuhkan berasal berasal dari penyakit. Mujizat simple terhitung dapat kami rasakan di di didalam kehidupan kami seperti selamanya diberikan nafas kehidupan dan dapat merintis kehidupan bersama sehat.
Mujizat yang terjadi di di didalam hidup kami merupakan penyampaian pesan tentang Kerajaan Allah. Kerajaan Allah mesti konsisten menerus disampaikan kapan pun dan di mana pun karena pemberitaan tentang kasih karunia Allah mesti konsisten menerus terjadi di di didalam hidup manusia. Pertanyaannya sekarang, siapakah yang dapat melakukan mujizat?
Tuhan dapat Mengenakan siapa saja untuk mengadakan mujizat supaya kuasaNya dipermuliakan. Tuhan dapat saja Mengenakan hidupmu pada tepat ini untuk melakukan pekerjaanNya yang luar biasa. Ketika kami melakukan pekerjaanNya, tidak semua orang akan mendukung kita. Akan tersedia orang yang mencemooh kami terlebih merendahkan kita. Namun, kecuali kami itu terjadi, kami mesti selamanya memperlihatkan kasih dan kuasaNya di tengah-tengah orang yang belum percaya. Ketika kami konsisten menerus melangkah maju, Tuhan pasti akan Mengenakan hidup kami sedemikian rupa supaya kami dapat jadi berkat bagi orang lain.
Sama halnya seperti Paulus yang dipakai Allah untuk mewartakan kabar tentang Kerajaan Allah. Paulus dipakai Allah untuk mengadakan mujizat supaya kuasa Allah dapat dinyatakan di tengah banyak orang. Sudah siapkah hidupmu dipakai oleh Allah untuk melakukan pekerjaanNya yaitu mewartakan Kerajaan Allah? Jika anda bersedia, Tuhan pasti akan Mengenakan hidupmu bersama luar biasa. Yakinlah Ia akan konsisten menerus mengadakan mujizat di di di didalam dirimu dan melalui dirimu. Ia akan Mengenakan dan membentuk hidupmu seturut bersama kehendakNya. Oleh karena itu, serahkanlah hidupmu kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 9
Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan
Bacaan: Mazmur 37:22-26
"TUHAN menyita ketentuan lebih dari satu langkah orang yang hidupnya mau kepada-Nya; seandainya ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, karena TUHAN mendukung tangannya."
Mazmur 37:23-24
Jika anda tersesat di hutan apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan diam dan tunggu perlindungan atau anda akan mengupayakan mencari jalan muncul bersama Mengenakan kompas yang anda miliki? Jika anda memilih pilihan kedua, apakah anda yakin selamanya akan melanjutkan perjalananmu kendati anda tidak memahami apa yang akan terjadi di depan sana kecuali anda konsisten menerus berjalan?
Kehidupan manusia tentu saja tidak selamanya baik-baik saja. Ada kalanya kami diperhadapkan oleh suatu perihal yang sukar sampai kami tidak memahami bagaimana kami mesti bersikap. Ada kalanya persoalan yang terjadi di di didalam hidup ini seakan tidak tersedia jalan keluar. Ada kalanya terhitung kami seakan tengah terjadi di di didalam ketidak pastian seperti tersesat di di di didalam hutan dan hanya bermodalkan kompas. Pernah tidak kami merenung sejenak tentang kasih dan penyertaan Allah di di didalam kehidupan kami sampai tepat ini?
Kasih dan penyertaan Allah sungguh luar biasa dan nyata di di didalam kehidupan kita. Ia selamanya menyertai langkah lehidupan kami di mana pun dan kapan pun itu. Tidak dulu Ia memalingkan wajahNya berasal berasal dari pada kita. Ia selamanya mendukung kami supaya tepat kami jatuh kami tidak akan sampai tergeletak. Jika Tuhan selamanya menyertai langkah hidupmu, apakah anda selamanya membawa keraguan dan kekhawatiran di di didalam merintis hidup ini?
Memang karakter manusia kecuali tersedia rasa risau dan risau di di didalam merintis ketidak pastian di di didalam hidup ini. Ketika kami mengalami suatu tentang di luar permintaan dan harapan kami sering kadang kekhawatiran itu jadi jadi besar sampai kami lupa bahwa Allah selamanya menyertai tiap-tiap langkah hidup kita. Sesulit apa pun kehidupan kami tepat ini, Ia tidak akan membebaskan kami meminta-minta. Seberat apa pun kehidupan yang tengah anda jalani, ingatlah Ia selamanya menyertai dan menopangmu. Ia selamanya memberkati dan mendengar tiap-tiap seruan doamu. Ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang penuh kasih dan penyertaannya selamanya tersedia untuk selamanya. Tuhan Yesus memberkati.
Baca Juga : Renungan malam tentang nasip hidup
Renungan 10
Didikan Allah
Bacaan: Amsal 3:11-15
"Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau jemu akan peringatan-Nya."
Amsal 3:11
Ayah merupakan sosok yang selamanya mengasihi kami kendati pun ia tidak menunjukkannya secara langsung kepada kita. Ia selamanya edukatif kami supaya kami dapat tumbuh jadi anak yang kuat. Jika ia edukatif mu bersama keras, bukan artinya ia tidak mengasihimu tetapi ia idamkan anda tumbuh jadi seseorang yang tahan banting dan kuat karena kehidupan ini tidak mudah. Tanpa disadari didikan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh ayah kami telah membentuk spesial dan karakter kita. Jika ayah kami saja mengasihi kami bagaimana bersama Bapa di Surga?
Sama halnya seperti seorang ayah, Bapa kami yang di Surga terhitung mengasihi dan edukatif kami bersama caraNya. Ia edukatif kami melalui persoalan hidup yang tengah kami alami. Persoalan yang terjadi di di di didalam kehidupan kami Tuhan ijinkan karena Ia idamkan mendewasakan kami anak-anakNya. Proses pendewasaan itu mesti tersedia karena Ia idamkan menjadikan kami spesial yang tidak hanya bertumbuh secara fisik saja tetapi terhitung mesti bertumbuh secara iman.
Namanya didikan pasti tidak tersedia yang mudah. Didikan tersedia pasti saja membawa obyek yaitu untuk mendisiplinkan dan mendewasakan kita. Jika didikan yang Tuhan beri tambahan itu enak bagaimana barangkali kami dapat tumbuh jadi spesial yang kuat seperti tepat ini? Memang benar didikan Tuhan tidak enak, tetapi tentu saja didikan yang Ia beri tambahan akan membawa dampak kami jadi spesial yang lebih dewasa. Jika pada tepat ini anda selamanya konsisten menerus mengeluh akan persoalan hidup yang tengah anda alami, ingatlah satu tentang bahwa persoalan itu tidak akan melebihi kekuatanmu.
Oleh karena itu, marilah kami hidup bersama konsisten menerus mengandalkan Tuhan. Memang benar bahwa didikan Tuhan tidaklah mudah. Namun percayalah didikannya akan dapat membawa dampak kami jadi spesial yang lebih baik. Melalui pergumulan hidup yang tengah kami hadapi, Ia membentuk kami seturut bersama kehendakNya. Jangan menyerah dan berhenti berharap padaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan Harian Bagian 2

10+ Renungan Harian wanita saat teduh kristen


RENUNGAN HARIAN
Semua Karena Allah
Bacaan: 1 Samuel 17:40-50
“Tetapi Daud berbicara kepada orang Filistin itu: “Engkau datang ke saya bersama bersama pedang dan tombak dan lembing, tetapi saya datang ke engkau bersama bersama nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.”
1 Samuel 17:45
Renungan Harian Semua Karena Allah 1 Samuel 17:40-50
http://peripena.blogspot.com
Kita semua pasti paham bahwa Allah adalah Allah yang hebat dan penuh kuasa. Ia dapat memulihkan suasana kami dan Mengenakan kehidupan kami dnegan luar biasa. Namun, apakah kami telah bersama bersama benar dan semuanya yakin dan menyerahkan kehidupan kami kepadaNya? Sebagai manusia kerap kali kami cuma menganggap Tuhan sebagai “ban serep” di mana kala persoalan datang kami baru datang kepadaNya.
Banyak di pada kami yang belum semuanya menyerahkan kehidupannya kepada Allah. Seringkali kami melakukan tindakan menurut akal kami dan menganggap bahwa kami dapat melalui segala rintangan bersama bersama kekuatan kami sendiri tetapi kala persoalan datang justru kami kecewa kepada Tuhan dan menyalahkan kehidupan yang telah Tuhan berikan. Kita terkadak lupa bahwa segala suatu hal yang kami membawa dan terjadi dalam kehidupan kami adalah karena Allah.
Renungan pada hari ini mengajarkan kami untuk selamanya yakin kepada Allah bahwa Ia dapat memampukan dan menguatkan kami di masing-masing persoalan yang kami hadapi. Seberapa kecil atau lemahnya kita, Ia pasti dapat memampukan dan Mengenakan kami seturut bersama bersama kehendakNya. Ketika kami diremehkan atau direndahkan oleh orang lain, justru kami dapat ditinggikan seperti ada tertulis
“Dan barangsiapa meninggikan diri, ia dapat direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia dapat ditinggikan.” (Matius 23:12).
Sebelum Daud melawan Goliat, Daud diremehkan dan direndahkan oleh orang sekitarnya dan kala hendak melawan Goliat, Daud telah dipastikan dapat kalah. Namun, Daud tidak gentar sedikit pun. Ia selamanya maju dan yakin bahwa Allah dapat menyertainya. Bagi manusia, Goliat pasti dapat menang melawan Daud. Goliat merupakan seorang ahli perang tetapi Daud cuma seorang penggembala yang tidak pernah studi pedang apalagi melakukan peperangan. Tubuh Goliat benar-benar besar tidak mirip bersama bersama Daud yang kecil. Goliat Mengenakan jubah perang lengkap tetapi Daud cuma membawa tongkat untuk melawan Goliat. Namun, apa yang terjadi sungguh mengejutkan. Tuhan Mengenakan Daud sedemikian rupa dan memampukan Daud supaya Daud dapat mengalahkan Goliat dan bangsa Filistin pun lari ketakutan.
Bukankah sungguh luar biasa penyertaan Tuhan? Tidak cuma bagi Daud tetapi bagi kami semua. Ia sungguh mengasihi kami dan Ia selamanya menyertai kita. Apa pun yang kami membawa dan apa pun yang terjadi dalam kehidupan kami itu merupakan rancangan Tuhan yang Tuhan nyatakan dalam kehidupan kita. Segala sesuatunya merupakan keinginan Allah. Jika pada saat ini kami cuma terus-menerus memaksakan keinginan kami kepada Allah bagaimana kami dapat merasakan kasih dan penyertaanNya?
Baca termasuk : Renungan air hidup 2019
Manusia pasti dapat berharap yang baik untuknya, tetapi apa yang baik untuk manusia belum pasti baik bagi Allah. Jika Tuhan tidak berkehendak atas apa yang kami minta, maka Tuhan dapat menambahkan suatu hal lebih berasal dari apa yang kami minta karena kuasaNya tak terselami dan tidak ada satu pun di pada kami yang paham jalanNya. Jika pada saat ini kami cuma mengeluh kepada Tuhan dan menjadi kami selamanya direndahkan oleh orang yang ada di tidak cukup lebih kita, maka mulailah menyerahkan semuanya kehidupan kami kepada Allah.
Sama halnya Allah Mengenakan Daud, Ia pasti dapat Mengenakan kehidupan kami juga. Ketika apa yang terjadi dalam kehidupanmu tidak sesuai bersama bersama apa yang kamu harapkan, janganlah kamu menyalahkan diri sendiri apalagi menyalahkan Tuhan karena segala suatu hal adalah karena Allah.
”Sebab segala suatu hal adalah berasal dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan hingga selama-lamanya!” Roma 11:36..
Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Harian Kristen Semua Karena Allah


RENUNGAN HARIAN
Ketika Iman dan Kesetiaan Diuji
Bacaan: Ayub 2:1-13
"Lalu mereka duduk berbarengan dia di tanah sepanjang tujuh hari tujuh malam. Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, gara-gara mereka melihat, bahwa terlampau berat penderitaannya."
Ayub 2:13
Renungan harian
Gambar by mirifica.net
Ayub merupakan seorang yang hidupnya diberkati oleh Allah. Ia punyai kekayaan yang melimpah dan juga keluarga yang besar bersama bersama bersama bersama seorang istri dan tujuh anak laki-laki dan juga tiga anak perempuan. Ia merupakan seorang yang saleh dan jujur, risau sanggup Allah dan juga jauhi kejahatan.
Suatu hari Allah mengijinkan sebuah ujian hidup berlangsung di di dalam kehidupan Ayub. Ia perlu kehilangan semua kekayaan miliknya khususnya ia perlu kehilangan semua anak-anaknya. Penderitaan yang Ayub alami sungguhlah berat namun ketika penderitaan itu datang menimpa Ayub, ia tidak berbuat dosa dan tidak menyalahkan Allah atas apa yang berlangsung di dalam kehidupannya. Ayub juatru senantiasa memuji dan memuliakan nama Tuhan bersama bersama bersama bersama mulutnya.
Bahkan di dalam Ayub 1:20-21 ia bersikap layaknya ini
"Maka berdirilah Ayub, sesudah itu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, lantas sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang saya muncul dari takaran ibuku, bersama bersama bersama bersama telanjang termasuk saya sanggup ulang ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Jika kami baca lebih jauh lagi, penderitaan Ayub tidak cuma hingga disana. Allah menginjinkan penyakit kulit tersedia terhadap tubuh Ayub khususnya isterinya meninggalkan ia. Ketika tiga orang sahabatnya datang ke Ayub, mereka hingga tidak sanggup mengetahui Ayub gara-gara penyakit kulit yang dideritanya. Namun, Ayub senantiasa tidak berucap dosa lewat bibirnya. Ia yakin bahwa segala suatu perihal yang berlangsung di dalam kehidupannya telah diatur oleh Allah sehingga ia tidak perlu risau dan khawatir.
Mungkin bagi kami manusia, kami berpikir bahwa apa yang telah dialami Ayub telah melebihi batas kekuatannya. Jika kami tersedia di posisi Ayub sanggup saja saja kami sanggup terus menerus mempertanyakan mengapa itu semua sanggup berlangsung di dalam kehidupan kami khususnya sanggup saja saja kami kecewa kepada Allah.
Jika terhadap waktu ini kami menghadapi suatu pergumulan, apakah kami senantiasa sanggup berdiri teguh layaknya Ayub? Setiap orang pasti punyai kesusahannya sendiri dan tindakan yang sanggup diambil alih berkaitan dari bagaimana orang sesudah itu menyikapi masalah yang sedang dialami. Pergumulan yang kami alami Tuhan ijinkan berlangsung gara-gara Ia idamkan melihat seberapa besar iman dan prinsip kami kepadaNya.
Tidak sedikit di pada kami yang justru menyalahkan Tuhan khususnya kecewa terhadapNya ketika ia perlu menghadapi suatu pergumulan. Bahkan di pada kami pasti pernah bersungut-sungut ketika masalah yang dialami jadi berat dan mulai tidak tersedia jalur keluar. Pergumulan yang dihadapi justru sebabkan kami jadi jauh dari Tuhan gara-gara kami mulai Tuhan tidak mengasihi kita. Padahal kami sendiri pun menyadari bahwa Ia tidak sanggup memberi tambahan masalah yang melebihi kemampuan kita.
Baca termasuk : Renungan harian terjerat di dalam dosa
Ketika kami menghadapi suatu pergumulan tentang yang perlu kami lakukan adalah datang dan berseru kepadaNya sehingga Ia sanggup memulihkan keadaan kita. Mungkin tidak cuma kami yang sempat mulai putus asa sanggup kehidupan ini, Ayub termasuk pernah mengalami tentang serupa. Namun, Ayub terus menerus yakin dan berserah kepada Tuhan hingga sesudah itu keadaan Ayub dipulihkan oleh Tuhan. Ia mengganti kepunyaan Ayub dua kali lipat dan Tuhan memulihkan hidup Ayub.
Jika hidup kami idamkan dipulihkan olehNya, maka datanglah kepadaNya dan janganlah menyerah gara-gara pergumulan yang sedang dihadapi. Pergumulan yang kami menghadapi terhadap waktu ini merupakan ujian yang Tuhan ijinkan berlangsung untuk menguji iman dan prinsip kami kepadaNya. Tetaplah mengandalkan Dia dan hidup seturut kehendakNya hingga Ia memulihkan keadaanmu terhadap waktu ini. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Harian Kristen Ketika Iman dan Kesetiaan Diuji


RENUNGAN HARIAN
Karena Kita Telah Ditebus
Bacaan: 1 Petrus 1:13-25
"Sebab anda tahu, bahwa anda sudah ditebus berasal berasal dari cara hidupmu yang percuma yang anda warisi berasal berasal dari nenek moyangmu itu bukan bersama barang yang fana, bukan pula bersama perak atau emas, melainkan bersama darah yang mahal, yakni darah Kristus yang mirip seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."
1 Petrus 1:18-19
Setiap kami yang hidup di bumi ini pasti dulu jalankan kesalahan karena tidak tersedia seorang pun manusia yang mampu luput berasal berasal dari dosa. Baik itu dosa di dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Ketika kami jalankan suatu kesalahan atau tindakan yang tidak senang di hadapanNya baik secara sengaja maupun tidak disengaja berarti kami sudah jalankan tingkah laku dosa. Dosa yang kami jalankan tanpa kami sadar justru mampu menyakiti diri sendiri, orang lain bahkan Tuhan.
via achristianpilgrim.wordpress.com
Karena dosa yang sudah diperbuat manusia, interaksi manusia bersama Allah jadi rusak bahkan banyak manusia kehilangan kasih Allah karena upah dosa ialah maut. Namun, karena kasihNya, Ia tidak menghendaki kami jatuh ke di dalam maut supaya Ia berikan tambahan anakNya yang tunggal untuk mati di kayu salib supaya dosa kami mampu ditebus olehNya.
Dosa kami sudah ditebus olehNya bukan bersama barang fana maupun emas dan perak namun oleh darah yang mahal yang ga tersedia noda dan cacat. Ia membayar bersama harga yang mahal supaya kami tidak jatuh ke di dalam maut supaya kami mampu hidup bersama denganNya. Karena kami sudah ditebus olehNya banyak berkenaan yang mesti kami sadar dan kami jalankan di dalam hidup kami seperti:
1. Hidup kudus di hadapanNya
Salah satu bukti bahwa kami sudah ditebus olehnya yakni bersama hidup kudus di hadapanNya. 1 Petrus 1:14-15 "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti udara nafsu yang menguasai anda pada selagi kebodohanmu, namun hendaklah anda jadi kudus di di dalam seluruh hidupmu mirip seperti Dia yang kudus, yang sudah memanggil kamu,"
Cara supaya hidup kami kudus dihadapanNya yakni bersama hidup taat seturut bersama kehendakNya. Mintalah hikmat dan bimbingan berasal berasal dari padaNya supaya kami sadar mana yang boleh dilaksanakan dan tidak boleh dilaksanakan dan terhitung manakah sikap dan tingkah laku kami yang senang di hadapanNya.
2. Takut dapat Allah
1 Petrus 1:17 "Dan kecuali anda menyebut-Nya Bapa, yakni Dia yang tanpa melihat wajah menghakimi seluruh orang menurut perbuatannya, maka hendaklah anda hidup di dalam kegelisahan selama anda menumpang di dunia ini." Ketika kami punya sikap cemas dapat Allah maka kami tidak dapat jatuh ke di dalam dosa karena kami dapat mendengar apa yang Ia menghendaki di dalam kehidupan kita.
3. Mengasihi sesama
Dalam 1 Petrus 1:22 disebutkan bahwa tidak benar satu bukti kami sudah ditebus olehNya yakni bersama mengamalkan kasih persaudaraan bersama mengasihi sesama bersama swgenap hati. Mengasihi sesama mesti kami memperlihatkan lewat sikap dan tingkah laku kami tidak cuma terucap berasal berasal dari bibir saja.
4. Menjadi manusia baru
Hal paling akhir yang mesti dilaksanakan karena kami sudah ditebus oleh darahNya yang kudus yakni bersama jadi manusia baru. Ketika kami sudah ditebusNya, kami tidak lagi hidup berasal berasal dari benih yang fana melainkan berasal berasal dari benih yang tidak fana oleh Firman Allah yang hidup dan kekal.
Karena dosa kami sudah ditebus olehNya bersama darah yang mahal, marilah kami hidup seturut bersama kehendakNya supaya kami mampu selalu beroleh kasihNya. Karena pada selagi ini kami merupakan manusia baru yang hidup oleh karena Firman Allah marilah kami hidup bersama berikan tambahan kasih dan berkat bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Harian Kristen Karena Kita Telah Ditebus


Kumpulan Santapan Rohani Pendek
Renungan 1: Indah Pada WaktuNya
Renungan 2: Mengingat Penyertaan Tuhan
Renungan 3: Nasib Semua Orang Itu Sama
Renungan 4: Haruskah Kita Berharap?
Renungan 5: Tidak Takut Sebab Tuhan Dipihakku
Renungan 6: Tuhan Mendengar
Renungan 7: Ujian Iman
Renungan 8: Tuhan Yang Menyelesaikan
Renungan 9: Minta Tolonglah KepadaNya
Renungan 10: Cara Tuhan Untuk Menolongmu
Renungan 1
Indah Pada WaktuNya
Bacaan: Pengkhotbah 3:11-15
Ia membawa dampak segala suatu perihal indah terhadap waktunya, lebih-lebih Ia beri tambahan kekekalan di didalam hati mereka. Tetapi manusia tidak sanggup menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah berasal dari awal hingga akhir.
Pengkhotbah 3:11
Pernahkan kita berada di didalam posisi di mana kita jadi pergumulan yang kita hadapi begitu berat seakan Tuhan jauh meninggalkan kita? Disaat kita mengalami suatu persoalan seringkali kita bertanya “Tuhan mengapa mengenai ini mesti berjalan padaku? Bukankah Engkau mengasihi aku?” Bahkan tidak jarang kita hingga kepada fase di mana kita menyalahkan Tuhan dapat kenyataan hidup ini. Kita memberontak lebih-lebih kehilangan kendali atas diri kita sendiri gara-gara kita tidak sabar untuk tunggu jawaban berasal dari Tuhan.
Ketika persoalan itu ada di didalam kehidupan kita, kita justru lebih pilih untuk menyerah dan tidak mengandalkan Tuhan ulang gara-gara kita jadi Tuhan tidak senang menjawab masing-masing doa yang kita naikkan. Kita lupa bahwa pas Tuhan bukanlah pas manusia. Tuhan mengijinkan masing-masing persoalan berjalan di didalam kehidupan kita supaya Ia sanggup membuktikan betapa besar kuasaNya gara-gara Ia sanggup memulihkan kondisi kita asalkan kita senang berserah dan bersabar tunggu janji Tuhan tergenapi.
Via mormonchannel.org
Hari ini Firman Tuhan bicara bahwa pekerjaan Tuhan mesti dinyatakan lewat persoalan yang kita alami dan segala suatu perihal pasti ada waktunya. Tuhan berharap menyaksikan bagaimana iman kita kepadaNya. Yang mesti kita ingat dan renungkan yakni pas Tuhan adalah tepat. Ia bekerja di atas segala persoalan yang kita alami. Ia beri tambahan kemampuan dan kelegaan kepada kita. Ia dapat membuat perubahan dukacita yang kita alami menjadi sukacita lebih-lebih Ia dapat sanggup memulihkan kehidupan kita.
Masalah yang dialami oleh masing-masing kita pasti saja tidak dapat memlebihi kemampuan kita. Masalah yang kita hadapi juga tidak dapat membawa dampak kita terjatuh gara-gara Ia dapat menopang dan memegang tangan kita. Ia dapat membeuat segala suatu perihal indah terhadap waktunya. Oleh gara-gara itu, sabarlah tunggu jawaban Tuhan. Berserahlah dan berdoalah kepadaNya gara-gara Ia dapat beri tambahan apa yang anda perlukan tepat terhadap waktunya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 2
Mengingat Penyertaan Tuhan
Bacaan: Ulangan 8:1-11
"Ingatlah kepada semua perjalanan yang kaulakukan atas niat TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini bersama dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk menyadari apa yang ada di didalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang terhadap perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberikan engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membawa dampak engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan berasal dari roti saja, tapi manusia hidup berasal dari segala yang diucapkan TUHAN."
Ulangan 8:2-3
Kehidupan yang kita jalani di dunia ini berbeda-beda supaya terhadap yang satu bersama dengan yang lainnya punyai kehidupan yang berbeda. Dalam hidup ini, tidak senantiasa kebahagiaan yang kita dapatkan. Namun ada kalanya perasaan sedih juga Tuhan ijinkan untuk ada di didalam kehidupan kita. Tawa dan tangis, perasaan sedih dan kebahagiaan, senang dan duka, lebih-lebih kehilangan pun Tuhan ijinkan ada untuk mewarnai kehidupan kita.
Coba bayangkan jikalau semua orang di dunia ini senantiasa bahagia, bagaimana ia sanggup menyaksikan kuasa Tuhan di didalam hidupnya? Kita tidak dapat pernah menyadari apa yang dapat berjalan kepada hidup kita besok. Kita tidak dapat menyadari apa yang dapat berjalan terhadap kita 5 menit yang dapat datang, 30 menit yang dapat datang lebih-lebih 1 jam yang dapat datang.
Kita tidak menyadari apakah kebahagiaan atau perasaan sedih yang dapat kita rasakan. Namun, segala yang berjalan di didalam kehidupan kita adalah atas seiijinNya dan apa pun yang mesti kita lalui dan apa pun yang kita peroleh itu merupakan niat Tuhan.
Masalah yang kita alami pasti saja sanggup kita lewati gara-gara penyertaan Tuhan. Ia memampukan kita dan beri tambahan kita jalur nampak supaya kita sanggup lewat masing-masing persoalan yang terjadi. Jika terhadap pas ini hidupmu jadi berat seakan tidak ada jalur keluar, datanglah kepadaNya maka Ia dapat beri tambahan kepadamu kelegaan dan jalur nampak gara-gara penyertaanNya dapat dinyatakan di didalam hidupmu pas ini. Teruslah berharap kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 3
Nasib Semua Orang Itu Sama
Bacaan: Pengkhotbah 9:1-12
”Inilah yang celaka di didalam segala suatu perihal yang berjalan di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusia pun penuh bersama dengan kejahatan, dan kebebalan ada di didalam hati mereka seumur hidup, dan sesudah itu mereka menuju alam orang mati. Tetapi siapa yang juga orang hidup membawa harapan, gara-gara anjing yang hidup lebih baik berasal dari terhadap singa yang mati. Karena orang-orang yang hidup menyadari bahwa mereka dapat mati, tapi orang yang mati tak menyadari apa-apa, tak ada upah ulang bagi mereka, lebih-lebih kenangan kepada mereka udah lenyap.”
Pengkhotbah 9:3-5
Pada pas ini, manusia menakar segala suatu perihal yang berjalan terhadap dirinya atau apa yang ia punyai udah diatur oleh nasib. Namun apakah benar Tuhan menciptakan seseorang bersama dengan nasib yang berbeda-beda supaya manusia mesti menyaksikan apa yang berjalan di didalam dirinya sebagai nasib?
Mungkin kita sering menyaksikan lebih-lebih mendengar seseorang bicara “ingin mempengaruhi nasib”. Namun apakah benar yang mesti diubah hanya nasib? Pada ayat yang kita baca terhadap hari iini menyadari benar-benar berikan salam kita bahwa nasib semua orang itu sama.
Jika terhadap pas ini anda mengalami kesenangan dan besok anda mengalami kesedihan, bukan artinya nasib yang menyesuaikan hidupmu tapi sesungguhnya gara-gara Allah yang udah mengaturnya dan mengijinkan seluruhnya terjadi.
Memang susah bagi kita untuk mempengaruhi paradigma yang udah mengakar di didalam masyarakat jikalau asumsi orang sesudah itu juga tidak ikut diubah. Berbicara mengenai nasib tidak ada habisnya. Bahkan ada suatu perihal yang baru yang dapat kita temui jikalau kita bicara mengenai nasib.
Pada hari ini ulang ditegaskan bahwa nasib semua orang itu serupa tidak ada yang tidak serupa gara-gara semua manusia dapat mati dan ulang kepada Bapa di Surga. Jika anda terhadap hari ini mengalami persoalan tapi temanmu tidak, bukan artinya nasib kalian berbeda.
Tuhan mendidik anak-anakNya lewat persoalan yang dialami. Ia mendidik kita bersama dengan langkah yang tidak serupa supaya disaat hidup anda bersama dengan dia tidak serupa bukan artinya nasib kalian berbeda. Ingatlah bahwa Tuhan udah mengaturhidupmu sedemikian rupa. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 4
Haruskah Kita Berharap?
Bacaan: Roma 8:18-28
“Sebab kita diselamatkan di didalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; gara-gara bagaimana orang senantiasa menghendaki apa yang dilihatnya?”
Roma 8:24
Setiap kita pasti punyai harapan. Harapan yang dimiliki masing-masing orang berbeda-beda mengenai berasal dari keperluannya. Mengapa tidak serupa mengenai keperluannya? Ini gara-gara orang yang berharap pasti ada suatu perihal yang diperlukan atau suatu perihal yang hendah dicapai.
Baik anak muda hingga orang dewasa pasti punyai harapan. Semakin dewasa, harapan seseorang dapat suatu perihal mengenai tambah besar. Tanpa harapan seseorang pasti jadi hidupnya monoton tanpa ada obyek yang mesti diperjuangkan. Ketika seseorang mengalami masalah, ia pasti punyai harapan supaya Tuhan beri tambahan jalur nampak supaya ia sanggup hadapi dan lewat persoalan itu.
Allah berharap kita supaya kita berpegang teguh kepada pengharapan. Ketika kita jadi suatu pengharapan itu percuma dan tidak kemungkinan terjadi, Ia mengehendaki kita supaya senantiasa percaya kepadaNya dan menjadikan pengharapan yang kita berharap itu menjadi suatu perihal yang pasti. Alkitab menyatakan supaya kita menekuni di didalam pengharapan gara-gara tidak ada yang percuma jikalau kita berharap padaNya.
Dalam menekuni kehidupan ini, kita mesti punyai kepercayaan bahwa janji Tuhan pasti dapat digenapi di didalam hidup kita. Oleh gara-gara itu, jangalah kita curiga gara-gara Ia pasti dapat membawa dampak pengharapan kita menjadi kenyataan. Untuk tunggu sebuah pengharapan, kita mesti sabar tunggu dan tidak mengeluh.
Kita juga mesti punyai iman pengharapan yang teguh kepadaNya. Jangan biarkan iman kita melemah dan justru membawa dampak kita berhenti berharap. Tuhan dapat menjawab masing-masing apa yang kita berharap tepat terhadap waktuNya. Jika Tuhan bilang harapan kita bukanlah yang paling baik untuk kita, kita mesti percaya bahwa apa yang Tuhan nyatakan di didalam kehidupan kitalah yang terbaik.
Kita mesti berharap kepadaNya dan punyai pengharapan kepadaNya gara-gara dapat ada suatu mengenai yang berjalan disaat kita berharap padaNya. Berharap padaNya bukan artinya kita lemah. Berharap padaNya artinya kita percaya bahwa Ia dapat memulihkan kehidupan kita. Janganlah berhenti berharap padaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 5
Tidak Takut Sebab Tuhan Dipihakku
Bacaan: Mazmur 118:5-9
“TUHAN dipihakku. Aku tidak dapat takut. Apakah yang sanggup dilakukan manusia terhadap aku?”
Mazmur 118:6
Takut merupakan suatu tanggapan terhadap suatu stimulan tertentu seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Rasa risau merupakan keliru satu emosi basic tak hanya rasa marah, sedih dan bahagia. Dapat disita asumsi bahwa kekuatiran adalah suatu tanggapan emosi seseorang terhadap suatu ancaman.
Semua orang yang senantiasa hidup di dunia ini pasti emiliki rasa takut. Rasa risau yang dialami masing-masing orang berbeda-beda mengenai berasal dari responnya terhadap suatu kondisi tertentu. Ketika rasa risau menguasai seseorang, kebanyakan orang itu tidak sanggup berpikir bersama dengan logis. Ketika kekuatiran muncul, adakalanya seseorang sanggup menyita alih langkah yang tidak cocok bersama dengan Firman Tuhan.
Seseorang sanggup jadi risau gara-gara jadi sedang berhadapan bersama dengan suatu perihal lebih-lebih seseorang yang jauh lebih kuat, jauh lebih besar dan jauh lebih besar dibandingkan bersama dengan dirinya. Orang sesudah itu jadi dirinya lemah, kecil, tidak berdaya dan tidak punyai apa-apa itu menandingi atau mengalahkan suatu perihal yang membuatnya ketakutan.
Memang benar jikalau kekuatiran merupakan mengenai yang tidak sanggup dipisahkan di didalam diri manusia. Rasa risau itu lebih-lebih sanggup saja nampak masing-masing hari di didalam kehidupan manusia. Baik sesungguhnya punyai rasa risau gara-gara rasa risau merupakan tanggapan kita terhadap suatu kondisi yang sanggup membahayakan bagi kita. Namun, jikalau kita berkelanjutan membiarkan kekuatiran itu menguasai diri kita justru kekuatiran itu dapat membawa dampak kita tidak sanggup melangkah maju ke depan. Ketakutan itu dapat menghambat kita untuk sanggup merasakan kasih dan kuasa Allah.
Satu mengenai yang mesti diingat bahwa di didalam segala kondisi lebih-lebih di didalam kondisi terburuk sekalipun Tuhan senantiasa menyertai kita. Jangan jadi risau gara-gara Allah ada dipihak kita. Ia dapat sedia kan apa yang kita butuhkan dan kita perlukan.Ia dapat memenangkan kita disaat kita sedang ada persoalan dan dapat mencukupi apa yang kita butuhkan. Buang kekuatiran itu dan jadilah berani gara-gara Allah ada di pihakmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 6
Tuhan Mendengar
Bacaan: Ratapan 3:21-33
“Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak bersama dengan senang hati Ia menindas dan mengkhawatirkan anak-anak manusia.”
Ratapan 3:32-33
Tuhan tidak dapat pernah membiarkan umatNya sendirian. Ia senantiasa ada untuk kita disetiap detik kehidupan kita. Namun, kita seringkali jadi Tuhan meninggalkan kita gara-gara Tuhan belum menjawab doa kita. Tidak sedikit berasal dari terhadap kita pernah jadi kecewa dan menghindari berasal dari Tuhan. Kita seringkali mengandalkan kemampuan kita sendiri jikalau dirasa Tuhan tidak dapat menjawab doa kita.
Dalam kondisi menderita atau mengalami pergumulan berat manusia cenderung melupakan Allah dan menyalahkan Allah sebagai wujud kekecewaannya. Tuhan mengijinkan semua itu berjalan gara-gara Tuhan berharap mendidik kita menjadi tertentu yang kuat dan bertumbuh di didalam iman gara-gara sesungguhnya di didalam kelemahanlah kuasa Allah menjadi nyata.
Permasalahan yang kita alami seringkali membawa dampak kita lupa dapat kebaikan dan berkat dan juga kasih yang Tuhan curahkan kepada kita. Kita hanya sibuk bersama dengan asumsi egois kita yang tidak beralasan. Kita berkelanjutan mengeluh tapi kita tidak senang menyerahkannya kepada Tuhan. Padahal pas kita berdoa kepadaNya Tuhan pasti dapat mendengar dan menjawab doa kita.
Saat kita menyadari bahwa kita senantiasa mesti Tuhan, datanglah padaNya maka Dia dapat langsung mengulurkan tanganNya untuk menopang kita. Berbagai langkah sanggup Tuhan memanfaatkan untuk menopang kita. Ia menyadari apa yang kita butuhkan sebeluh kita berharap kepadaNya.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Sesungguhnya Allah memperhatikan apa yang berjalan di didalam kehidupan kita. Ketika kita berdoa, artinya kita juga menyaksikan senantiasa ada harapan disaat kita berserah kepadaNya dan senantiasa ada suara Tuhan yang menghibur dan menjawab masing-masing kata berasal dari seruan kita. Sampai kapanpun kita tidak sanggup membiarkan Tuhan.
Dengan berdoa kita sanggup menyerahkan semua kekuatiran kita kepadaNya. Ia dapat senantiasa mendengar doa kita gara-gara Ia tidak dapat menutup mata dan telingaNya kepada umat yang berseru kepadaNya. Janganlah bosan untuk berdoa gara-gara Ia dapat mendengarkan segala apa yang anda minta. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 7
Ujian Iman
Bacaan: Ayub 2:1-13
"Tetapi jawab Ayb kepadanya: “Engkau bicara seperti perempuan gila! Apakah kita senang terima yang baik berasal dari Allah, tapi tidak senang terima yang buru?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa bersama dengan bibirnya."
Ayub 2:10
Ayub merupakan seorang yang hidupnya diberkati oleh Allah. Ia punyai kekayaan yang melimpah dan juga keluarga yang besar bersama dengan seorang istri dan tujuh anak laki-laki dan juga tiga anak perempuan. Ia merupakan seorang yang saleh dan jujur, risau dapat Allah dan juga menghindari kejahatan.
Suatu hari Allah mengijinkan sebuah ujian hidup berjalan di di didalam kehidupan Ayub. Ia mesti kehilangan semua kekayaan miliknya lebih-lebih ia mesti kehilangan semua anak-anaknya. Penderitaan yang Ayub alami sungguhlah berat tapi disaat penderitaan itu datang menimpa Ayub, ia tidak berbuat dosa dan tidak menyalahkan Allah atas apa yang berjalan di didalam kehidupannya.
Mungkin bagi kita manusia, kita berpikir bahwa apa yang udah dialami Ayub udah melebihi batas kekuatannya. Jika kita ada di posisi Ayub kemungkinan saja kita dapat berkelanjutan mempertanyakan mengapa itu semua sanggup berjalan di didalam kehidupan kita lebih-lebih kemungkinan saja kita kecewa kepada Allah.
Jika terhadap pas ini kita hadapi suatu masalah, apakah kita senantiasa sanggup berdiri teguh seperti Ayub? Setiap orang pasti punyai kesusahannya sendiri dan tindakan yang dapat disita alih mengenai berasal dari bagaimana orang sesudah itu menyikapi persoalan yang sedang dialami. Pergumulan yang kita alami Tuhan ijinkan berjalan gara-gara Ia berharap menyaksikan seberapa besar iman dan komitmen kita kepadaNya.
Iman yang kita punyai pasti saja dapat bertumbuh disaat kita mengalami ada masalah gara-gara di di didalam ada masalah itu Tuhan membentuk kita menjadi tertentu yang kuat. Saat persoalan datang menghampiri kita, Tuhan berharap menyaksikan hingga sejauh mana komitmen kita kepadaNya.
Masalah merupakan keliru satu wujud ujian iman kita. Sama mengenai nya bersama dengan Ayub yang di didalam persoalan imannya berkelanjutan bertumbuh hingga sesudah itu Allah mempengaruhi hidup Ayub. Jika terhadap pas ini anda sedang punyai persoalan jangan biarkan imanmu layu. Tuhan Yesusu memberkati.
Renungan 8
Tuhan Yang Menyelesaikan
Bacaan: Kejadian 2:1-7
“Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, gara-gara terhadap hari itulah Ia berhenti berasal dari segala pekerjaan penciptaan yang udah dibuat-Nya itu.”
Kejadian 2:3
Pasti tidak asing bagi kita mendengar kisah penciptaan yang dilakukan oleh Allah. Bumi dan seisinya diciptakan selama 6 hari dan terhadap hari ke 7 Tuhan memberkatinya.  Tuhan senantiasa merampungkan apa yang udah Ia memicu bersama dengan baik kemudia Ia dapat memberkatinya begitu pula bersama dengan kehidupan manusia.
Pada pas ini, tidak ada satu pun manusia yang luput berasal dari permasalahan. Respon masing-masing orang berbeda-beda di didalam hadapi masalah. Ada yang berkelanjutan berharap hingga persoalan itu selesai tapi tidak sedikit pula orang yang menyerah disaat hadapi persoalan itu.
Jika kita jadi tidak sanggup untuk merampungkan persoalan yang sedang kita alami apa yang mesti kita lakukan? Yang mesti kita lakukan adalah senantiasa berharap dan berpegang teguh padaNya. Ia adalah Allah yang sanggup merampungkan segala persoalan yang sedang anda alami.
Mari kita merenung sejenak. Seringkali di didalam hidup ini kita benar-benar fokus untuk mengejar apa yang kita berharap dan mengejar apa yang berharap kita selesaikan. Kita kadang pas menjadi lupa untuk melibatkan Tuhan di didalam masing-masing kesibukan yang sedang kita alami. Kita mesti melibatkan Tuhan di didalam masing-masing apa yang berjalan di didalam kehidupan kita gara-gara hanya Ia sajalah yang sanggup menuntun dan memberkati kita.
Pada pas ini kita juga diajak untuk studi berasal dari penciptaan bumi dan seisinya yang dilakukan Allah. Setelah Allah selesai menciptakannya Allah sesudah itu mengkuduskannya. Kita pun mesti demiakian. Dalam sehari Tuhan menciptakan 24 jam supaya kita sanggup beraktivitas. Namun, Tuhan berharap selama 24 jam itu kita sedia kan pas kita untuk datang ke hadapanNya dan berdoa padaNya.
Kita senantiasa sanggup menekuni kehidupan ini pasti gara-gara Allah. Oleh gara-gara itu, marilah kita sedia kan pas kita untuk berdoa kepada Tuhan. Ketika kita berdoa kepadaNya maka Ia dapat merampungkan pekerjaanNya di di didalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 9
Minta Tolonglah KepadaNya
Bacaan: Lukas 11:9-13
“Karena masing-masing orang yang meminta, terima dan masing-masing orang yang mencari, mendapat dan masing-masing orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Lukas 11:10
Pernahkah anda minta dibelikan suatu perihal kepada ayahmu? Jika pernah apa yang ayahmu lakukan? Apakah ayahmu memarahi dan memukulmu? Tentu saja tidak. Ia pasti dapat beri tambahan apa yang anda minta gara-gara ia mengasihimu sebagai anaknya.
Ayahmu saja dapat beri tambahan apa yang anda minta kepadanya, bagaimana bersama dengan Bapa di Sorga? Ia pasti dapat beri tambahan apa yang anda minta kepadaNya menurut pas dan kerelaan hatiNya. Disaat anda punyai masalah, Ia dapat datang langsung untuk menopang anak-anak yang berseru kepadaNya.
Seringkali disaat mengahadapi permasalahan, kita lupa bahwa ada Allah yang dapat menopang kita disaat kita berseru kepadaNya. Disaat persoalan itu ada, seringkali yang kita lakukan justru berharap pemberian manusia padahal belum pasti manusia sanggup merampungkan persoalan yang sedang dihadapinya.
Ingatkan disaat bangsa Israel berseru kepada Tuhan supaya Tuhan menopang mereka berasal dari kejaran bangsa Mesir. Apa yang Tuhan lakukan kemudian? Apakah Tuhan tidak mendengar seruan bangsa Israel? Tentu saja Tuhan mendengarseruan bangsa Israel dan kenakan Musa supaya Musa sanggup membelah laut Teberau dan bangsa Israel sanggup melewatinya. Setelah bangsa Israel lewat Laut Teberau, laut itu kemabali seperti terhadap awalnya dan mengahanyutkan banyak tentara Mesir.
Allah adalah Bapa yang baik kepada anak-anakNya. Ia tidak dapat pernah membiarkan anakNya berjalan sendiri. Ia senantiasa menopang dan memimpin anakNya. Ia tidak dapat beri tambahan mengenai yang jahat kepada kita, justru yang Ia berikan tambahan adalah suatu perihal yang baik.
Jika terhadap pas ini anda sedang hadapi persoalan dan seakan udah tidak ada jalur nampak lagi, maka minta tolonglah kepadaNya dan Ia pasti dapat langsung menolongmu. Tangan Tuhan tidak tidak cukup panjang untuk memegangmu. Bahkan pendengaraanya tidak tidak cukup tajam untuk mendengar masing-masing seruan doamu. Oleh gara-gara itu berdoalah kepadaNya dan Ia dapat langsung datang untuk menolongmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 10
Cara Tuhan Untuk Menolongmu
Bacaan: 1 Samuel 19:11-24
“Kemudian Saul mengirimkan orang-orang suruhan ke tempat tinggal Daud untuk mengamat-amatinya dan untuk membunuh dia terhadap pas pagi. Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: “Jika engkau tidak sanggup meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau dapat dibunuh.”
1 Samuel 19:11
Banyak langkah yang dilakukan oleh Allah untuk menopang manusia. Cara yang dilakukan Allah kadang pas tidak sanggup dipahami oleh manusia. Ia sanggup kenakan siapa saja untuk menopang kita. Bahkan orang yang tidak kita duga pun sanggup dipakai oleh Allah untuk menopang kita.
Pada hari ini kita menyaksikan bagaimana pemberian Tuhan kepada Daud. Saul mencoba untuk membunuh Daud tapi gara-gara pemberian Allah, Daud sanggup selamat berasal dari tangan Saul. Tuhan kenakan orang-orang disekitar Daud untuk menyelamatkannya berasal dari kejaran Saul hingga Saul tidak sanggup membunuhnya.
Jika terhadap pas ini anda sedang hadapi suatu persoalan yang membuatmu jadi terhimpit dan kesakitan, percayalah bahwa Ia dapat menolongmu bersama dengan caraNya serupa seperti Daud yang udah ditolongnya untuk dpaat lari berasal dari kejaran Saul.
Mungkin sebagai manusia kita tidak sanggup menyadari bagaimana Tuhan sanggup menopang kita berasal dari masalah. Bisa saja Ia kenakan temanmu atau lebih-lebih orang yang membencimu untuk sanggup menolongmu berasal dari segala persoalan yang sedang anda alami.
Satu mengenai yang pasti,pertolongan Tuhan tidak dapat pernah terlambat kepada anak-anakNya. Pertolongan Tuhan senantiasa tepat terhadap waktuNya. PertolonganNya nyata dan kita pasti dapat merasakan pertolonganNya asalkan kita berkelanjutan percaya kepadaNya. Bukankah Ia berharap kita untuk berkelanjutan berharap padaNya?
Mungkin bukan hari ini Tuhan menolongmu. Mungkin saja besok Ia dapat menolongmu. Meskipun besok Ia menolongmu bukan artinya seluruhnya udah terlambat. Justru pemberian Tuhan senantiasa tepat terhadap waktunya. Yang Ia berharap hanya supaya kita tidak risau dan seluruhnya percaya kepadaNya bahwa Ia dapat datang menolongmu.
Pertolongan Tuhan dapat tercurah ke atasmu pas ini juga. Oleh gara-gara itu janganlah anda berhenti berharap padaNya gara-gara tidak ada harapan yang sia-sia. Tuhan Yesus memberkati.
Kesimpulan : Artikel ini dibikin untuk dijadikan sebagai bahan renungan harian disaat sedang hadapi masalah

10 Kumpulan Santapan Rohani Tentang Menghadapi Masalah


Pohon Ara yang Dikutuk Tuhan Yesus
Salah satu mukjizat yang diperbuat oleh Tuhan Yesus yaitu pas ia mengutuk pohon ara. Pohon ara yang dikutuk ini dicatat di didalam Perjanjian Baru khususnya di didalam dua kitab Injil yaitu pada Injil Matius pasal 21 dan Injil Markus pasal 11. Pohon ara yang dikutuk ini dikisahkan berada di sedang jalur pada Betania dan Yerusalem. Dalam perjalanan menuju ke kota, Tuhan Yesus menjadi lapar. Kemudian di tepi jalur Ia menyaksikan pohon ara yang berdaun lebat sehingga Yesus pun hendak mencari makan berasal dari buah pohon ara itu.
Pohon Ara Dikutuk Tuhan Yesus
via freebibleimages.org
Setelah Yesus menyaksikan pohon ara tersebut, Ia mendapati bahwa pohon ara tersebut tidak berbuah tetapi cuma berdaun lebat saja. Karena menyaksikan pohon ara tersebut tidak berbuah serupa sekali maka Ia mengutuk pohon ara tersebut sampai jadi kering baik daun, ranting maupun akarnya sehingga pohon ara tersebut benar-benar tidak dapat berbuah lagi.
Pohon Ara
Pohon ara merupakan salah satu type pohon yang berdaun lebat dan rindnag. Biasanya pohon ini dapat tumbuh setinggi 6 meter. Ranting dan cabang-cabangnya merentang 7,5 meter sampai 9 meter ke samping. Oleh sebab itu pas cuaca sedang terik banyak sekali orang yang bahagia berteduh di bawah rindangnya pohon ara ini.
Karena pohonnya benar-benar rindang, pasti saja Yesus menghendaki pohon ara ini terhitung mempunyai buah. Akan tetapi, Ia tidak capai apa-apa berasal dari pohon ara itu tak cuma daunnya saja yang lebat. Seperti yang kami ketahui, Yesus dan murid-muridNya merupakan orang yang simpel sehingga pas mereka lapar, mereka tidak dapat mencari makanan mewah yang mahal. Mereka makan bukan untuk memuaskan udara nafsu melainkan cuma untuk menghalau rasa laparnya saja yang di didalam artian mereka makan sesuai dengan dengan kebutuhan.
Dalam hukum orang Yahudi, pohon ara yang terdapat di tepi jalur bebas untuk diambil alih alih buahnya oleh tiap tiap orang yang lewat jalur itu. Oleh sebab itu, pas Yesus dengan dengan dengan dengan para murid lewat pohon ara yang terdapat di sedang jalur pada Betania dan Yerusalem, Ia bebas mencari buah yang ada pada pohon aratanpa mesti terkena sanksi orang Yahudi.
Alasan Mengapa Yesus Mengutuk Pohon Ara
Bagi kami yang membacanya, mungkin tindakan Yesus yang mengutuk pohon ara ini terlihat semena-mena sebab segera membinasakan pohon ara yang tidak berbuah lewat ucapan mulutnya sehingga waktu itu terhitung pohon ara tersebut jadi kering. Pohon yang pada mulanya hijau dan berdaun lebat waktu itu terhitung jadi kering sehabis Ia mengutuk pohon ara ini pasti mengakibatkan para muridNya tercengang atas kelakuan yang sudah dikerjakan Yesus.
Sebenarnya apa yang dikerjakan oleh Yesus bukanlah sebuah tindakan yang semena-mena sebab sebetulnya Yesus dambakan mengajarkan murid-muridNya komitmen ilahi lewat tindakan yang Ia jalankan di didalam perikop Yesus mengutuk pohon ara. Lalu sebenarnya, apa yang dapat kami pelajari berasal dari perikop tersebut? Adapun yang dapat kami pelajari pada lain:
1. Sesuatu Yang Tidak Berguna Akan Binasa
Mungkin poin pertama ini merupakan salah satu hukum kehidupan atau bahkan merupakan salah satu komitmen ilahi di mana suatu perihal yang tidak berfungsi lambat laun dapat binasa. Tuhan menciptakan kami tentunya ada maksud yang baik yaitu Ia dambakan kami jadi manusia yang berfungsi khususnya bagi sesama kita. Contoh sederhananya layaknya ini. Sebuah lilin kami nyalakan di didalam kegelapan sebab lilin tersebut berfungsi untuk menerangi kami di sedang kegelapan. Garam dimasukkan di didalam makanan dengan dengan maksud untuk memberi tambahan cita rasa pada makanan tersebut.
Lalu bagaimana terkecuali lilin tersebut tidak dapat menerangi kami di di didalam kegelapan atau mungkin garam yang kami masukkan ke di didalam amakanan tidak dapat memberi tambahan rasa terhadapa makanan tersebut? Tentu saja lilin dan garam tersebut jadi tidak berfungsi bkan? Begitu terhitung dengan dengan pohon ara yang dikutuk oleh Yesus.Meskipun daunnya lebat, pohonnya rindang tetapi pas ia tidak berbuah maka pohon ara tersebut terhitung tidak jadi berguna.
Sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah, Ia dambakan kami jadi seseorang yang berfungsi sebab pas Ia menciptakan kami Ia mempunyai object yang jelas. Tujuan tersebut pada lainagar manusia jalankan apa yang kudus dihadapan Allah dan terhitung untuk mengasyikkan dan memuliakan namaNya di didalam kehidupannya. Allah menciptakan kami sebagai manusia sehingga kami jadi manusia yang berfungsi bagi kemuliaan, kemauan dan terhitung kerajaanNya. Pohon ara yang ditemui Yesus di tepi jalur tersebut dikutuk sebab pohon ara tersebut tidak membuahkan buah sehingga pohon ara tersebut mesti mati kering. Sebagai manusia Ia terhitung dambakan kami mengahsilkan buah di didalam kehidupan ini.
2. Tidak Selalu Ditentukan Oleh Penampilan Luar
Pohon ara yang diekspresikan di di didalam Alkitab ini sebenarnye melukiskan orang percaya yang tidak membuahkan buah di didalam kehidupannya. Pohon ara ini terhitung melukiskan iman tanpa kelakuan yang dimiliki oleh manusia. Pohon ara mempunyai daun yang lebat semestinya buah pada pohon ara tersebut lebat. Akan tetapi, penampilan luar berasal dari pohon ara yang hijau tersebut tidak menjamin bahwa pohon ara tersebut berbuah dengan dengan lebat juga.
Begitu pula kehidupan kami sebagai orang percaya, penampilan yang orang lain menyaksikan belum pasti melukiskan Kekristenan yang kami mempunyai sudah membuahkan buah atau justru tidak membuahkan buah serupa sekali. Penampilan tiap tiap orang menjadi berasal dari yang muda sampai tua, cantik, tampan, atau bahkan biasa saja tidak dapat pilih buah yang dihasilkan di didalam kehidupannya. Sehingga kami dapat menyimpulkan bahwa Kekristenan bukan bicara soal penampilan luar melainkan bicara perihal kehidupan sehari-hari apakah sudah membuahkan buah atau belum.
3. Penghakiman Hanya Berada di tangan Tuhan Yesus
Tindakan Yesus pas mengutuk pohon ara bukanlah  merupakan tindakan yang semena-mena sebab Ia mengutuk pohon ara tersebut dengan dengan object untuk mengingatkan para murid bahwa penghakiman mesti cuma berada di tangan Tuhan Yesus. Tindakan Yesus ini mengajarkan kami bahwa Ia berhak untuk menghakimi suatu perihal yang menurutNya tidak layak di hadapanNya berdasarkan penghakimanNya sebab penghakiman yang Ia mempunyai adalah adil dan mesti sehingga tidak ada seorang pun yang dapat melawanNya.
Karena penghakiman mesti berada di tanganNya, maka Ia berkuasa untuk pelihara dan merawat bahkan Ia berkuasa untuk menghancurkan dan membinasakan suatu perihal yang dirasa tidak pantas di hadapanNya. Oleh sebab itu, kami diajak untuk hidup seturut dengan dengan kehendakNya sebab terkecuali pas penghakiman sudah tiba, kami mesti mempertanggungjawabkan segala kelakuan kami entah itu yang baik ataupun tidak di hadapan Yesus sang hakim yang adil.
Yesus mengutuk pohon ara yang Ia jumpai di tepi jalur pas menuju ke Yerusalem bukanlah merupakan tindakan yang semena-mena. Yesus mengutuk pohon ara tersebut sebab Yesus dambakan mengajarkan kepada mara muridNya perihal komitmen ilahi. Pada hari ini kami diajarkan untuk jadi murid yang berfungsi di hadapanNya dengan dengan menjalankan panggilanNya di didalam kehidupan kami sehingga kami dapat membuahkan buah yang lebat. Kita terhitung mesti mengetahui bahwa Ia merupakan hakim yang adil yang dapat menghakimi manusia menurut perbuatannya. Kiranya artikel ini dapat memberkati dan memberi tambahan informasi bagi kami semua.

3 Alasan Mengapa Pohon Ara Dikutuk Tuhan Yesus


RENUNGAN HARIAN
Terjerat Hingga Jatuh ke di dalam Dosa
Bacaan: Hakim-hakim 16:4-22
"Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Maka terjagalah ia berasal dari tidurnya dan juga katanya: "Seperti yang sudah-sudah, aku dapat bebas dan dapat meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN sudah meninggalkan dia. Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil ke dua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu bersama dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling."
Hakim-hakim 16:20-21
Santapan harian
Gambar : http://mauliutus.org
Simson merupakan anak berasal dari Manoah dan ia merupakan nazir Allah. Sebelum ia dilahirkan ke di dalam dunia ini, malaikat Tuhan sudah memakai hidupnya terlebih sejak berasal dari di dalam kandungan. Bisa dikatakan hidup Simson sudah Allah berkati. Ia dipakai Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel agar ia dikaruniakan kapabilitas fisik yang terlalu luar biasa terlebih tidak ada satu pun orang Filistin dapat melawannya.
Meskipun Simson merupakan nazir Allah, ia justru terjerat sampai pada akhirnya jatuh ke di dalam dosa. Yang menyebabkan Simson jatuh ke di dalam dosa yaitu wanita. Pertama kali Simson jatuh ke di dalam dosa adalah waktu ia menikah bersama dengan seorang wanita Filistin yang merupakan orang yang tidak yakin kepada Allah dan merupakan musuh Israel. Setelah itu ia jatuh kembali ke di dalam dosa yang sama waktu ia mencintai Delila dikarenakan paras Delila yang begitu cantik dan rupawan agar menyebabkan hati Simson luluh.
Sama layaknya sebelumnya, Delila merupakan seorang yang tidak yakin dan tidak mengenal Allah terlebih Delila tidak mencintai Simson. Delila hanya memakai Simson agar memperoleh uang. Bahkan ia tega membohongi Simson agar ia dapat tahu kapabilitas Simson.
Karena Simson terlalu mengasihi Delila, ia sampai memberitahukan apa rahasia kapabilitas yang ia miliki. Simson tidak tahu bahwa Delila tengah menipunya agar ia kudu kehilangan kekuatannya dan orang Filistin sukses menangkapnya. Mungkin salah satu kita juga dulu mengalami hal yang sama layaknya Simson. Kita terlalu rerbuai bersama dengan apa yang ada di lebih tidak lumayan kita layaknya harta, kedudukan atau pasangan yang cantik dan tampan. Karena perasaan yang kita mempunyai justru kita terjerat sampai pada akhirnya jatuh ke di dalam dosa.
Manusia itu lemah agar ia ringan terbuai dapat suatu hal yang muncul indah dan berkilauan. Untuk memperoleh suatu hal atau terlebih untuk mempertahankannya kadangkala manusia laksanakan beragam langkah meskipun itu membuatnya berdosa. Meskipun begitu, apakah pantas bagi kita orang yang yakin kepadaNya hidup layaknya itu?
Baca juga : Renungan Harian Wanita
Cerita Simson yang sudah kita baca kiranya dapat jadi renungan bagi diri kita bahwa tidak tetap orang yang sudah dipilih Allah tidak laksanakan kesalahan dan terlebih dapat terjerat di dalam dosa terkecuali ia hidup di luar hasrat Allah. Pada waktu ini, marilah kita datang ke hadiratNya untuk berseru dan memohon penyertaanNya agar kiranya kasihNya tidak meninggalkan diri kita. Marilah kita menghendaki bimbingan kepadaNya agar Ia tetap membimbing masing-masing langkah kehidupan kita.
Janganlah kita terbuai dapat perasaan kita agar menyebabkan kita terjerat di dalam perasaan itu. Harta, kedudukan dan pasangan yang mempunyai paras yang rupawan hanya waktu dikarenakan waktu kita kembali kepadaNya itu semua tidak dapat kita bawa. Yang kita bawa merupakan pertanggung jawaban kita atas masing-masing kelakuan kita entah itu kelakuan yang baik atau jahat. Apa yang kita pertanggungjawabkan kelak merupakan hal yang jauh lebih kudu dibandingkan tunduk dapat perasaan yang kita miliki. Kiranya kasih Allah tetap membimbing dan menyertai kita di mana pun kita berada. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Harian Kristen Terjerat Hingga Jatuh ke dalam Dosa