Bahan Khotbah Natal
GMP (Glory, Miracle and Present of Christmas)
Bacaan: 2 Korintus 5:11-21
“Jadi siapa yang ada di di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama telah berlalu, sebenarnya yang baru telah datang. Dan sepenuhnya ini berasal berasal dari Allah, yang bersama dengan bersama dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kami bersama dengan bersama dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan service pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia bersama dengan bersama dengan diri-Nya oleh Kristus bersama dengan bersama dengan tidak perhitungkan pellanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati anda bersama dengan bersama dengan perantaraan kami: di dalam nama Kristus kami menghendaki kepadamu: berilah dirimu didamaikan bersama dengan bersama dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa sebab kita, sehingga di dalam Dia kami dibenarkan oleh Allah.”
2 Korintus 5:17-21
KHOTBAH NATAL tentang makna dan keindahan di dalam terangApa yang saudara inginkan sementara Natal telah tiba? Hadiah yang mahal ataukah suatu hal yang lebih berasal berasal dari sekedar hadiah yang tidak dapat pernah bisa saudara dapatkan dimanapun di semua dunia ini? Natal merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh orang percaya, tidak cuma ditempat ini terutama di daerah lain Natal menjadi momen yang paling ditunggu. Sebenarnya paa yang ditunggu sementara Natal oleh kami semua? Apakah yang ditunggu cuma sekedar hadiahnya, busana baru yang bisa dipakai atau justru kebersamaan bersama dengan bersama dengan keluarga? Seringkali kami tidak mengerti makna perlu berasal berasal dari Natal itu sendiri. Natal merupakan hari di mana kami merayakan kelahiran Kristus di dunia ini. Acapkali momen indah Natal cuma berlangsung sepanjang satu atau dua hari dan kemudian hilang keesokan harinya. Natal yang adalah momen kedamaian dan sukacita seringkali dihancurkan oleh perselisihan sebab perbedaan pendapat. Sebagai manusia seringkali kami lupa dapat makna Natal tersebut.
Euforia Natal terhitung bisa kami rasakan jauh sebelum saat dapat berasal berasal dari bulan kelahiranNya. Pasti kami di daerah ini telah bikin persiapan Natal berasal berasal dari jauh hari. Mulai berasal berasal dari urutan acara, persembahan pujian apa yang dapat ditampilkan, dekorasi Gereja dan pohon Natal dan terhitung dana yang mesti dikumpulkan. Dengan persiapan sepanjang itu, sebenarnya kami bikin persiapan Natal untuk siapa? Apakah untuk Tuhan atau justru untuk manusia? Mulai berasal berasal dari anak sekolah minggu, pemuda remaja, kaum ibu, kaum papa terutama kaum lansia pun ikut terkena efek euforia Natal ini. Terlebih anak sekolah minggu yang sangat antusias bikin persiapan penampilan terbaiknya untu perayaan Natal di Gereja.
Tahukah saudara terkecuali kelahiran Yesus ke di dalam dunia ini punyai tujuan perlu dan sebenarnya mesti kami renungkan? Dalam Yohanes 3:16-18 bicara demikian “Karena begitu besar kasih Allah dapat dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-nya yang tunggal, sehingga masing-masing orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan meraih hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke di dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak dapat dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya di dalam Anak Tunggal Allah.” Dalam ayat yang baru saja kami baca, mengerti dikatakan bahwa kelahiran Yesus ke di dalam dunia ini adalah untuk menyelamatkan kami umat berdosa sehingga kami tidak binasa melainkan meraih hidup yang kekal. Tidak ada satupun manusia yang tidak berdosa.
Bahkan sejak berasal berasal dari di dalam takaran pun kami telah berdosa. Manusia pertama kali jatuh ke di dalam dosa sementara Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan bersama dengan bersama dengan memakan buah berasal berasal dari pohon kehidupan. Sejak sementara itu, pertalian manusia bersama dengan bersama dengan Allah menjadi rusak. Manusia jatuh ke di dalam kegelapan dan menyingkirkan kasih dan terhitung kemuliaan yang telah Allah berikan. Namun, sebab Ia begitu mengasihi kita, maka Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal Tuhan kami Yesus Kristus ke di dalam dunia ini untuk menyelamatkan kami berasal berasal dari maut. Ia adalah terangNya yang nyata dan ajaib. Karena Ia lahir ke di dalam dunia ini, kami meraih pengharapan dapat keselamatan.
Apakah bersama dengan bersama dengan kelahiranNya ke di dalam dunia ini, Ia terhitung lahir di dalam hati kita? Bagaimana kami mengerti apakah Allah telah ada di dalam hati kami atau belum? Ketika Allah telah ada di dalam hati dan hidup kita, sebenarnya kami dapat meraih kedamaian dan sukacita. Hidup kami dapat dipenuhi oleh kasih dan penyertaanNya. Kita terhitung dapat hidup sebagai anak terang bersama dengan bersama dengan hidup seturut kehendakNya. Anak terang bukan bicara tentang tubuh kami yang bisa mengeluarkan cahaya layaknya matahari. Tapi anak terang bicara tentang hidup dan kehidupan kami yang tidak kembali di dalam kegelapan dan hidup kami bisa menjadi terang bagi orang lain. Mari kami buka Alkitab kami di dalam Yohanes 1:4-9 “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Terang itu bercahaya di di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk berikan kesaksian tentang terang itu, sehingga oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia mesti berikan kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiaporang, tengah datang ke di dalam dunia.” Ketika kami hidup sebagai anak terang, kami tidak segan untuk bercerita tentang terang itu. Kita terhitung tidak segan untuk berikan dan mengasihi sesama kita. Jika saya bicara layaknya ini sebenarnya mudah, tetapi di dalam sebenarnya selamanya banyak di antara kami yang belum bisa menjadi terang itu yang berarti tidak menimbulkan Yesus unuk lahir terhitung di di dalam hatinya.
Ya, Natal tidak mesti selamanya bicara tentang kemewahan dan pernak perniknya yang bercahaya dan berkilauan. Natal terhitung tidak mesti selamanya bicara tentang seberapa mahal hadiah yang kami mengimbuhkan untuk sesama kami atau untuk Tuhan. Namun, Natal di sini bicara apakah Tuhan telah ikut lahir di dalam hati kami atau belum. Jika belum, apa yang mempunyai efek saudara ada masalah untuk mengundangnya lahir di dalam hati dan hidup saudara? Kita sebagai orang yang percaya kepadaNya janganlah menjadi serupa bersama dengan bersama dengan dunia kita. Sebentar kami merayakan kelahiranNya tetapi tidak lama kemudian kami lupa dapat makna yang terdapat atas kelahiranNya ke di dalam dunia ini. Janganlah kami bikin persiapan acara yang meriah ini untuk manusia tetapi jadikanlah ini perayaan untuk Tuhan.
Pasti banyak di antara kami yang bikin persiapan hari Natal ini. Mulai berasal berasal dari busana baru, sepatu baru, tas baru pokoknya sepenuhnya serba baru. Tapi sebenarnya semua itu untuk apa dan untuk siapa saudara lakukan? Tuhan tidak melihat apa yang kami mengfungsikan sementara kami datang ke Gereja ini.Ia tidak melihat seberapa bagus baju, sepatu atau tas yang saudara kenakan. Yang Allah melihat adalah hati saudara. Apakah saudara yang ada di sini sangat datang untuk memuji dan memuliakan namaNya. Mari kami melihat di luar sana. Masih banyak orang-orang yang mesti kasih dan pertolongan kita.
Pernahkan saudara melihat sebuah lukisan yang berlatarkan sebuah Gereja di mana di dalamnya terdapat banyak orang yang datang untuk merayakan kelahiran Tuhan Yesus. Orang-orang yang ada di di dalam Gereja Mengenakan busana sangat indah. Tak lupa terhitung banyak kado yang dibungkus bersama dengan bersama dengan kertas warna-warni. Pohon Natal yang indah dan terhitung tinggi menjulang. Namun ternyata, di balik kaca jendela tersebut ada seorang anak kecil yang menatap ke di dalam Gereja bersama dengan bersama dengan penuh senyuman. Pakaian yang dikenakan anak itu lusuh dan kotor. Badannya kurus dan tidak terawat. Jika saudara pernah melihat lukisan layaknya ini, apa yang bisa saudara simpulkan? Ya, Natal yang saudara melaksanakan pada sementara ini selamanya terpaku pada kemewahan sehingga orang lain menilai Natal yang dilakukan sukses dilaksanakan. Namun sebenarnya Natal yang sebenarnya adalah sementara kami mau sharing bersama dengan bersama dengan sesama yang membutuhkan. Berbagi itu bukan mesti selamanya bicara tentang materi, tetapi sharing itu bisa bicara tentang kasih. Ketika saudara punyai kasih Tuhan, tentu saudara tidak segan untuk sharing kebahagaiaan Natal yang tengah saudara rasakan. Saudara bisa saja sharing materi, tetapi sharing yang dilandasi bersama dengan bersama dengan Kasih Tuhan sungguh tidak ternilai harganya. Akan banyak kebahagiaan dan sukacita sementara saudara sharing bersama dengan bersama dengan dilandaskan kasih Tuhan. Pada sementara ini marilah kami renungkan makna Natal apa yang sebenarnya saudara cari. Makna Natal yang sejati atau justru cuma makna Natal sesaat?
Natal sebenarnya merupakan hari yang sangat indah. Saudara yang ada pada sementara ini tentu merasakan terhitung bagaimana indahnya susasana Natal. Bisa berkumpul bersama dengan bersama dengan saudara, kerabat dan terhitung orang yang dikasihi tentu menjadi pengalaman yang tidak ternilai harganya yang tidak bisa dibeli dimanapun. KelahiranNya ke di dalam dunia ini sebenarnya sungguh luar biasa. Selain untuk menyelamatkan kami orang yang berdosa, kelahiranNya ke di dalam dunia ini terhitung mempunyai efek kami meraih damai dan sukacita yang sangat punyai nilai di dalam kehidupan kita. Ketika kami tidak bisa berkumpul bersama dengan bersama dengan orang yang kami kasihi pada hari Natal ini, apa yang dapat kami rasakan? Pasti dapat keluar perasaan sedih terkecuali mesti merayakan hari kelahiranNya seorang diri saja. Namun, janganlah itu menjadi penghalang bagi kami untuk merasakan kasih dan sukacita Natal. Dalam tema khotbah Natal malam ini GMP (Glory, Miracle and Present of Christmas) apa sebenarnya yang menghendaki disampaikan? Mari kami melihat satu persatu.
Glory atau kemuliaan. Natal merupakan hari yang sungguh mulia di mana Tuhan ada di dalam dunia ini. Ia lahir ke di dalam dunia ini bukan tanpa tujuan. Ia lahir ke di dalam dunia ini untuk menyelamatkan kami umatnya yang berdosa dan melewatkan kami berasal berasal dari maut. Karena Natal merupakan hari yang mulia, kami mesti sangat memaknai Natal yang sebenarnya di dalam hidup kita. Jangan jadikan Natal sebagai suatu perayaan tahunan yang mesti kami rayakan. Namun, jadikan Natal sebagai seseuatu yang sangat istimewa bagi kita. Maknai makna Natal itu. Jika pada sementara ini kami belum bisa memaknai makna kelahiranNya di dalam dunia ini kami tidak dapat pernah bisa merayakan hari kelahiranNya bersama dengan bersama dengan perasaan bahagia. Ini terkecuali saudara merayakan hari kembali th. kawan yang tidak dekat bersama dengan bersama dengan saudara. Apa yang anda rasakan terkecuali anda ikut merayakan hari kembali th. kawan yang tidak dekat bersama dengan bersama dengan anda? Pasti ada perasaan canggung atau perasaan tidak enak dan tidak sangat bahagia. Berbeda terkecuali kawan dekat saudara kembali tahun. Pasti saudara dapat beri tambahan hadiah yang paling baik untuk kawan dekat saudara dan tentu saudara dapat ikut berbahagia sementara merayakannya. Demikian terhitung di hari Natal ini. Jika saudara tidak sangat mengenalNya, bagaimana saudara bisa ikut puas merayakan hari kelahiranNya?
Miracle atau keajaiban. Bagi lebih berasal dari satu orang, Natal merupakan hari yang penuh keajaiban. Mengapa demikian? Ini sebab sementara hari Natal tiba, kami bisa berkumpul bersama dengan bersama dengan keluarga atau orang yang kami kasihi. Sesuatu yang dingin menjadi hangat. Hubungan yang telah rusak bisa dipulihkan. Namun, keajaiban Natal tidak cuma sekedar itu saja. Ketika kami terhitung menimbulkan Tuhan untuk lahir di di dalam hati dan hidup kita, keajaiban itu dapat tambah terasa. Kita dapat mulai damai dan penuh sukacita. Berkat dan kasihNya dapat selamanya melimpah di dalam hidup saudara. Selain itu, kami terhitung bisa menjadi sebuah keajaiban bagi sesama kita. Ketika sesama kami sedih, kami bisa datang untuk menghiburnya. Ketika sesama kami tengah lemah kami bisa datang untuk menguatkannya. Keajaiban Natal tidak cuma sekedar keajaiban yang Tuhan mengimbuhkan bagi kita, tetapi keajaiban Natal terhitung suatu hal yang bisa kami mengimbuhkan bagi sesama kami lewat perkataan maupun tingkah laku yang kami melaksanakan bagi sesama. Menjadi pembawa keajaiban adalah suatu hal yang sangat ada masalah untuk dilakukan. Namun bukan berarti tidak mungkin. Pada hari ini, kami diajak untuk beri tambahan keajaiban bagi orang banyak. Kita diajak untuk menjadi terang dan menjadi pemberi keajaiban yang bisa menghapuskan perasaan sedih dan menguatkan orang yang lemah.
Present atau hadiah. Ya, Natal merupakan hadiah terbesar bagi kami berasal berasal dari Allah. Kelahiran Tuhan Yesus ke bumi ini merupakan bukti nyata berasal berasal dari hadiah yang Allah mengimbuhkan kepada kami sehingga kami bisa meraih keselamatan dan tidak jatuh ke di dalam maut. Pertanyaan setelah itu adalah, hadiah apa yang telah kami mengimbuhkan untuk Tuhan dan untuk sesama kita? Pasti kami semua kerap mendengar cerita tentang orang-orang Majus berasal berasal dari Timur yang datang untuk menyambut kelahiran Tuhan Yesus di Betlehem. Yang mereka bawa adalah emas, kemeyan dan mur. Semua yang mereka bawa adalah suatu hal yang paling baik yang mereka punya. Apakah kami telah beri tambahan hadiah yang paling baik yang kami punyai bagi Tuhan? Dengan hidup seturut bersama dengan bersama dengan kehendakNya dan menyerahkan semua hidup kami kepadaNya itu telah menjadi hadiah paling baik bagi Tuhan. Tuhan tidak mesti barang yang mewah dan mahal terkecuali kami memberinya bersama dengan bersama dengan paksaan dan tidak tulus. Sebab yang selamanya Tuhan melihat adalah hati kita. Ketika kami beri tambahan suatu hal bersama dengan bersama dengan tulus untuk Tuhan tentu Ia dapat beri tambahan yang baik terhitung untuk kita. Selain untuk Tuhan, kami terhitung bisa beri tambahan hadiah Natal kepada sesama. Tidak layaknya Santa yang datang pada malam hari lewat cerobong asap untuk beri tambahan hadiah kepada anak-anak, kami bisa beri tambahan hadiah itu kepada sesama masing-masing saat. Namun, sementara kami berikan janganlah terhitung bersama dengan bersama dengan paksaan atau sehingga dilihat oleh orang lain bahwa kami adalah orang baik. Kita mesti berikan bersama dengan bersama dengan tulus.Natal merupakan momen yang seringkali terutama masing-masing tahunnya ditunggu oleh orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. KelahiranNya ke di dalam dunia ini bukan tanpa alasan. KelahiranNya ke di dalam dunia ini untuk beri tambahan keselamatan dan terhitung damai, kasih dan terhitung sukacita Natal bagi kami semua. Namun, sudahkah Allah lahir di dalam hati dan hidup kita? Marilah di hari Natal yang indah ini, kami renungkan makna kelahiranNya yang sebenarnya di dalam hidup kami ittu layaknya apa. Selamat Natal. Tuhan Yesus memberkati.

KHOTBAH NATAL mengenai makna dan keindahan dalam terang


Bahan Khotbah Natal
GMP (Glory, Miracle and Present of Christmas)
Bacaan: 2 Korintus 5:11-21
“Jadi siapa yang ada di di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama telah berlalu, sebenarnya yang baru telah datang. Dan sepenuhnya ini berasal berasal dari Allah, yang bersama dengan bersama dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kami bersama dengan bersama dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan service pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia bersama dengan bersama dengan diri-Nya oleh Kristus bersama dengan bersama dengan tidak perhitungkan pellanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati anda bersama dengan bersama dengan perantaraan kami: di dalam nama Kristus kami menghendaki kepadamu: berilah dirimu didamaikan bersama dengan bersama dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa sebab kita, sehingga di dalam Dia kami dibenarkan oleh Allah.”
2 Korintus 5:17-21
KHOTBAH NATAL tentang makna dan keindahan di dalam terangApa yang saudara inginkan sementara Natal telah tiba? Hadiah yang mahal ataukah suatu hal yang lebih berasal berasal dari sekedar hadiah yang tidak dapat pernah bisa saudara dapatkan dimanapun di semua dunia ini? Natal merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh orang percaya, tidak cuma ditempat ini terutama di daerah lain Natal menjadi momen yang paling ditunggu. Sebenarnya paa yang ditunggu sementara Natal oleh kami semua? Apakah yang ditunggu cuma sekedar hadiahnya, busana baru yang bisa dipakai atau justru kebersamaan bersama dengan bersama dengan keluarga? Seringkali kami tidak mengerti makna perlu berasal berasal dari Natal itu sendiri. Natal merupakan hari di mana kami merayakan kelahiran Kristus di dunia ini. Acapkali momen indah Natal cuma berlangsung sepanjang satu atau dua hari dan kemudian hilang keesokan harinya. Natal yang adalah momen kedamaian dan sukacita seringkali dihancurkan oleh perselisihan sebab perbedaan pendapat. Sebagai manusia seringkali kami lupa dapat makna Natal tersebut.
Euforia Natal terhitung bisa kami rasakan jauh sebelum saat dapat berasal berasal dari bulan kelahiranNya. Pasti kami di daerah ini telah bikin persiapan Natal berasal berasal dari jauh hari. Mulai berasal berasal dari urutan acara, persembahan pujian apa yang dapat ditampilkan, dekorasi Gereja dan pohon Natal dan terhitung dana yang mesti dikumpulkan. Dengan persiapan sepanjang itu, sebenarnya kami bikin persiapan Natal untuk siapa? Apakah untuk Tuhan atau justru untuk manusia? Mulai berasal berasal dari anak sekolah minggu, pemuda remaja, kaum ibu, kaum papa terutama kaum lansia pun ikut terkena efek euforia Natal ini. Terlebih anak sekolah minggu yang sangat antusias bikin persiapan penampilan terbaiknya untu perayaan Natal di Gereja.
Tahukah saudara terkecuali kelahiran Yesus ke di dalam dunia ini punyai tujuan perlu dan sebenarnya mesti kami renungkan? Dalam Yohanes 3:16-18 bicara demikian “Karena begitu besar kasih Allah dapat dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-nya yang tunggal, sehingga masing-masing orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan meraih hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke di dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak dapat dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya di dalam Anak Tunggal Allah.” Dalam ayat yang baru saja kami baca, mengerti dikatakan bahwa kelahiran Yesus ke di dalam dunia ini adalah untuk menyelamatkan kami umat berdosa sehingga kami tidak binasa melainkan meraih hidup yang kekal. Tidak ada satupun manusia yang tidak berdosa.
Bahkan sejak berasal berasal dari di dalam takaran pun kami telah berdosa. Manusia pertama kali jatuh ke di dalam dosa sementara Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan bersama dengan bersama dengan memakan buah berasal berasal dari pohon kehidupan. Sejak sementara itu, pertalian manusia bersama dengan bersama dengan Allah menjadi rusak. Manusia jatuh ke di dalam kegelapan dan menyingkirkan kasih dan terhitung kemuliaan yang telah Allah berikan. Namun, sebab Ia begitu mengasihi kita, maka Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal Tuhan kami Yesus Kristus ke di dalam dunia ini untuk menyelamatkan kami berasal berasal dari maut. Ia adalah terangNya yang nyata dan ajaib. Karena Ia lahir ke di dalam dunia ini, kami meraih pengharapan dapat keselamatan.
Apakah bersama dengan bersama dengan kelahiranNya ke di dalam dunia ini, Ia terhitung lahir di dalam hati kita? Bagaimana kami mengerti apakah Allah telah ada di dalam hati kami atau belum? Ketika Allah telah ada di dalam hati dan hidup kita, sebenarnya kami dapat meraih kedamaian dan sukacita. Hidup kami dapat dipenuhi oleh kasih dan penyertaanNya. Kita terhitung dapat hidup sebagai anak terang bersama dengan bersama dengan hidup seturut kehendakNya. Anak terang bukan bicara tentang tubuh kami yang bisa mengeluarkan cahaya layaknya matahari. Tapi anak terang bicara tentang hidup dan kehidupan kami yang tidak kembali di dalam kegelapan dan hidup kami bisa menjadi terang bagi orang lain. Mari kami buka Alkitab kami di dalam Yohanes 1:4-9 “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Terang itu bercahaya di di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk berikan kesaksian tentang terang itu, sehingga oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia mesti berikan kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiaporang, tengah datang ke di dalam dunia.” Ketika kami hidup sebagai anak terang, kami tidak segan untuk bercerita tentang terang itu. Kita terhitung tidak segan untuk berikan dan mengasihi sesama kita. Jika saya bicara layaknya ini sebenarnya mudah, tetapi di dalam sebenarnya selamanya banyak di antara kami yang belum bisa menjadi terang itu yang berarti tidak menimbulkan Yesus unuk lahir terhitung di di dalam hatinya.
Ya, Natal tidak mesti selamanya bicara tentang kemewahan dan pernak perniknya yang bercahaya dan berkilauan. Natal terhitung tidak mesti selamanya bicara tentang seberapa mahal hadiah yang kami mengimbuhkan untuk sesama kami atau untuk Tuhan. Namun, Natal di sini bicara apakah Tuhan telah ikut lahir di dalam hati kami atau belum. Jika belum, apa yang mempunyai efek saudara ada masalah untuk mengundangnya lahir di dalam hati dan hidup saudara? Kita sebagai orang yang percaya kepadaNya janganlah menjadi serupa bersama dengan bersama dengan dunia kita. Sebentar kami merayakan kelahiranNya tetapi tidak lama kemudian kami lupa dapat makna yang terdapat atas kelahiranNya ke di dalam dunia ini. Janganlah kami bikin persiapan acara yang meriah ini untuk manusia tetapi jadikanlah ini perayaan untuk Tuhan.
Pasti banyak di antara kami yang bikin persiapan hari Natal ini. Mulai berasal berasal dari busana baru, sepatu baru, tas baru pokoknya sepenuhnya serba baru. Tapi sebenarnya semua itu untuk apa dan untuk siapa saudara lakukan? Tuhan tidak melihat apa yang kami mengfungsikan sementara kami datang ke Gereja ini.Ia tidak melihat seberapa bagus baju, sepatu atau tas yang saudara kenakan. Yang Allah melihat adalah hati saudara. Apakah saudara yang ada di sini sangat datang untuk memuji dan memuliakan namaNya. Mari kami melihat di luar sana. Masih banyak orang-orang yang mesti kasih dan pertolongan kita.
Pernahkan saudara melihat sebuah lukisan yang berlatarkan sebuah Gereja di mana di dalamnya terdapat banyak orang yang datang untuk merayakan kelahiran Tuhan Yesus. Orang-orang yang ada di di dalam Gereja Mengenakan busana sangat indah. Tak lupa terhitung banyak kado yang dibungkus bersama dengan bersama dengan kertas warna-warni. Pohon Natal yang indah dan terhitung tinggi menjulang. Namun ternyata, di balik kaca jendela tersebut ada seorang anak kecil yang menatap ke di dalam Gereja bersama dengan bersama dengan penuh senyuman. Pakaian yang dikenakan anak itu lusuh dan kotor. Badannya kurus dan tidak terawat. Jika saudara pernah melihat lukisan layaknya ini, apa yang bisa saudara simpulkan? Ya, Natal yang saudara melaksanakan pada sementara ini selamanya terpaku pada kemewahan sehingga orang lain menilai Natal yang dilakukan sukses dilaksanakan. Namun sebenarnya Natal yang sebenarnya adalah sementara kami mau sharing bersama dengan bersama dengan sesama yang membutuhkan. Berbagi itu bukan mesti selamanya bicara tentang materi, tetapi sharing itu bisa bicara tentang kasih. Ketika saudara punyai kasih Tuhan, tentu saudara tidak segan untuk sharing kebahagaiaan Natal yang tengah saudara rasakan. Saudara bisa saja sharing materi, tetapi sharing yang dilandasi bersama dengan bersama dengan Kasih Tuhan sungguh tidak ternilai harganya. Akan banyak kebahagiaan dan sukacita sementara saudara sharing bersama dengan bersama dengan dilandaskan kasih Tuhan. Pada sementara ini marilah kami renungkan makna Natal apa yang sebenarnya saudara cari. Makna Natal yang sejati atau justru cuma makna Natal sesaat?
Natal sebenarnya merupakan hari yang sangat indah. Saudara yang ada pada sementara ini tentu merasakan terhitung bagaimana indahnya susasana Natal. Bisa berkumpul bersama dengan bersama dengan saudara, kerabat dan terhitung orang yang dikasihi tentu menjadi pengalaman yang tidak ternilai harganya yang tidak bisa dibeli dimanapun. KelahiranNya ke di dalam dunia ini sebenarnya sungguh luar biasa. Selain untuk menyelamatkan kami orang yang berdosa, kelahiranNya ke di dalam dunia ini terhitung mempunyai efek kami meraih damai dan sukacita yang sangat punyai nilai di dalam kehidupan kita. Ketika kami tidak bisa berkumpul bersama dengan bersama dengan orang yang kami kasihi pada hari Natal ini, apa yang dapat kami rasakan? Pasti dapat keluar perasaan sedih terkecuali mesti merayakan hari kelahiranNya seorang diri saja. Namun, janganlah itu menjadi penghalang bagi kami untuk merasakan kasih dan sukacita Natal. Dalam tema khotbah Natal malam ini GMP (Glory, Miracle and Present of Christmas) apa sebenarnya yang menghendaki disampaikan? Mari kami melihat satu persatu.
Glory atau kemuliaan. Natal merupakan hari yang sungguh mulia di mana Tuhan ada di dalam dunia ini. Ia lahir ke di dalam dunia ini bukan tanpa tujuan. Ia lahir ke di dalam dunia ini untuk menyelamatkan kami umatnya yang berdosa dan melewatkan kami berasal berasal dari maut. Karena Natal merupakan hari yang mulia, kami mesti sangat memaknai Natal yang sebenarnya di dalam hidup kita. Jangan jadikan Natal sebagai suatu perayaan tahunan yang mesti kami rayakan. Namun, jadikan Natal sebagai seseuatu yang sangat istimewa bagi kita. Maknai makna Natal itu. Jika pada sementara ini kami belum bisa memaknai makna kelahiranNya di dalam dunia ini kami tidak dapat pernah bisa merayakan hari kelahiranNya bersama dengan bersama dengan perasaan bahagia. Ini terkecuali saudara merayakan hari kembali th. kawan yang tidak dekat bersama dengan bersama dengan saudara. Apa yang anda rasakan terkecuali anda ikut merayakan hari kembali th. kawan yang tidak dekat bersama dengan bersama dengan anda? Pasti ada perasaan canggung atau perasaan tidak enak dan tidak sangat bahagia. Berbeda terkecuali kawan dekat saudara kembali tahun. Pasti saudara dapat beri tambahan hadiah yang paling baik untuk kawan dekat saudara dan tentu saudara dapat ikut berbahagia sementara merayakannya. Demikian terhitung di hari Natal ini. Jika saudara tidak sangat mengenalNya, bagaimana saudara bisa ikut puas merayakan hari kelahiranNya?
Miracle atau keajaiban. Bagi lebih berasal dari satu orang, Natal merupakan hari yang penuh keajaiban. Mengapa demikian? Ini sebab sementara hari Natal tiba, kami bisa berkumpul bersama dengan bersama dengan keluarga atau orang yang kami kasihi. Sesuatu yang dingin menjadi hangat. Hubungan yang telah rusak bisa dipulihkan. Namun, keajaiban Natal tidak cuma sekedar itu saja. Ketika kami terhitung menimbulkan Tuhan untuk lahir di di dalam hati dan hidup kita, keajaiban itu dapat tambah terasa. Kita dapat mulai damai dan penuh sukacita. Berkat dan kasihNya dapat selamanya melimpah di dalam hidup saudara. Selain itu, kami terhitung bisa menjadi sebuah keajaiban bagi sesama kita. Ketika sesama kami sedih, kami bisa datang untuk menghiburnya. Ketika sesama kami tengah lemah kami bisa datang untuk menguatkannya. Keajaiban Natal tidak cuma sekedar keajaiban yang Tuhan mengimbuhkan bagi kita, tetapi keajaiban Natal terhitung suatu hal yang bisa kami mengimbuhkan bagi sesama kami lewat perkataan maupun tingkah laku yang kami melaksanakan bagi sesama. Menjadi pembawa keajaiban adalah suatu hal yang sangat ada masalah untuk dilakukan. Namun bukan berarti tidak mungkin. Pada hari ini, kami diajak untuk beri tambahan keajaiban bagi orang banyak. Kita diajak untuk menjadi terang dan menjadi pemberi keajaiban yang bisa menghapuskan perasaan sedih dan menguatkan orang yang lemah.
Present atau hadiah. Ya, Natal merupakan hadiah terbesar bagi kami berasal berasal dari Allah. Kelahiran Tuhan Yesus ke bumi ini merupakan bukti nyata berasal berasal dari hadiah yang Allah mengimbuhkan kepada kami sehingga kami bisa meraih keselamatan dan tidak jatuh ke di dalam maut. Pertanyaan setelah itu adalah, hadiah apa yang telah kami mengimbuhkan untuk Tuhan dan untuk sesama kita? Pasti kami semua kerap mendengar cerita tentang orang-orang Majus berasal berasal dari Timur yang datang untuk menyambut kelahiran Tuhan Yesus di Betlehem. Yang mereka bawa adalah emas, kemeyan dan mur. Semua yang mereka bawa adalah suatu hal yang paling baik yang mereka punya. Apakah kami telah beri tambahan hadiah yang paling baik yang kami punyai bagi Tuhan? Dengan hidup seturut bersama dengan bersama dengan kehendakNya dan menyerahkan semua hidup kami kepadaNya itu telah menjadi hadiah paling baik bagi Tuhan. Tuhan tidak mesti barang yang mewah dan mahal terkecuali kami memberinya bersama dengan bersama dengan paksaan dan tidak tulus. Sebab yang selamanya Tuhan melihat adalah hati kita. Ketika kami beri tambahan suatu hal bersama dengan bersama dengan tulus untuk Tuhan tentu Ia dapat beri tambahan yang baik terhitung untuk kita. Selain untuk Tuhan, kami terhitung bisa beri tambahan hadiah Natal kepada sesama. Tidak layaknya Santa yang datang pada malam hari lewat cerobong asap untuk beri tambahan hadiah kepada anak-anak, kami bisa beri tambahan hadiah itu kepada sesama masing-masing saat. Namun, sementara kami berikan janganlah terhitung bersama dengan bersama dengan paksaan atau sehingga dilihat oleh orang lain bahwa kami adalah orang baik. Kita mesti berikan bersama dengan bersama dengan tulus.Natal merupakan momen yang seringkali terutama masing-masing tahunnya ditunggu oleh orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. KelahiranNya ke di dalam dunia ini bukan tanpa alasan. KelahiranNya ke di dalam dunia ini untuk beri tambahan keselamatan dan terhitung damai, kasih dan terhitung sukacita Natal bagi kami semua. Namun, sudahkah Allah lahir di dalam hati dan hidup kita? Marilah di hari Natal yang indah ini, kami renungkan makna kelahiranNya yang sebenarnya di dalam hidup kami ittu layaknya apa. Selamat Natal. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar