Kumpulan Santapan Rohani Pendek
Renungan 1: Indah Pada WaktuNya
Renungan 2: Mengingat Penyertaan Tuhan
Renungan 3: Nasib Semua Orang Itu Sama
Renungan 4: Haruskah Kita Berharap?
Renungan 5: Tidak Takut Sebab Tuhan Dipihakku
Renungan 6: Tuhan Mendengar
Renungan 7: Ujian Iman
Renungan 8: Tuhan Yang Menyelesaikan
Renungan 9: Minta Tolonglah KepadaNya
Renungan 10: Cara Tuhan Untuk Menolongmu
Renungan 1
Indah Pada WaktuNya
Bacaan: Pengkhotbah 3:11-15
Ia membawa dampak segala suatu perihal indah terhadap waktunya, lebih-lebih Ia beri tambahan kekekalan di didalam hati mereka. Tetapi manusia tidak sanggup menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah berasal dari awal hingga akhir.
Pengkhotbah 3:11
Pernahkan kita berada di didalam posisi di mana kita jadi pergumulan yang kita hadapi begitu berat seakan Tuhan jauh meninggalkan kita? Disaat kita mengalami suatu persoalan seringkali kita bertanya “Tuhan mengapa mengenai ini mesti berjalan padaku? Bukankah Engkau mengasihi aku?” Bahkan tidak jarang kita hingga kepada fase di mana kita menyalahkan Tuhan dapat kenyataan hidup ini. Kita memberontak lebih-lebih kehilangan kendali atas diri kita sendiri gara-gara kita tidak sabar untuk tunggu jawaban berasal dari Tuhan.
Ketika persoalan itu ada di didalam kehidupan kita, kita justru lebih pilih untuk menyerah dan tidak mengandalkan Tuhan ulang gara-gara kita jadi Tuhan tidak senang menjawab masing-masing doa yang kita naikkan. Kita lupa bahwa pas Tuhan bukanlah pas manusia. Tuhan mengijinkan masing-masing persoalan berjalan di didalam kehidupan kita supaya Ia sanggup membuktikan betapa besar kuasaNya gara-gara Ia sanggup memulihkan kondisi kita asalkan kita senang berserah dan bersabar tunggu janji Tuhan tergenapi.
Via mormonchannel.org
Hari ini Firman Tuhan bicara bahwa pekerjaan Tuhan mesti dinyatakan lewat persoalan yang kita alami dan segala suatu perihal pasti ada waktunya. Tuhan berharap menyaksikan bagaimana iman kita kepadaNya. Yang mesti kita ingat dan renungkan yakni pas Tuhan adalah tepat. Ia bekerja di atas segala persoalan yang kita alami. Ia beri tambahan kemampuan dan kelegaan kepada kita. Ia dapat membuat perubahan dukacita yang kita alami menjadi sukacita lebih-lebih Ia dapat sanggup memulihkan kehidupan kita.
Masalah yang dialami oleh masing-masing kita pasti saja tidak dapat memlebihi kemampuan kita. Masalah yang kita hadapi juga tidak dapat membawa dampak kita terjatuh gara-gara Ia dapat menopang dan memegang tangan kita. Ia dapat membeuat segala suatu perihal indah terhadap waktunya. Oleh gara-gara itu, sabarlah tunggu jawaban Tuhan. Berserahlah dan berdoalah kepadaNya gara-gara Ia dapat beri tambahan apa yang anda perlukan tepat terhadap waktunya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 2
Mengingat Penyertaan Tuhan
Bacaan: Ulangan 8:1-11
"Ingatlah kepada semua perjalanan yang kaulakukan atas niat TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini bersama dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk menyadari apa yang ada di didalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang terhadap perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberikan engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membawa dampak engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan berasal dari roti saja, tapi manusia hidup berasal dari segala yang diucapkan TUHAN."
Ulangan 8:2-3
Kehidupan yang kita jalani di dunia ini berbeda-beda supaya terhadap yang satu bersama dengan yang lainnya punyai kehidupan yang berbeda. Dalam hidup ini, tidak senantiasa kebahagiaan yang kita dapatkan. Namun ada kalanya perasaan sedih juga Tuhan ijinkan untuk ada di didalam kehidupan kita. Tawa dan tangis, perasaan sedih dan kebahagiaan, senang dan duka, lebih-lebih kehilangan pun Tuhan ijinkan ada untuk mewarnai kehidupan kita.
Coba bayangkan jikalau semua orang di dunia ini senantiasa bahagia, bagaimana ia sanggup menyaksikan kuasa Tuhan di didalam hidupnya? Kita tidak dapat pernah menyadari apa yang dapat berjalan kepada hidup kita besok. Kita tidak dapat menyadari apa yang dapat berjalan terhadap kita 5 menit yang dapat datang, 30 menit yang dapat datang lebih-lebih 1 jam yang dapat datang.
Kita tidak menyadari apakah kebahagiaan atau perasaan sedih yang dapat kita rasakan. Namun, segala yang berjalan di didalam kehidupan kita adalah atas seiijinNya dan apa pun yang mesti kita lalui dan apa pun yang kita peroleh itu merupakan niat Tuhan.
Masalah yang kita alami pasti saja sanggup kita lewati gara-gara penyertaan Tuhan. Ia memampukan kita dan beri tambahan kita jalur nampak supaya kita sanggup lewat masing-masing persoalan yang terjadi. Jika terhadap pas ini hidupmu jadi berat seakan tidak ada jalur keluar, datanglah kepadaNya maka Ia dapat beri tambahan kepadamu kelegaan dan jalur nampak gara-gara penyertaanNya dapat dinyatakan di didalam hidupmu pas ini. Teruslah berharap kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 3
Nasib Semua Orang Itu Sama
Bacaan: Pengkhotbah 9:1-12
”Inilah yang celaka di didalam segala suatu perihal yang berjalan di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusia pun penuh bersama dengan kejahatan, dan kebebalan ada di didalam hati mereka seumur hidup, dan sesudah itu mereka menuju alam orang mati. Tetapi siapa yang juga orang hidup membawa harapan, gara-gara anjing yang hidup lebih baik berasal dari terhadap singa yang mati. Karena orang-orang yang hidup menyadari bahwa mereka dapat mati, tapi orang yang mati tak menyadari apa-apa, tak ada upah ulang bagi mereka, lebih-lebih kenangan kepada mereka udah lenyap.”
Pengkhotbah 9:3-5
Pada pas ini, manusia menakar segala suatu perihal yang berjalan terhadap dirinya atau apa yang ia punyai udah diatur oleh nasib. Namun apakah benar Tuhan menciptakan seseorang bersama dengan nasib yang berbeda-beda supaya manusia mesti menyaksikan apa yang berjalan di didalam dirinya sebagai nasib?
Mungkin kita sering menyaksikan lebih-lebih mendengar seseorang bicara “ingin mempengaruhi nasib”. Namun apakah benar yang mesti diubah hanya nasib? Pada ayat yang kita baca terhadap hari iini menyadari benar-benar berikan salam kita bahwa nasib semua orang itu sama.
Jika terhadap pas ini anda mengalami kesenangan dan besok anda mengalami kesedihan, bukan artinya nasib yang menyesuaikan hidupmu tapi sesungguhnya gara-gara Allah yang udah mengaturnya dan mengijinkan seluruhnya terjadi.
Memang susah bagi kita untuk mempengaruhi paradigma yang udah mengakar di didalam masyarakat jikalau asumsi orang sesudah itu juga tidak ikut diubah. Berbicara mengenai nasib tidak ada habisnya. Bahkan ada suatu perihal yang baru yang dapat kita temui jikalau kita bicara mengenai nasib.
Pada hari ini ulang ditegaskan bahwa nasib semua orang itu serupa tidak ada yang tidak serupa gara-gara semua manusia dapat mati dan ulang kepada Bapa di Surga. Jika anda terhadap hari ini mengalami persoalan tapi temanmu tidak, bukan artinya nasib kalian berbeda.
Tuhan mendidik anak-anakNya lewat persoalan yang dialami. Ia mendidik kita bersama dengan langkah yang tidak serupa supaya disaat hidup anda bersama dengan dia tidak serupa bukan artinya nasib kalian berbeda. Ingatlah bahwa Tuhan udah mengaturhidupmu sedemikian rupa. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 4
Haruskah Kita Berharap?
Bacaan: Roma 8:18-28
“Sebab kita diselamatkan di didalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; gara-gara bagaimana orang senantiasa menghendaki apa yang dilihatnya?”
Roma 8:24
Setiap kita pasti punyai harapan. Harapan yang dimiliki masing-masing orang berbeda-beda mengenai berasal dari keperluannya. Mengapa tidak serupa mengenai keperluannya? Ini gara-gara orang yang berharap pasti ada suatu perihal yang diperlukan atau suatu perihal yang hendah dicapai.
Baik anak muda hingga orang dewasa pasti punyai harapan. Semakin dewasa, harapan seseorang dapat suatu perihal mengenai tambah besar. Tanpa harapan seseorang pasti jadi hidupnya monoton tanpa ada obyek yang mesti diperjuangkan. Ketika seseorang mengalami masalah, ia pasti punyai harapan supaya Tuhan beri tambahan jalur nampak supaya ia sanggup hadapi dan lewat persoalan itu.
Allah berharap kita supaya kita berpegang teguh kepada pengharapan. Ketika kita jadi suatu pengharapan itu percuma dan tidak kemungkinan terjadi, Ia mengehendaki kita supaya senantiasa percaya kepadaNya dan menjadikan pengharapan yang kita berharap itu menjadi suatu perihal yang pasti. Alkitab menyatakan supaya kita menekuni di didalam pengharapan gara-gara tidak ada yang percuma jikalau kita berharap padaNya.
Dalam menekuni kehidupan ini, kita mesti punyai kepercayaan bahwa janji Tuhan pasti dapat digenapi di didalam hidup kita. Oleh gara-gara itu, jangalah kita curiga gara-gara Ia pasti dapat membawa dampak pengharapan kita menjadi kenyataan. Untuk tunggu sebuah pengharapan, kita mesti sabar tunggu dan tidak mengeluh.
Kita juga mesti punyai iman pengharapan yang teguh kepadaNya. Jangan biarkan iman kita melemah dan justru membawa dampak kita berhenti berharap. Tuhan dapat menjawab masing-masing apa yang kita berharap tepat terhadap waktuNya. Jika Tuhan bilang harapan kita bukanlah yang paling baik untuk kita, kita mesti percaya bahwa apa yang Tuhan nyatakan di didalam kehidupan kitalah yang terbaik.
Kita mesti berharap kepadaNya dan punyai pengharapan kepadaNya gara-gara dapat ada suatu mengenai yang berjalan disaat kita berharap padaNya. Berharap padaNya bukan artinya kita lemah. Berharap padaNya artinya kita percaya bahwa Ia dapat memulihkan kehidupan kita. Janganlah berhenti berharap padaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 5
Tidak Takut Sebab Tuhan Dipihakku
Bacaan: Mazmur 118:5-9
“TUHAN dipihakku. Aku tidak dapat takut. Apakah yang sanggup dilakukan manusia terhadap aku?”
Mazmur 118:6
Takut merupakan suatu tanggapan terhadap suatu stimulan tertentu seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Rasa risau merupakan keliru satu emosi basic tak hanya rasa marah, sedih dan bahagia. Dapat disita asumsi bahwa kekuatiran adalah suatu tanggapan emosi seseorang terhadap suatu ancaman.
Semua orang yang senantiasa hidup di dunia ini pasti emiliki rasa takut. Rasa risau yang dialami masing-masing orang berbeda-beda mengenai berasal dari responnya terhadap suatu kondisi tertentu. Ketika rasa risau menguasai seseorang, kebanyakan orang itu tidak sanggup berpikir bersama dengan logis. Ketika kekuatiran muncul, adakalanya seseorang sanggup menyita alih langkah yang tidak cocok bersama dengan Firman Tuhan.
Seseorang sanggup jadi risau gara-gara jadi sedang berhadapan bersama dengan suatu perihal lebih-lebih seseorang yang jauh lebih kuat, jauh lebih besar dan jauh lebih besar dibandingkan bersama dengan dirinya. Orang sesudah itu jadi dirinya lemah, kecil, tidak berdaya dan tidak punyai apa-apa itu menandingi atau mengalahkan suatu perihal yang membuatnya ketakutan.
Memang benar jikalau kekuatiran merupakan mengenai yang tidak sanggup dipisahkan di didalam diri manusia. Rasa risau itu lebih-lebih sanggup saja nampak masing-masing hari di didalam kehidupan manusia. Baik sesungguhnya punyai rasa risau gara-gara rasa risau merupakan tanggapan kita terhadap suatu kondisi yang sanggup membahayakan bagi kita. Namun, jikalau kita berkelanjutan membiarkan kekuatiran itu menguasai diri kita justru kekuatiran itu dapat membawa dampak kita tidak sanggup melangkah maju ke depan. Ketakutan itu dapat menghambat kita untuk sanggup merasakan kasih dan kuasa Allah.
Satu mengenai yang mesti diingat bahwa di didalam segala kondisi lebih-lebih di didalam kondisi terburuk sekalipun Tuhan senantiasa menyertai kita. Jangan jadi risau gara-gara Allah ada dipihak kita. Ia dapat sedia kan apa yang kita butuhkan dan kita perlukan.Ia dapat memenangkan kita disaat kita sedang ada persoalan dan dapat mencukupi apa yang kita butuhkan. Buang kekuatiran itu dan jadilah berani gara-gara Allah ada di pihakmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 6
Tuhan Mendengar
Bacaan: Ratapan 3:21-33
“Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak bersama dengan senang hati Ia menindas dan mengkhawatirkan anak-anak manusia.”
Ratapan 3:32-33
Tuhan tidak dapat pernah membiarkan umatNya sendirian. Ia senantiasa ada untuk kita disetiap detik kehidupan kita. Namun, kita seringkali jadi Tuhan meninggalkan kita gara-gara Tuhan belum menjawab doa kita. Tidak sedikit berasal dari terhadap kita pernah jadi kecewa dan menghindari berasal dari Tuhan. Kita seringkali mengandalkan kemampuan kita sendiri jikalau dirasa Tuhan tidak dapat menjawab doa kita.
Dalam kondisi menderita atau mengalami pergumulan berat manusia cenderung melupakan Allah dan menyalahkan Allah sebagai wujud kekecewaannya. Tuhan mengijinkan semua itu berjalan gara-gara Tuhan berharap mendidik kita menjadi tertentu yang kuat dan bertumbuh di didalam iman gara-gara sesungguhnya di didalam kelemahanlah kuasa Allah menjadi nyata.
Permasalahan yang kita alami seringkali membawa dampak kita lupa dapat kebaikan dan berkat dan juga kasih yang Tuhan curahkan kepada kita. Kita hanya sibuk bersama dengan asumsi egois kita yang tidak beralasan. Kita berkelanjutan mengeluh tapi kita tidak senang menyerahkannya kepada Tuhan. Padahal pas kita berdoa kepadaNya Tuhan pasti dapat mendengar dan menjawab doa kita.
Saat kita menyadari bahwa kita senantiasa mesti Tuhan, datanglah padaNya maka Dia dapat langsung mengulurkan tanganNya untuk menopang kita. Berbagai langkah sanggup Tuhan memanfaatkan untuk menopang kita. Ia menyadari apa yang kita butuhkan sebeluh kita berharap kepadaNya.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Sesungguhnya Allah memperhatikan apa yang berjalan di didalam kehidupan kita. Ketika kita berdoa, artinya kita juga menyaksikan senantiasa ada harapan disaat kita berserah kepadaNya dan senantiasa ada suara Tuhan yang menghibur dan menjawab masing-masing kata berasal dari seruan kita. Sampai kapanpun kita tidak sanggup membiarkan Tuhan.
Dengan berdoa kita sanggup menyerahkan semua kekuatiran kita kepadaNya. Ia dapat senantiasa mendengar doa kita gara-gara Ia tidak dapat menutup mata dan telingaNya kepada umat yang berseru kepadaNya. Janganlah bosan untuk berdoa gara-gara Ia dapat mendengarkan segala apa yang anda minta. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 7
Ujian Iman
Bacaan: Ayub 2:1-13
"Tetapi jawab Ayb kepadanya: “Engkau bicara seperti perempuan gila! Apakah kita senang terima yang baik berasal dari Allah, tapi tidak senang terima yang buru?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa bersama dengan bibirnya."
Ayub 2:10
Ayub merupakan seorang yang hidupnya diberkati oleh Allah. Ia punyai kekayaan yang melimpah dan juga keluarga yang besar bersama dengan seorang istri dan tujuh anak laki-laki dan juga tiga anak perempuan. Ia merupakan seorang yang saleh dan jujur, risau dapat Allah dan juga menghindari kejahatan.
Suatu hari Allah mengijinkan sebuah ujian hidup berjalan di di didalam kehidupan Ayub. Ia mesti kehilangan semua kekayaan miliknya lebih-lebih ia mesti kehilangan semua anak-anaknya. Penderitaan yang Ayub alami sungguhlah berat tapi disaat penderitaan itu datang menimpa Ayub, ia tidak berbuat dosa dan tidak menyalahkan Allah atas apa yang berjalan di didalam kehidupannya.
Mungkin bagi kita manusia, kita berpikir bahwa apa yang udah dialami Ayub udah melebihi batas kekuatannya. Jika kita ada di posisi Ayub kemungkinan saja kita dapat berkelanjutan mempertanyakan mengapa itu semua sanggup berjalan di didalam kehidupan kita lebih-lebih kemungkinan saja kita kecewa kepada Allah.
Jika terhadap pas ini kita hadapi suatu masalah, apakah kita senantiasa sanggup berdiri teguh seperti Ayub? Setiap orang pasti punyai kesusahannya sendiri dan tindakan yang dapat disita alih mengenai berasal dari bagaimana orang sesudah itu menyikapi persoalan yang sedang dialami. Pergumulan yang kita alami Tuhan ijinkan berjalan gara-gara Ia berharap menyaksikan seberapa besar iman dan komitmen kita kepadaNya.
Iman yang kita punyai pasti saja dapat bertumbuh disaat kita mengalami ada masalah gara-gara di di didalam ada masalah itu Tuhan membentuk kita menjadi tertentu yang kuat. Saat persoalan datang menghampiri kita, Tuhan berharap menyaksikan hingga sejauh mana komitmen kita kepadaNya.
Masalah merupakan keliru satu wujud ujian iman kita. Sama mengenai nya bersama dengan Ayub yang di didalam persoalan imannya berkelanjutan bertumbuh hingga sesudah itu Allah mempengaruhi hidup Ayub. Jika terhadap pas ini anda sedang punyai persoalan jangan biarkan imanmu layu. Tuhan Yesusu memberkati.
Renungan 8
Tuhan Yang Menyelesaikan
Bacaan: Kejadian 2:1-7
“Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, gara-gara terhadap hari itulah Ia berhenti berasal dari segala pekerjaan penciptaan yang udah dibuat-Nya itu.”
Kejadian 2:3
Pasti tidak asing bagi kita mendengar kisah penciptaan yang dilakukan oleh Allah. Bumi dan seisinya diciptakan selama 6 hari dan terhadap hari ke 7 Tuhan memberkatinya.  Tuhan senantiasa merampungkan apa yang udah Ia memicu bersama dengan baik kemudia Ia dapat memberkatinya begitu pula bersama dengan kehidupan manusia.
Pada pas ini, tidak ada satu pun manusia yang luput berasal dari permasalahan. Respon masing-masing orang berbeda-beda di didalam hadapi masalah. Ada yang berkelanjutan berharap hingga persoalan itu selesai tapi tidak sedikit pula orang yang menyerah disaat hadapi persoalan itu.
Jika kita jadi tidak sanggup untuk merampungkan persoalan yang sedang kita alami apa yang mesti kita lakukan? Yang mesti kita lakukan adalah senantiasa berharap dan berpegang teguh padaNya. Ia adalah Allah yang sanggup merampungkan segala persoalan yang sedang anda alami.
Mari kita merenung sejenak. Seringkali di didalam hidup ini kita benar-benar fokus untuk mengejar apa yang kita berharap dan mengejar apa yang berharap kita selesaikan. Kita kadang pas menjadi lupa untuk melibatkan Tuhan di didalam masing-masing kesibukan yang sedang kita alami. Kita mesti melibatkan Tuhan di didalam masing-masing apa yang berjalan di didalam kehidupan kita gara-gara hanya Ia sajalah yang sanggup menuntun dan memberkati kita.
Pada pas ini kita juga diajak untuk studi berasal dari penciptaan bumi dan seisinya yang dilakukan Allah. Setelah Allah selesai menciptakannya Allah sesudah itu mengkuduskannya. Kita pun mesti demiakian. Dalam sehari Tuhan menciptakan 24 jam supaya kita sanggup beraktivitas. Namun, Tuhan berharap selama 24 jam itu kita sedia kan pas kita untuk datang ke hadapanNya dan berdoa padaNya.
Kita senantiasa sanggup menekuni kehidupan ini pasti gara-gara Allah. Oleh gara-gara itu, marilah kita sedia kan pas kita untuk berdoa kepada Tuhan. Ketika kita berdoa kepadaNya maka Ia dapat merampungkan pekerjaanNya di di didalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 9
Minta Tolonglah KepadaNya
Bacaan: Lukas 11:9-13
“Karena masing-masing orang yang meminta, terima dan masing-masing orang yang mencari, mendapat dan masing-masing orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Lukas 11:10
Pernahkah anda minta dibelikan suatu perihal kepada ayahmu? Jika pernah apa yang ayahmu lakukan? Apakah ayahmu memarahi dan memukulmu? Tentu saja tidak. Ia pasti dapat beri tambahan apa yang anda minta gara-gara ia mengasihimu sebagai anaknya.
Ayahmu saja dapat beri tambahan apa yang anda minta kepadanya, bagaimana bersama dengan Bapa di Sorga? Ia pasti dapat beri tambahan apa yang anda minta kepadaNya menurut pas dan kerelaan hatiNya. Disaat anda punyai masalah, Ia dapat datang langsung untuk menopang anak-anak yang berseru kepadaNya.
Seringkali disaat mengahadapi permasalahan, kita lupa bahwa ada Allah yang dapat menopang kita disaat kita berseru kepadaNya. Disaat persoalan itu ada, seringkali yang kita lakukan justru berharap pemberian manusia padahal belum pasti manusia sanggup merampungkan persoalan yang sedang dihadapinya.
Ingatkan disaat bangsa Israel berseru kepada Tuhan supaya Tuhan menopang mereka berasal dari kejaran bangsa Mesir. Apa yang Tuhan lakukan kemudian? Apakah Tuhan tidak mendengar seruan bangsa Israel? Tentu saja Tuhan mendengarseruan bangsa Israel dan kenakan Musa supaya Musa sanggup membelah laut Teberau dan bangsa Israel sanggup melewatinya. Setelah bangsa Israel lewat Laut Teberau, laut itu kemabali seperti terhadap awalnya dan mengahanyutkan banyak tentara Mesir.
Allah adalah Bapa yang baik kepada anak-anakNya. Ia tidak dapat pernah membiarkan anakNya berjalan sendiri. Ia senantiasa menopang dan memimpin anakNya. Ia tidak dapat beri tambahan mengenai yang jahat kepada kita, justru yang Ia berikan tambahan adalah suatu perihal yang baik.
Jika terhadap pas ini anda sedang hadapi persoalan dan seakan udah tidak ada jalur nampak lagi, maka minta tolonglah kepadaNya dan Ia pasti dapat langsung menolongmu. Tangan Tuhan tidak tidak cukup panjang untuk memegangmu. Bahkan pendengaraanya tidak tidak cukup tajam untuk mendengar masing-masing seruan doamu. Oleh gara-gara itu berdoalah kepadaNya dan Ia dapat langsung datang untuk menolongmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 10
Cara Tuhan Untuk Menolongmu
Bacaan: 1 Samuel 19:11-24
“Kemudian Saul mengirimkan orang-orang suruhan ke tempat tinggal Daud untuk mengamat-amatinya dan untuk membunuh dia terhadap pas pagi. Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: “Jika engkau tidak sanggup meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau dapat dibunuh.”
1 Samuel 19:11
Banyak langkah yang dilakukan oleh Allah untuk menopang manusia. Cara yang dilakukan Allah kadang pas tidak sanggup dipahami oleh manusia. Ia sanggup kenakan siapa saja untuk menopang kita. Bahkan orang yang tidak kita duga pun sanggup dipakai oleh Allah untuk menopang kita.
Pada hari ini kita menyaksikan bagaimana pemberian Tuhan kepada Daud. Saul mencoba untuk membunuh Daud tapi gara-gara pemberian Allah, Daud sanggup selamat berasal dari tangan Saul. Tuhan kenakan orang-orang disekitar Daud untuk menyelamatkannya berasal dari kejaran Saul hingga Saul tidak sanggup membunuhnya.
Jika terhadap pas ini anda sedang hadapi suatu persoalan yang membuatmu jadi terhimpit dan kesakitan, percayalah bahwa Ia dapat menolongmu bersama dengan caraNya serupa seperti Daud yang udah ditolongnya untuk dpaat lari berasal dari kejaran Saul.
Mungkin sebagai manusia kita tidak sanggup menyadari bagaimana Tuhan sanggup menopang kita berasal dari masalah. Bisa saja Ia kenakan temanmu atau lebih-lebih orang yang membencimu untuk sanggup menolongmu berasal dari segala persoalan yang sedang anda alami.
Satu mengenai yang pasti,pertolongan Tuhan tidak dapat pernah terlambat kepada anak-anakNya. Pertolongan Tuhan senantiasa tepat terhadap waktuNya. PertolonganNya nyata dan kita pasti dapat merasakan pertolonganNya asalkan kita berkelanjutan percaya kepadaNya. Bukankah Ia berharap kita untuk berkelanjutan berharap padaNya?
Mungkin bukan hari ini Tuhan menolongmu. Mungkin saja besok Ia dapat menolongmu. Meskipun besok Ia menolongmu bukan artinya seluruhnya udah terlambat. Justru pemberian Tuhan senantiasa tepat terhadap waktunya. Yang Ia berharap hanya supaya kita tidak risau dan seluruhnya percaya kepadaNya bahwa Ia dapat datang menolongmu.
Pertolongan Tuhan dapat tercurah ke atasmu pas ini juga. Oleh gara-gara itu janganlah anda berhenti berharap padaNya gara-gara tidak ada harapan yang sia-sia. Tuhan Yesus memberkati.
Kesimpulan : Artikel ini dibikin untuk dijadikan sebagai bahan renungan harian disaat sedang hadapi masalah

10 Kumpulan Santapan Rohani Tentang Menghadapi Masalah


Kumpulan Santapan Rohani Pendek
Renungan 1: Indah Pada WaktuNya
Renungan 2: Mengingat Penyertaan Tuhan
Renungan 3: Nasib Semua Orang Itu Sama
Renungan 4: Haruskah Kita Berharap?
Renungan 5: Tidak Takut Sebab Tuhan Dipihakku
Renungan 6: Tuhan Mendengar
Renungan 7: Ujian Iman
Renungan 8: Tuhan Yang Menyelesaikan
Renungan 9: Minta Tolonglah KepadaNya
Renungan 10: Cara Tuhan Untuk Menolongmu
Renungan 1
Indah Pada WaktuNya
Bacaan: Pengkhotbah 3:11-15
Ia membawa dampak segala suatu perihal indah terhadap waktunya, lebih-lebih Ia beri tambahan kekekalan di didalam hati mereka. Tetapi manusia tidak sanggup menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah berasal dari awal hingga akhir.
Pengkhotbah 3:11
Pernahkan kita berada di didalam posisi di mana kita jadi pergumulan yang kita hadapi begitu berat seakan Tuhan jauh meninggalkan kita? Disaat kita mengalami suatu persoalan seringkali kita bertanya “Tuhan mengapa mengenai ini mesti berjalan padaku? Bukankah Engkau mengasihi aku?” Bahkan tidak jarang kita hingga kepada fase di mana kita menyalahkan Tuhan dapat kenyataan hidup ini. Kita memberontak lebih-lebih kehilangan kendali atas diri kita sendiri gara-gara kita tidak sabar untuk tunggu jawaban berasal dari Tuhan.
Ketika persoalan itu ada di didalam kehidupan kita, kita justru lebih pilih untuk menyerah dan tidak mengandalkan Tuhan ulang gara-gara kita jadi Tuhan tidak senang menjawab masing-masing doa yang kita naikkan. Kita lupa bahwa pas Tuhan bukanlah pas manusia. Tuhan mengijinkan masing-masing persoalan berjalan di didalam kehidupan kita supaya Ia sanggup membuktikan betapa besar kuasaNya gara-gara Ia sanggup memulihkan kondisi kita asalkan kita senang berserah dan bersabar tunggu janji Tuhan tergenapi.
Via mormonchannel.org
Hari ini Firman Tuhan bicara bahwa pekerjaan Tuhan mesti dinyatakan lewat persoalan yang kita alami dan segala suatu perihal pasti ada waktunya. Tuhan berharap menyaksikan bagaimana iman kita kepadaNya. Yang mesti kita ingat dan renungkan yakni pas Tuhan adalah tepat. Ia bekerja di atas segala persoalan yang kita alami. Ia beri tambahan kemampuan dan kelegaan kepada kita. Ia dapat membuat perubahan dukacita yang kita alami menjadi sukacita lebih-lebih Ia dapat sanggup memulihkan kehidupan kita.
Masalah yang dialami oleh masing-masing kita pasti saja tidak dapat memlebihi kemampuan kita. Masalah yang kita hadapi juga tidak dapat membawa dampak kita terjatuh gara-gara Ia dapat menopang dan memegang tangan kita. Ia dapat membeuat segala suatu perihal indah terhadap waktunya. Oleh gara-gara itu, sabarlah tunggu jawaban Tuhan. Berserahlah dan berdoalah kepadaNya gara-gara Ia dapat beri tambahan apa yang anda perlukan tepat terhadap waktunya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 2
Mengingat Penyertaan Tuhan
Bacaan: Ulangan 8:1-11
"Ingatlah kepada semua perjalanan yang kaulakukan atas niat TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini bersama dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk menyadari apa yang ada di didalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang terhadap perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberikan engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membawa dampak engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan berasal dari roti saja, tapi manusia hidup berasal dari segala yang diucapkan TUHAN."
Ulangan 8:2-3
Kehidupan yang kita jalani di dunia ini berbeda-beda supaya terhadap yang satu bersama dengan yang lainnya punyai kehidupan yang berbeda. Dalam hidup ini, tidak senantiasa kebahagiaan yang kita dapatkan. Namun ada kalanya perasaan sedih juga Tuhan ijinkan untuk ada di didalam kehidupan kita. Tawa dan tangis, perasaan sedih dan kebahagiaan, senang dan duka, lebih-lebih kehilangan pun Tuhan ijinkan ada untuk mewarnai kehidupan kita.
Coba bayangkan jikalau semua orang di dunia ini senantiasa bahagia, bagaimana ia sanggup menyaksikan kuasa Tuhan di didalam hidupnya? Kita tidak dapat pernah menyadari apa yang dapat berjalan kepada hidup kita besok. Kita tidak dapat menyadari apa yang dapat berjalan terhadap kita 5 menit yang dapat datang, 30 menit yang dapat datang lebih-lebih 1 jam yang dapat datang.
Kita tidak menyadari apakah kebahagiaan atau perasaan sedih yang dapat kita rasakan. Namun, segala yang berjalan di didalam kehidupan kita adalah atas seiijinNya dan apa pun yang mesti kita lalui dan apa pun yang kita peroleh itu merupakan niat Tuhan.
Masalah yang kita alami pasti saja sanggup kita lewati gara-gara penyertaan Tuhan. Ia memampukan kita dan beri tambahan kita jalur nampak supaya kita sanggup lewat masing-masing persoalan yang terjadi. Jika terhadap pas ini hidupmu jadi berat seakan tidak ada jalur keluar, datanglah kepadaNya maka Ia dapat beri tambahan kepadamu kelegaan dan jalur nampak gara-gara penyertaanNya dapat dinyatakan di didalam hidupmu pas ini. Teruslah berharap kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 3
Nasib Semua Orang Itu Sama
Bacaan: Pengkhotbah 9:1-12
”Inilah yang celaka di didalam segala suatu perihal yang berjalan di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusia pun penuh bersama dengan kejahatan, dan kebebalan ada di didalam hati mereka seumur hidup, dan sesudah itu mereka menuju alam orang mati. Tetapi siapa yang juga orang hidup membawa harapan, gara-gara anjing yang hidup lebih baik berasal dari terhadap singa yang mati. Karena orang-orang yang hidup menyadari bahwa mereka dapat mati, tapi orang yang mati tak menyadari apa-apa, tak ada upah ulang bagi mereka, lebih-lebih kenangan kepada mereka udah lenyap.”
Pengkhotbah 9:3-5
Pada pas ini, manusia menakar segala suatu perihal yang berjalan terhadap dirinya atau apa yang ia punyai udah diatur oleh nasib. Namun apakah benar Tuhan menciptakan seseorang bersama dengan nasib yang berbeda-beda supaya manusia mesti menyaksikan apa yang berjalan di didalam dirinya sebagai nasib?
Mungkin kita sering menyaksikan lebih-lebih mendengar seseorang bicara “ingin mempengaruhi nasib”. Namun apakah benar yang mesti diubah hanya nasib? Pada ayat yang kita baca terhadap hari iini menyadari benar-benar berikan salam kita bahwa nasib semua orang itu sama.
Jika terhadap pas ini anda mengalami kesenangan dan besok anda mengalami kesedihan, bukan artinya nasib yang menyesuaikan hidupmu tapi sesungguhnya gara-gara Allah yang udah mengaturnya dan mengijinkan seluruhnya terjadi.
Memang susah bagi kita untuk mempengaruhi paradigma yang udah mengakar di didalam masyarakat jikalau asumsi orang sesudah itu juga tidak ikut diubah. Berbicara mengenai nasib tidak ada habisnya. Bahkan ada suatu perihal yang baru yang dapat kita temui jikalau kita bicara mengenai nasib.
Pada hari ini ulang ditegaskan bahwa nasib semua orang itu serupa tidak ada yang tidak serupa gara-gara semua manusia dapat mati dan ulang kepada Bapa di Surga. Jika anda terhadap hari ini mengalami persoalan tapi temanmu tidak, bukan artinya nasib kalian berbeda.
Tuhan mendidik anak-anakNya lewat persoalan yang dialami. Ia mendidik kita bersama dengan langkah yang tidak serupa supaya disaat hidup anda bersama dengan dia tidak serupa bukan artinya nasib kalian berbeda. Ingatlah bahwa Tuhan udah mengaturhidupmu sedemikian rupa. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 4
Haruskah Kita Berharap?
Bacaan: Roma 8:18-28
“Sebab kita diselamatkan di didalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; gara-gara bagaimana orang senantiasa menghendaki apa yang dilihatnya?”
Roma 8:24
Setiap kita pasti punyai harapan. Harapan yang dimiliki masing-masing orang berbeda-beda mengenai berasal dari keperluannya. Mengapa tidak serupa mengenai keperluannya? Ini gara-gara orang yang berharap pasti ada suatu perihal yang diperlukan atau suatu perihal yang hendah dicapai.
Baik anak muda hingga orang dewasa pasti punyai harapan. Semakin dewasa, harapan seseorang dapat suatu perihal mengenai tambah besar. Tanpa harapan seseorang pasti jadi hidupnya monoton tanpa ada obyek yang mesti diperjuangkan. Ketika seseorang mengalami masalah, ia pasti punyai harapan supaya Tuhan beri tambahan jalur nampak supaya ia sanggup hadapi dan lewat persoalan itu.
Allah berharap kita supaya kita berpegang teguh kepada pengharapan. Ketika kita jadi suatu pengharapan itu percuma dan tidak kemungkinan terjadi, Ia mengehendaki kita supaya senantiasa percaya kepadaNya dan menjadikan pengharapan yang kita berharap itu menjadi suatu perihal yang pasti. Alkitab menyatakan supaya kita menekuni di didalam pengharapan gara-gara tidak ada yang percuma jikalau kita berharap padaNya.
Dalam menekuni kehidupan ini, kita mesti punyai kepercayaan bahwa janji Tuhan pasti dapat digenapi di didalam hidup kita. Oleh gara-gara itu, jangalah kita curiga gara-gara Ia pasti dapat membawa dampak pengharapan kita menjadi kenyataan. Untuk tunggu sebuah pengharapan, kita mesti sabar tunggu dan tidak mengeluh.
Kita juga mesti punyai iman pengharapan yang teguh kepadaNya. Jangan biarkan iman kita melemah dan justru membawa dampak kita berhenti berharap. Tuhan dapat menjawab masing-masing apa yang kita berharap tepat terhadap waktuNya. Jika Tuhan bilang harapan kita bukanlah yang paling baik untuk kita, kita mesti percaya bahwa apa yang Tuhan nyatakan di didalam kehidupan kitalah yang terbaik.
Kita mesti berharap kepadaNya dan punyai pengharapan kepadaNya gara-gara dapat ada suatu mengenai yang berjalan disaat kita berharap padaNya. Berharap padaNya bukan artinya kita lemah. Berharap padaNya artinya kita percaya bahwa Ia dapat memulihkan kehidupan kita. Janganlah berhenti berharap padaNya. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 5
Tidak Takut Sebab Tuhan Dipihakku
Bacaan: Mazmur 118:5-9
“TUHAN dipihakku. Aku tidak dapat takut. Apakah yang sanggup dilakukan manusia terhadap aku?”
Mazmur 118:6
Takut merupakan suatu tanggapan terhadap suatu stimulan tertentu seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Rasa risau merupakan keliru satu emosi basic tak hanya rasa marah, sedih dan bahagia. Dapat disita asumsi bahwa kekuatiran adalah suatu tanggapan emosi seseorang terhadap suatu ancaman.
Semua orang yang senantiasa hidup di dunia ini pasti emiliki rasa takut. Rasa risau yang dialami masing-masing orang berbeda-beda mengenai berasal dari responnya terhadap suatu kondisi tertentu. Ketika rasa risau menguasai seseorang, kebanyakan orang itu tidak sanggup berpikir bersama dengan logis. Ketika kekuatiran muncul, adakalanya seseorang sanggup menyita alih langkah yang tidak cocok bersama dengan Firman Tuhan.
Seseorang sanggup jadi risau gara-gara jadi sedang berhadapan bersama dengan suatu perihal lebih-lebih seseorang yang jauh lebih kuat, jauh lebih besar dan jauh lebih besar dibandingkan bersama dengan dirinya. Orang sesudah itu jadi dirinya lemah, kecil, tidak berdaya dan tidak punyai apa-apa itu menandingi atau mengalahkan suatu perihal yang membuatnya ketakutan.
Memang benar jikalau kekuatiran merupakan mengenai yang tidak sanggup dipisahkan di didalam diri manusia. Rasa risau itu lebih-lebih sanggup saja nampak masing-masing hari di didalam kehidupan manusia. Baik sesungguhnya punyai rasa risau gara-gara rasa risau merupakan tanggapan kita terhadap suatu kondisi yang sanggup membahayakan bagi kita. Namun, jikalau kita berkelanjutan membiarkan kekuatiran itu menguasai diri kita justru kekuatiran itu dapat membawa dampak kita tidak sanggup melangkah maju ke depan. Ketakutan itu dapat menghambat kita untuk sanggup merasakan kasih dan kuasa Allah.
Satu mengenai yang mesti diingat bahwa di didalam segala kondisi lebih-lebih di didalam kondisi terburuk sekalipun Tuhan senantiasa menyertai kita. Jangan jadi risau gara-gara Allah ada dipihak kita. Ia dapat sedia kan apa yang kita butuhkan dan kita perlukan.Ia dapat memenangkan kita disaat kita sedang ada persoalan dan dapat mencukupi apa yang kita butuhkan. Buang kekuatiran itu dan jadilah berani gara-gara Allah ada di pihakmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 6
Tuhan Mendengar
Bacaan: Ratapan 3:21-33
“Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak bersama dengan senang hati Ia menindas dan mengkhawatirkan anak-anak manusia.”
Ratapan 3:32-33
Tuhan tidak dapat pernah membiarkan umatNya sendirian. Ia senantiasa ada untuk kita disetiap detik kehidupan kita. Namun, kita seringkali jadi Tuhan meninggalkan kita gara-gara Tuhan belum menjawab doa kita. Tidak sedikit berasal dari terhadap kita pernah jadi kecewa dan menghindari berasal dari Tuhan. Kita seringkali mengandalkan kemampuan kita sendiri jikalau dirasa Tuhan tidak dapat menjawab doa kita.
Dalam kondisi menderita atau mengalami pergumulan berat manusia cenderung melupakan Allah dan menyalahkan Allah sebagai wujud kekecewaannya. Tuhan mengijinkan semua itu berjalan gara-gara Tuhan berharap mendidik kita menjadi tertentu yang kuat dan bertumbuh di didalam iman gara-gara sesungguhnya di didalam kelemahanlah kuasa Allah menjadi nyata.
Permasalahan yang kita alami seringkali membawa dampak kita lupa dapat kebaikan dan berkat dan juga kasih yang Tuhan curahkan kepada kita. Kita hanya sibuk bersama dengan asumsi egois kita yang tidak beralasan. Kita berkelanjutan mengeluh tapi kita tidak senang menyerahkannya kepada Tuhan. Padahal pas kita berdoa kepadaNya Tuhan pasti dapat mendengar dan menjawab doa kita.
Saat kita menyadari bahwa kita senantiasa mesti Tuhan, datanglah padaNya maka Dia dapat langsung mengulurkan tanganNya untuk menopang kita. Berbagai langkah sanggup Tuhan memanfaatkan untuk menopang kita. Ia menyadari apa yang kita butuhkan sebeluh kita berharap kepadaNya.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Sesungguhnya Allah memperhatikan apa yang berjalan di didalam kehidupan kita. Ketika kita berdoa, artinya kita juga menyaksikan senantiasa ada harapan disaat kita berserah kepadaNya dan senantiasa ada suara Tuhan yang menghibur dan menjawab masing-masing kata berasal dari seruan kita. Sampai kapanpun kita tidak sanggup membiarkan Tuhan.
Dengan berdoa kita sanggup menyerahkan semua kekuatiran kita kepadaNya. Ia dapat senantiasa mendengar doa kita gara-gara Ia tidak dapat menutup mata dan telingaNya kepada umat yang berseru kepadaNya. Janganlah bosan untuk berdoa gara-gara Ia dapat mendengarkan segala apa yang anda minta. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 7
Ujian Iman
Bacaan: Ayub 2:1-13
"Tetapi jawab Ayb kepadanya: “Engkau bicara seperti perempuan gila! Apakah kita senang terima yang baik berasal dari Allah, tapi tidak senang terima yang buru?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa bersama dengan bibirnya."
Ayub 2:10
Ayub merupakan seorang yang hidupnya diberkati oleh Allah. Ia punyai kekayaan yang melimpah dan juga keluarga yang besar bersama dengan seorang istri dan tujuh anak laki-laki dan juga tiga anak perempuan. Ia merupakan seorang yang saleh dan jujur, risau dapat Allah dan juga menghindari kejahatan.
Suatu hari Allah mengijinkan sebuah ujian hidup berjalan di di didalam kehidupan Ayub. Ia mesti kehilangan semua kekayaan miliknya lebih-lebih ia mesti kehilangan semua anak-anaknya. Penderitaan yang Ayub alami sungguhlah berat tapi disaat penderitaan itu datang menimpa Ayub, ia tidak berbuat dosa dan tidak menyalahkan Allah atas apa yang berjalan di didalam kehidupannya.
Mungkin bagi kita manusia, kita berpikir bahwa apa yang udah dialami Ayub udah melebihi batas kekuatannya. Jika kita ada di posisi Ayub kemungkinan saja kita dapat berkelanjutan mempertanyakan mengapa itu semua sanggup berjalan di didalam kehidupan kita lebih-lebih kemungkinan saja kita kecewa kepada Allah.
Jika terhadap pas ini kita hadapi suatu masalah, apakah kita senantiasa sanggup berdiri teguh seperti Ayub? Setiap orang pasti punyai kesusahannya sendiri dan tindakan yang dapat disita alih mengenai berasal dari bagaimana orang sesudah itu menyikapi persoalan yang sedang dialami. Pergumulan yang kita alami Tuhan ijinkan berjalan gara-gara Ia berharap menyaksikan seberapa besar iman dan komitmen kita kepadaNya.
Iman yang kita punyai pasti saja dapat bertumbuh disaat kita mengalami ada masalah gara-gara di di didalam ada masalah itu Tuhan membentuk kita menjadi tertentu yang kuat. Saat persoalan datang menghampiri kita, Tuhan berharap menyaksikan hingga sejauh mana komitmen kita kepadaNya.
Masalah merupakan keliru satu wujud ujian iman kita. Sama mengenai nya bersama dengan Ayub yang di didalam persoalan imannya berkelanjutan bertumbuh hingga sesudah itu Allah mempengaruhi hidup Ayub. Jika terhadap pas ini anda sedang punyai persoalan jangan biarkan imanmu layu. Tuhan Yesusu memberkati.
Renungan 8
Tuhan Yang Menyelesaikan
Bacaan: Kejadian 2:1-7
“Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, gara-gara terhadap hari itulah Ia berhenti berasal dari segala pekerjaan penciptaan yang udah dibuat-Nya itu.”
Kejadian 2:3
Pasti tidak asing bagi kita mendengar kisah penciptaan yang dilakukan oleh Allah. Bumi dan seisinya diciptakan selama 6 hari dan terhadap hari ke 7 Tuhan memberkatinya.  Tuhan senantiasa merampungkan apa yang udah Ia memicu bersama dengan baik kemudia Ia dapat memberkatinya begitu pula bersama dengan kehidupan manusia.
Pada pas ini, tidak ada satu pun manusia yang luput berasal dari permasalahan. Respon masing-masing orang berbeda-beda di didalam hadapi masalah. Ada yang berkelanjutan berharap hingga persoalan itu selesai tapi tidak sedikit pula orang yang menyerah disaat hadapi persoalan itu.
Jika kita jadi tidak sanggup untuk merampungkan persoalan yang sedang kita alami apa yang mesti kita lakukan? Yang mesti kita lakukan adalah senantiasa berharap dan berpegang teguh padaNya. Ia adalah Allah yang sanggup merampungkan segala persoalan yang sedang anda alami.
Mari kita merenung sejenak. Seringkali di didalam hidup ini kita benar-benar fokus untuk mengejar apa yang kita berharap dan mengejar apa yang berharap kita selesaikan. Kita kadang pas menjadi lupa untuk melibatkan Tuhan di didalam masing-masing kesibukan yang sedang kita alami. Kita mesti melibatkan Tuhan di didalam masing-masing apa yang berjalan di didalam kehidupan kita gara-gara hanya Ia sajalah yang sanggup menuntun dan memberkati kita.
Pada pas ini kita juga diajak untuk studi berasal dari penciptaan bumi dan seisinya yang dilakukan Allah. Setelah Allah selesai menciptakannya Allah sesudah itu mengkuduskannya. Kita pun mesti demiakian. Dalam sehari Tuhan menciptakan 24 jam supaya kita sanggup beraktivitas. Namun, Tuhan berharap selama 24 jam itu kita sedia kan pas kita untuk datang ke hadapanNya dan berdoa padaNya.
Kita senantiasa sanggup menekuni kehidupan ini pasti gara-gara Allah. Oleh gara-gara itu, marilah kita sedia kan pas kita untuk berdoa kepada Tuhan. Ketika kita berdoa kepadaNya maka Ia dapat merampungkan pekerjaanNya di di didalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 9
Minta Tolonglah KepadaNya
Bacaan: Lukas 11:9-13
“Karena masing-masing orang yang meminta, terima dan masing-masing orang yang mencari, mendapat dan masing-masing orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Lukas 11:10
Pernahkah anda minta dibelikan suatu perihal kepada ayahmu? Jika pernah apa yang ayahmu lakukan? Apakah ayahmu memarahi dan memukulmu? Tentu saja tidak. Ia pasti dapat beri tambahan apa yang anda minta gara-gara ia mengasihimu sebagai anaknya.
Ayahmu saja dapat beri tambahan apa yang anda minta kepadanya, bagaimana bersama dengan Bapa di Sorga? Ia pasti dapat beri tambahan apa yang anda minta kepadaNya menurut pas dan kerelaan hatiNya. Disaat anda punyai masalah, Ia dapat datang langsung untuk menopang anak-anak yang berseru kepadaNya.
Seringkali disaat mengahadapi permasalahan, kita lupa bahwa ada Allah yang dapat menopang kita disaat kita berseru kepadaNya. Disaat persoalan itu ada, seringkali yang kita lakukan justru berharap pemberian manusia padahal belum pasti manusia sanggup merampungkan persoalan yang sedang dihadapinya.
Ingatkan disaat bangsa Israel berseru kepada Tuhan supaya Tuhan menopang mereka berasal dari kejaran bangsa Mesir. Apa yang Tuhan lakukan kemudian? Apakah Tuhan tidak mendengar seruan bangsa Israel? Tentu saja Tuhan mendengarseruan bangsa Israel dan kenakan Musa supaya Musa sanggup membelah laut Teberau dan bangsa Israel sanggup melewatinya. Setelah bangsa Israel lewat Laut Teberau, laut itu kemabali seperti terhadap awalnya dan mengahanyutkan banyak tentara Mesir.
Allah adalah Bapa yang baik kepada anak-anakNya. Ia tidak dapat pernah membiarkan anakNya berjalan sendiri. Ia senantiasa menopang dan memimpin anakNya. Ia tidak dapat beri tambahan mengenai yang jahat kepada kita, justru yang Ia berikan tambahan adalah suatu perihal yang baik.
Jika terhadap pas ini anda sedang hadapi persoalan dan seakan udah tidak ada jalur nampak lagi, maka minta tolonglah kepadaNya dan Ia pasti dapat langsung menolongmu. Tangan Tuhan tidak tidak cukup panjang untuk memegangmu. Bahkan pendengaraanya tidak tidak cukup tajam untuk mendengar masing-masing seruan doamu. Oleh gara-gara itu berdoalah kepadaNya dan Ia dapat langsung datang untuk menolongmu. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan 10
Cara Tuhan Untuk Menolongmu
Bacaan: 1 Samuel 19:11-24
“Kemudian Saul mengirimkan orang-orang suruhan ke tempat tinggal Daud untuk mengamat-amatinya dan untuk membunuh dia terhadap pas pagi. Tetapi Mikhal, isteri Daud, memberitahukan kepadanya, demikian: “Jika engkau tidak sanggup meluputkan dirimu malam ini, maka besok engkau dapat dibunuh.”
1 Samuel 19:11
Banyak langkah yang dilakukan oleh Allah untuk menopang manusia. Cara yang dilakukan Allah kadang pas tidak sanggup dipahami oleh manusia. Ia sanggup kenakan siapa saja untuk menopang kita. Bahkan orang yang tidak kita duga pun sanggup dipakai oleh Allah untuk menopang kita.
Pada hari ini kita menyaksikan bagaimana pemberian Tuhan kepada Daud. Saul mencoba untuk membunuh Daud tapi gara-gara pemberian Allah, Daud sanggup selamat berasal dari tangan Saul. Tuhan kenakan orang-orang disekitar Daud untuk menyelamatkannya berasal dari kejaran Saul hingga Saul tidak sanggup membunuhnya.
Jika terhadap pas ini anda sedang hadapi suatu persoalan yang membuatmu jadi terhimpit dan kesakitan, percayalah bahwa Ia dapat menolongmu bersama dengan caraNya serupa seperti Daud yang udah ditolongnya untuk dpaat lari berasal dari kejaran Saul.
Mungkin sebagai manusia kita tidak sanggup menyadari bagaimana Tuhan sanggup menopang kita berasal dari masalah. Bisa saja Ia kenakan temanmu atau lebih-lebih orang yang membencimu untuk sanggup menolongmu berasal dari segala persoalan yang sedang anda alami.
Satu mengenai yang pasti,pertolongan Tuhan tidak dapat pernah terlambat kepada anak-anakNya. Pertolongan Tuhan senantiasa tepat terhadap waktuNya. PertolonganNya nyata dan kita pasti dapat merasakan pertolonganNya asalkan kita berkelanjutan percaya kepadaNya. Bukankah Ia berharap kita untuk berkelanjutan berharap padaNya?
Mungkin bukan hari ini Tuhan menolongmu. Mungkin saja besok Ia dapat menolongmu. Meskipun besok Ia menolongmu bukan artinya seluruhnya udah terlambat. Justru pemberian Tuhan senantiasa tepat terhadap waktunya. Yang Ia berharap hanya supaya kita tidak risau dan seluruhnya percaya kepadaNya bahwa Ia dapat datang menolongmu.
Pertolongan Tuhan dapat tercurah ke atasmu pas ini juga. Oleh gara-gara itu janganlah anda berhenti berharap padaNya gara-gara tidak ada harapan yang sia-sia. Tuhan Yesus memberkati.
Kesimpulan : Artikel ini dibikin untuk dijadikan sebagai bahan renungan harian disaat sedang hadapi masalah

Tidak ada komentar