Jumat Agung merupakan hari Jumat sebelum Paskah untuk memperingati Penyaliban Kristus dan wafatNya di Golgota. Perhitungan tanggal Jumat Agung sendiri tidak sama terhadap Gereja Timur dan Gereja Barat. Beberapa sumber memperlihatkan bahwa wafatnya Yesus sendiri tidak dengan paham dicatat lebih-lebih di dalam Alkitab. Ada yang menduga bahwa wafatNya jatuh terhadap hari Rabu, tetapi lebih banyak orang yang memperlihatkan bahwa wafatNya jatuh terhadap hari Jumat.
Jumat Agung “Good Friday”
Berdasarkan analisis ilmiah tentang Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, penyaliban Yesus amat barangkali berlangsung terhadap hari Jumat tetapi untuk tanggalnya sendiri tidak diketahui dengan pasti. Dua group ilmuan memperkirakan bahwa penyaliban Yesus berlangsung terhadap tahun 33 Masehi. Namun, Isaac Newton memperkirakan penyaliban Yesus berlangsung terhadap tahun 34 Masehi berdasarkan perhitungan selisih-selisih terhadap kalender Yahudi dengan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.
Umumnya Paskah jatuh terhadap hari Minggu pertama sehabis Bulan Purnama Paskah. Biasanya bulan purnama terhadap atau sehabis tanggal 21 Maret yang dijadikan tanggal berasal dari vernal equinox. Perbedaan tanggal Paskah terhadap Gereja Timur dengan Gereja Barat disebabkan perbedaan kalender yang digunakan. Perhitungan jatuhnya tanggal Paskah terhadap Gereja Barat memanfaatkan kalender Gregorian. Sedangkan tanggal Paskah terhadap Gereja Timur memanfaatkan kalender Julian. Menurut kalender Gregorian, tanggal 21 Maret bertepatan dengan tanggal 3 April.
Berdasarkan kalender Gregorian, peringatan Paskah dalam Gereja Barat sanggup jatuh terhadap tanggal 22 Maret sampai 25 April. Maka Jumat Agung dalam Gereja Barat sanggup jatuh terhadap tanggal 19 Maret sampai 22 April. Untuk gereja Timur sendiri, Paskah sanggup jatuh terhadap tanggal 22 Maret sampai 25 April menurut kalender Julian dan Jumat Agung sanggup jatuh terhadap 19 Maret dan 22 April. Jika diamati memanfaatkan kalender Gregorian, Paskah terhadap Gereja Timur jatuh terhadap 4 April dan 8 Mei tetapi Jumat Agung jatuh terhadap tanggal 1 April dan 5 Mei.
Jumat Agung sendiri sering disebut sebagai Good Friday. Hal ini gara-gara kala Jumat Agung kita dapat capai banyak hal baik. Adapun hal baik yang sanggup kita peroleh kala Jumat Agung yaitu:
1. Dosa manusia udah dihapus
Melalui kematian Yesus di kayu salib, dosa manusia udah dihapus oleh darahNya. Dulu sebelum kematianNya, manusia harus mengorbankan kurban persembahan sebagai bukti atas pengakuan dosanya dan supaya Tuhan mengampuni dosanya. Namun, semenjak Yesus mati di kayu salib, manusia tidak kembali harus memberi tambahan kurban persembahan gara-gara dosa manusia udah dihapus oleh darahNya yang kudus dan tak bercela.
2. Beroleh karunia keselamatan
Karena kematianNya di kayu salib, manusia termasuk capai keselamtan. Seperti yang kita tahu, upah dosa ialah maut. Namun, kematian Yesus di kayu salib membawa kita kepada keselamatan supaya kita terlepas berasal dari maut itu.
3. Memperoleh kekuatan
Kematian Yesus sendiri sebabkan kita capai kekuatan. Salib yang Yesus pikul adalah salib yang kita pikul terhadap kala ini. Melalui momen kematianNya, Yesus ingin mengingatkan kita bahwa kita miliki kekuatan untuk hadapi kasus hidup gara-gara Allah selamanya menyertai tiap tiap langkah hidup kita. Setiap manusia miliki salibnya masing-masing. Salib yang kita pikul tidaklah berat gara-gara Ia yang memberi tambahan kekuatan terhadap kita.
4. Tuhan sedang bekerja atas hidup kita
Kematian Kristus termasuk menandakan bahwa Ia sedang bekerja atas hidup kita. Ia ingin membentuk hidup kita sedemikian rupa untuk mendatangkan kebaikan. Mungkin kita terasa sukar terhadap sat ini. Namun, kecuali kita selamanya menyerahkan seluruhnya ke dalam tanganNya, maka Ia dapat memberi tambahan sessuatu yang tidak terduga atas hidup kita.
5. Membawa perubahan atas hidup manusia
Kematian Kristus di kayu salib termasuk dapat membawa perubahan atas hidup manusia. Manusia dapat capai hidup yang baru gara-gara dosanya udah ditebus. Seharusnya manusia sanggup hidup dengan meninggalkan langkah hidupnya yang lama. Dengan meninggalkan langkah hidup yang lama, manusia dapat hidup dalam penyertaan Kristus.
Kematian Yesus di Kayu Salib
Kematian Yesus di Kayu Salib
whyeaster.com
Kematian Yesus di Kayu Salib selamanya diperingati oleh gereja-gereja yang ada di seluruh dunia atau yang biasa kita sebut sebagai Jumat Agung. Sebelum Ia disalibkan. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi, di depan Imam Besar Kayafas. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi oleh serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung. Orang-orang itu disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
Dihadapan Mahkamah Agama, imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian Palsu supaya Ia sanggup dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya walaupun banyak yang tampil sebagai saksi dusta. Ketika Imam Besar menanyakan kepada Yesus apakah Ia Mesias atau bukan dan Yesus menjawabnya, seluruh Mahkamah Agama setuju menghukum mati Yesus gara-gara Yesus dianggap udah menghujat Allah.
Karena terhadap kala itu yang berhak menghukum mati seseorang semata-mata pemerintah Romawi, maka sehabis berasal dari Mahkamah Agama, Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus. Namun, Pilatus serupa sekali tidak mendapatkan satu pun kesalah Yesus supaya Ia pantas dihukum mati. Pada kala itu, terdapat dua orang dihadapan Pilatus. Yesus dan salah seorang penjahat bernama Barabas. Ketika Pilatus menanyakan siapakah yang lebih pantas untuk dibebaskan terhadap Yesus dan Barabas banyak orang bicara Barabas supaya penjahat itu dibebaskan.
Pilatus paham bahwa usahanya percuma saja dan jadi mengundang kekacauan. Ia sehabis itu menyita air dan membersihkan tangannya di hadapan orang banyak dan Ia tidak mau ikut menjamin dosa terhadap Yesus yang dapat dihukum mati gara-gara Pilatus paham bahwa Yesus tidak bersalah. Orang banyak setuju dan terhadap selanjutnya Yesus diserahkan untuk disalibkan.
Setelah Yesus divonis untuk dihukum mati, lebih-lebih dahulu Yesus disiksa. Penyiksaan yang ditunaikan oleh Yesus merupakan hal umum yang ditunaikan terhadap zaman Romawi. Serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan sehabis itu seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian Yesus dan menggantinya dengan jubah ungu. Mereka mengayam sebuah mahkota berasal dari duri sehabis itu menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka termasuk memberi tambahan Dia sebatang buluh terhadap tangan kananNya. Mereka pun berlutut dan mengolok-olok Yesus. Mereka termasuk memukul Yesus dengan sebuah buluh. Setelah mereka selesai menyiksa Yesus, mereka menanggalkan jubah ungu itu sehabis itu menggantinya kembali dengan pakaian Yesus dan membawa Yesus ke luar untuk disalibkan.
Yesus disalibkan di Bukit Golgota atau Kalvari.Setelah Yesus disalibkan dengan dengan dua orang penyamun disebalah kanan dan sebelah kiriNya. Setelah disalibkan, mereka membagi-bagikan pakaian Yesus dan menghalau undi. Mereka duduk disana dan merawat Yesus. Di atas kepala Yesus termasuk terpasang tulisan Inri yang berarti “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.
Orang-orang yang menyaksikan Yesus disana ikut menghujat dan mengolok-olok Yesus. Akhirnya Yesus pun wafat di atas kayu salib sehabis Ia menyerahkan nyawaNya ke tangan BapaNya. Kematian Yesus inilah yang umat Kristen rayakan terhadap kala Jumat Agung. Pada Jumata Agung, orang Krisen tidak hanyak diajak untuk merayakan wafatNya tetapi termasuk untuk mengenang betapa besar pengorbanan Yesus di atas kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan dosa manusia supaya terhadap kala ini kita sanggup capai keselamatan berasal dari padaNya.
Makna Jumat Agung bagi Umat Kristen
Makna Jumat Agung bagi Umat Kristen
time.com
Jumat Agung merupakan salah satu hari Trisuci menjelang Hari Paskah. Namun sejatinya, selamanya banyak orang Kristen yang belum paham arti berasal dari Jumat Agung itu sendiri. Bahkan tidak sedikit pula orang Kristen yang berasumsi bahwa Jumat Agung dan Paskah itu sama. Jika diamati berasal dari momen yang terjadi, Jumat Agung dan Paskah bukanlah hal yang sama. Jumat Agung mengingatkan kita dapat kematian Yesus di kayu salib. Sedangkan Paskah mengingatkan kita dapat kebangkitan Kristus yang merupakan tanda kemenangan atas maut.
Saat kita memperingati Jumata Agung, udah tentu bukan hanya dukacita saja yang kita peringati tetapi termasuk harapan dapat kematian Yesus yang maknanya jauh lebih besar. Lalu memang apa arti Jumat Agung itu sendiri? Berikut adalah arti Jumat Agung bagi umat Kristen.
1. Penderitaan bukanlah akhir kehidupan
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, tiap tiap orang miliki salibnya masing-masing yang harus ditanggungnya. Salib selanjutnya merupakan ujian yang harus manusia lewati dalam hidup ini. Manusia sering berasumsi bahwa ujian yang dihadapinya merupakan suatu penderitaan.
Meskipun demikian, penderitaan itu bukanlah akhir berasal dari hidup manusia. Manusia harus setia dengan salib yang dipikulnya. Dari salib yang kita pikul terhadap kala ini, Tuhan sedang membentuk kita jadi tertentu yang kuat dan tangguh, Memang tidak mudah untuk hadapi kasus hidup. Namun percayalah Bapa di Sorga selamanya menyertai kita di mana pun dan kapan pun itu.
2. Pengampunan
Kematian Kristus di kayu salib merupakan bukti nyata berasal dari kasih yang Ia berikan untuk manusia. Kematian Yesus di kayu salib ini miliki arti pengampunan. Pengampunan yang Yesus berikan merupakan pengampunan yang mahal harganya gara-gara dibayar dengan darahNya yang kudus. Ia tidak ingin umat yang dikasihiNya jatuh ke dalam maut dan kehilangan tempatnya di Sorga. Oleh gara-gara itu, Ia mau memberi tambahan nyawanya supaya manusia tidak jatuh ke dalam maut dan termasuk capai kasih Bapa di Sorga.
Karena pengampunan yang Yesus berikan merupakan bukti nyata berasal dari kasih Allah, maka terhadap kala ini gerejaNya selamanya mengajarkan kasih. Kasih merupakan landasan hidup bagi orang percaya. Jika terhadap sat ini tidak miliki kasih, bagaimana kita sanggup merasakan kasih yang Yesus berikan? Melalui pengampunanNya, kita termasuk diajarkan untuk sanggup mengampuni tiap tiap orang yang bersalah kepada kita serupa layaknya Dia udah mengampuni kita.
3. Membangun mentalitas pemenang
Coba bayangkan apa jadinya kecuali Yesus tidak mati di kayu salib dan menentukan membebaskan manusia jatuh ke dalam dosa? Tentu saja sampai kala ini kita dapat hidup dalam dosa itu dan tidak dapat capai keselamatan. Melalui kematiannya di kayu salib, Ia ingin membangun mentalitas kita sebagai pemenang. Lalu menang berasal dari apa?
Ia ingin menjadikan kita pemenang melalui permasalahn hidup yang kita alami. Ia ingin kita selamanya berserah dan menghendaki padaNya dan termasuk tidak meninggalkanNya. Mungkin terhadap kala ini kita tidak paham apa memang konsep Allah dalam hidup kita. Namun percayalah melalui apa yang kita alami terhadap kala ini, Ia sedang membentuk kita jadi tertentu yang lebih baik.
Jumat Agung atau Good Friday merupakan perayaan yang tiap tiap tahunnya dirayakan oleh umat Kristiani. Jumat Agung merupakan perayaan dapat kematian Kristus di kayu salib untuk menebus dosa dan menyelamatkan manusia berasal dari maut. Jumat Agung yang dirayakan tiap tiap tahunnya kiranya sanggup miliki arti mendalam dalam diri tiap tiap kita terhadap kala ini. Kiranya artikel ini sanggup jadi berkat bagi kita semua.

http://ortelia.com/Forums/member.php?action=profile&uid=27890
https://hero.osclass.me/user/profile/127131
http://www.paleogirlskitchen.com/2013/11/orange-maple-salmon.html

Pengertian dan Makna Jumat Agung Dalam Agama Kristen


Jumat Agung merupakan hari Jumat sebelum Paskah untuk memperingati Penyaliban Kristus dan wafatNya di Golgota. Perhitungan tanggal Jumat Agung sendiri tidak sama terhadap Gereja Timur dan Gereja Barat. Beberapa sumber memperlihatkan bahwa wafatnya Yesus sendiri tidak dengan paham dicatat lebih-lebih di dalam Alkitab. Ada yang menduga bahwa wafatNya jatuh terhadap hari Rabu, tetapi lebih banyak orang yang memperlihatkan bahwa wafatNya jatuh terhadap hari Jumat.
Jumat Agung “Good Friday”
Berdasarkan analisis ilmiah tentang Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, penyaliban Yesus amat barangkali berlangsung terhadap hari Jumat tetapi untuk tanggalnya sendiri tidak diketahui dengan pasti. Dua group ilmuan memperkirakan bahwa penyaliban Yesus berlangsung terhadap tahun 33 Masehi. Namun, Isaac Newton memperkirakan penyaliban Yesus berlangsung terhadap tahun 34 Masehi berdasarkan perhitungan selisih-selisih terhadap kalender Yahudi dengan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.
Umumnya Paskah jatuh terhadap hari Minggu pertama sehabis Bulan Purnama Paskah. Biasanya bulan purnama terhadap atau sehabis tanggal 21 Maret yang dijadikan tanggal berasal dari vernal equinox. Perbedaan tanggal Paskah terhadap Gereja Timur dengan Gereja Barat disebabkan perbedaan kalender yang digunakan. Perhitungan jatuhnya tanggal Paskah terhadap Gereja Barat memanfaatkan kalender Gregorian. Sedangkan tanggal Paskah terhadap Gereja Timur memanfaatkan kalender Julian. Menurut kalender Gregorian, tanggal 21 Maret bertepatan dengan tanggal 3 April.
Berdasarkan kalender Gregorian, peringatan Paskah dalam Gereja Barat sanggup jatuh terhadap tanggal 22 Maret sampai 25 April. Maka Jumat Agung dalam Gereja Barat sanggup jatuh terhadap tanggal 19 Maret sampai 22 April. Untuk gereja Timur sendiri, Paskah sanggup jatuh terhadap tanggal 22 Maret sampai 25 April menurut kalender Julian dan Jumat Agung sanggup jatuh terhadap 19 Maret dan 22 April. Jika diamati memanfaatkan kalender Gregorian, Paskah terhadap Gereja Timur jatuh terhadap 4 April dan 8 Mei tetapi Jumat Agung jatuh terhadap tanggal 1 April dan 5 Mei.
Jumat Agung sendiri sering disebut sebagai Good Friday. Hal ini gara-gara kala Jumat Agung kita dapat capai banyak hal baik. Adapun hal baik yang sanggup kita peroleh kala Jumat Agung yaitu:
1. Dosa manusia udah dihapus
Melalui kematian Yesus di kayu salib, dosa manusia udah dihapus oleh darahNya. Dulu sebelum kematianNya, manusia harus mengorbankan kurban persembahan sebagai bukti atas pengakuan dosanya dan supaya Tuhan mengampuni dosanya. Namun, semenjak Yesus mati di kayu salib, manusia tidak kembali harus memberi tambahan kurban persembahan gara-gara dosa manusia udah dihapus oleh darahNya yang kudus dan tak bercela.
2. Beroleh karunia keselamatan
Karena kematianNya di kayu salib, manusia termasuk capai keselamtan. Seperti yang kita tahu, upah dosa ialah maut. Namun, kematian Yesus di kayu salib membawa kita kepada keselamatan supaya kita terlepas berasal dari maut itu.
3. Memperoleh kekuatan
Kematian Yesus sendiri sebabkan kita capai kekuatan. Salib yang Yesus pikul adalah salib yang kita pikul terhadap kala ini. Melalui momen kematianNya, Yesus ingin mengingatkan kita bahwa kita miliki kekuatan untuk hadapi kasus hidup gara-gara Allah selamanya menyertai tiap tiap langkah hidup kita. Setiap manusia miliki salibnya masing-masing. Salib yang kita pikul tidaklah berat gara-gara Ia yang memberi tambahan kekuatan terhadap kita.
4. Tuhan sedang bekerja atas hidup kita
Kematian Kristus termasuk menandakan bahwa Ia sedang bekerja atas hidup kita. Ia ingin membentuk hidup kita sedemikian rupa untuk mendatangkan kebaikan. Mungkin kita terasa sukar terhadap sat ini. Namun, kecuali kita selamanya menyerahkan seluruhnya ke dalam tanganNya, maka Ia dapat memberi tambahan sessuatu yang tidak terduga atas hidup kita.
5. Membawa perubahan atas hidup manusia
Kematian Kristus di kayu salib termasuk dapat membawa perubahan atas hidup manusia. Manusia dapat capai hidup yang baru gara-gara dosanya udah ditebus. Seharusnya manusia sanggup hidup dengan meninggalkan langkah hidupnya yang lama. Dengan meninggalkan langkah hidup yang lama, manusia dapat hidup dalam penyertaan Kristus.
Kematian Yesus di Kayu Salib
Kematian Yesus di Kayu Salib
whyeaster.com
Kematian Yesus di Kayu Salib selamanya diperingati oleh gereja-gereja yang ada di seluruh dunia atau yang biasa kita sebut sebagai Jumat Agung. Sebelum Ia disalibkan. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi, di depan Imam Besar Kayafas. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi oleh serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung. Orang-orang itu disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
Dihadapan Mahkamah Agama, imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian Palsu supaya Ia sanggup dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya walaupun banyak yang tampil sebagai saksi dusta. Ketika Imam Besar menanyakan kepada Yesus apakah Ia Mesias atau bukan dan Yesus menjawabnya, seluruh Mahkamah Agama setuju menghukum mati Yesus gara-gara Yesus dianggap udah menghujat Allah.
Karena terhadap kala itu yang berhak menghukum mati seseorang semata-mata pemerintah Romawi, maka sehabis berasal dari Mahkamah Agama, Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus. Namun, Pilatus serupa sekali tidak mendapatkan satu pun kesalah Yesus supaya Ia pantas dihukum mati. Pada kala itu, terdapat dua orang dihadapan Pilatus. Yesus dan salah seorang penjahat bernama Barabas. Ketika Pilatus menanyakan siapakah yang lebih pantas untuk dibebaskan terhadap Yesus dan Barabas banyak orang bicara Barabas supaya penjahat itu dibebaskan.
Pilatus paham bahwa usahanya percuma saja dan jadi mengundang kekacauan. Ia sehabis itu menyita air dan membersihkan tangannya di hadapan orang banyak dan Ia tidak mau ikut menjamin dosa terhadap Yesus yang dapat dihukum mati gara-gara Pilatus paham bahwa Yesus tidak bersalah. Orang banyak setuju dan terhadap selanjutnya Yesus diserahkan untuk disalibkan.
Setelah Yesus divonis untuk dihukum mati, lebih-lebih dahulu Yesus disiksa. Penyiksaan yang ditunaikan oleh Yesus merupakan hal umum yang ditunaikan terhadap zaman Romawi. Serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan sehabis itu seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian Yesus dan menggantinya dengan jubah ungu. Mereka mengayam sebuah mahkota berasal dari duri sehabis itu menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka termasuk memberi tambahan Dia sebatang buluh terhadap tangan kananNya. Mereka pun berlutut dan mengolok-olok Yesus. Mereka termasuk memukul Yesus dengan sebuah buluh. Setelah mereka selesai menyiksa Yesus, mereka menanggalkan jubah ungu itu sehabis itu menggantinya kembali dengan pakaian Yesus dan membawa Yesus ke luar untuk disalibkan.
Yesus disalibkan di Bukit Golgota atau Kalvari.Setelah Yesus disalibkan dengan dengan dua orang penyamun disebalah kanan dan sebelah kiriNya. Setelah disalibkan, mereka membagi-bagikan pakaian Yesus dan menghalau undi. Mereka duduk disana dan merawat Yesus. Di atas kepala Yesus termasuk terpasang tulisan Inri yang berarti “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.
Orang-orang yang menyaksikan Yesus disana ikut menghujat dan mengolok-olok Yesus. Akhirnya Yesus pun wafat di atas kayu salib sehabis Ia menyerahkan nyawaNya ke tangan BapaNya. Kematian Yesus inilah yang umat Kristen rayakan terhadap kala Jumat Agung. Pada Jumata Agung, orang Krisen tidak hanyak diajak untuk merayakan wafatNya tetapi termasuk untuk mengenang betapa besar pengorbanan Yesus di atas kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan dosa manusia supaya terhadap kala ini kita sanggup capai keselamatan berasal dari padaNya.
Makna Jumat Agung bagi Umat Kristen
Makna Jumat Agung bagi Umat Kristen
time.com
Jumat Agung merupakan salah satu hari Trisuci menjelang Hari Paskah. Namun sejatinya, selamanya banyak orang Kristen yang belum paham arti berasal dari Jumat Agung itu sendiri. Bahkan tidak sedikit pula orang Kristen yang berasumsi bahwa Jumat Agung dan Paskah itu sama. Jika diamati berasal dari momen yang terjadi, Jumat Agung dan Paskah bukanlah hal yang sama. Jumat Agung mengingatkan kita dapat kematian Yesus di kayu salib. Sedangkan Paskah mengingatkan kita dapat kebangkitan Kristus yang merupakan tanda kemenangan atas maut.
Saat kita memperingati Jumata Agung, udah tentu bukan hanya dukacita saja yang kita peringati tetapi termasuk harapan dapat kematian Yesus yang maknanya jauh lebih besar. Lalu memang apa arti Jumat Agung itu sendiri? Berikut adalah arti Jumat Agung bagi umat Kristen.
1. Penderitaan bukanlah akhir kehidupan
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, tiap tiap orang miliki salibnya masing-masing yang harus ditanggungnya. Salib selanjutnya merupakan ujian yang harus manusia lewati dalam hidup ini. Manusia sering berasumsi bahwa ujian yang dihadapinya merupakan suatu penderitaan.
Meskipun demikian, penderitaan itu bukanlah akhir berasal dari hidup manusia. Manusia harus setia dengan salib yang dipikulnya. Dari salib yang kita pikul terhadap kala ini, Tuhan sedang membentuk kita jadi tertentu yang kuat dan tangguh, Memang tidak mudah untuk hadapi kasus hidup. Namun percayalah Bapa di Sorga selamanya menyertai kita di mana pun dan kapan pun itu.
2. Pengampunan
Kematian Kristus di kayu salib merupakan bukti nyata berasal dari kasih yang Ia berikan untuk manusia. Kematian Yesus di kayu salib ini miliki arti pengampunan. Pengampunan yang Yesus berikan merupakan pengampunan yang mahal harganya gara-gara dibayar dengan darahNya yang kudus. Ia tidak ingin umat yang dikasihiNya jatuh ke dalam maut dan kehilangan tempatnya di Sorga. Oleh gara-gara itu, Ia mau memberi tambahan nyawanya supaya manusia tidak jatuh ke dalam maut dan termasuk capai kasih Bapa di Sorga.
Karena pengampunan yang Yesus berikan merupakan bukti nyata berasal dari kasih Allah, maka terhadap kala ini gerejaNya selamanya mengajarkan kasih. Kasih merupakan landasan hidup bagi orang percaya. Jika terhadap sat ini tidak miliki kasih, bagaimana kita sanggup merasakan kasih yang Yesus berikan? Melalui pengampunanNya, kita termasuk diajarkan untuk sanggup mengampuni tiap tiap orang yang bersalah kepada kita serupa layaknya Dia udah mengampuni kita.
3. Membangun mentalitas pemenang
Coba bayangkan apa jadinya kecuali Yesus tidak mati di kayu salib dan menentukan membebaskan manusia jatuh ke dalam dosa? Tentu saja sampai kala ini kita dapat hidup dalam dosa itu dan tidak dapat capai keselamatan. Melalui kematiannya di kayu salib, Ia ingin membangun mentalitas kita sebagai pemenang. Lalu menang berasal dari apa?
Ia ingin menjadikan kita pemenang melalui permasalahn hidup yang kita alami. Ia ingin kita selamanya berserah dan menghendaki padaNya dan termasuk tidak meninggalkanNya. Mungkin terhadap kala ini kita tidak paham apa memang konsep Allah dalam hidup kita. Namun percayalah melalui apa yang kita alami terhadap kala ini, Ia sedang membentuk kita jadi tertentu yang lebih baik.
Jumat Agung atau Good Friday merupakan perayaan yang tiap tiap tahunnya dirayakan oleh umat Kristiani. Jumat Agung merupakan perayaan dapat kematian Kristus di kayu salib untuk menebus dosa dan menyelamatkan manusia berasal dari maut. Jumat Agung yang dirayakan tiap tiap tahunnya kiranya sanggup miliki arti mendalam dalam diri tiap tiap kita terhadap kala ini. Kiranya artikel ini sanggup jadi berkat bagi kita semua.

http://ortelia.com/Forums/member.php?action=profile&uid=27890
https://hero.osclass.me/user/profile/127131
http://www.paleogirlskitchen.com/2013/11/orange-maple-salmon.html

Tidak ada komentar