RENUNGAN HARIAN
Allah yang Berkuasa atas Hidup Manusia
Bacaan: Ayub 9:15-24
"Walaupun aku benar, aku tidak barangkali membantah Dia, jadi aku mesti memohon belas kasihan kepada yang mendakwa aku. Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak mampu percaya, bahwa Ia bahagia mendengarkan suaraku;"
Ayub 9:15-16
Hubungan manusia bersama Allah sungguh dekat, lebih-lebih kami mampu memanggilnya Bapa. Hubungan terhadap Bapa bersama anaknya pastilah sungguh dekat. Ketika kami menghendaki suatu perihal kepadaNya, Ia tentu mampu mendengarkan tiap tiap seruan hati kita. Layaknya seorang Ayah yang mengasihi anaknya, begitu juga bersama Bapa di Surga yang mengasihi kita. Namun, tanpa kami jelas seringkali kami menyakitiNya baik melalui pikiran, perkataan, tingkah laku lebih-lebih hati kita. Kita seringkali memaksakan hasrat kami kepadaNya dan hidup bersama tidak ikuti perintahNya padahal Dia yang berkuasa atas hidup kita.
RENUNGAN HARIAN Allah yang Berkuasa atas Hidup Manusia 2019
Renungan Harian image by pixabay.com
Seringkali kami tidak jelas didikan yang Ia memberikan bagi kita. Ya, Dia edukatif kami melalui tiap tiap kasus yang kami alami dalam kehidupan ini. Saat kami jadi apa yang kami alami ini tidak adil lupakah kami bahwa Allah itu adil kepada tiap tiap manusia? "Jika tentang kekuatan tenaga, Dialah yang mempunyai! Jika tentang keadilan, siapa mampu menggugat Dia? Sekalipun aku benar, mulutku sendiri mampu perlihatkan aku tidak benar; mirip sekali aku tidak bersalah, Ia mampu perlihatkan aku bersalah." Ayub 9:19-20.
Allah itu adalah Allah yang adil dan berkuasa atas seluruh kehidupan manusia. Apa yang telah Ia tetapkan dalam kehidupan manusia itulah yang mampu terjadi gara-gara tidak tersedia satupun manusia yang mampu mencegahNya. Ketika kasus datang dan kasus hidup yang kami alami jadi begitu berat, tidakkah kami datang kepadaNya berseru dan memohon kepadaNya? Ketika kami berseru kepadaNya Ia mampu mendengarkan tiap tiap doa kami dan tentu Ia mampu menjawabnya gara-gara Ia adalah Allah yang penuh kasih dan kuasaNya mampu mengubahkan keadaan kita.
Ia adil kepada tiap tiap manusia yang tersedia di bumi ini. Ia tidak membedakan kami gara-gara kami seluruh mirip di mataNya. Ketika kami berbuat salah, Ia tentu mampu menghukum kita. Tidak barangkali Allah menghukum orang yang hidup benar di hadapanNya. Sering kali manusia mengukur benar dan tidak benar manusia yang lain menurut pandangannya sendiri. Mungkin saja anda juga pernah berbuat demikian. Anda jadi apa yang anda melakukan itu benar dan yang orang lain melakukan itu tidak benar agar anda jadi bahwa tingkah laku yang anda melakukan tentu yang mampu Tuhan balas. Namun, yang berhak pilih benar dan tidak benar dalam hidup manusia itu adalah Allah sendiri. Ia mampu menghakimi segala tingkah laku kami di dunia ini bersama adil dan kami mesti mempertanggung jawabkannya kelak pas Ia memanggil kita. Yohanes 5:30 "Aku tidak mampu berbuat apa-apa berasal berasal dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi cocok bersama apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, gara-gara Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan hasrat Dia yang mengutus Aku."
Pastinya kami pernah jadi risau bersama orang tua kami dan mampu menuruti permintaan mereka bersama menjunjung dan mengasihi mereka. Jika kami saja jadi risau bersama orang tua kita, bagaimana bersama Allah yang berkuasa penuh atas hidup kita? Ia adalah Allah yang adil, penuh kasih dan berkuasa atas hidup kita. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kami telah Ia tetapkan dan tidak tersedia seorang pun mampu menghentikanNya gara-gara kami ini adalah kepunyaanNya. Takutlah mampu Dia dan kasihilah Dia bersama segenap hati kita. Ia mampu mengubahkan dan memulihkan kehidupan kami bersama kuasaNya. Tuhan Yesus memberkati.

RENUNGAN HARIAN KRISTEN Allah yang Berkuasa Atas Hidup


RENUNGAN HARIAN
Allah yang Berkuasa atas Hidup Manusia
Bacaan: Ayub 9:15-24
"Walaupun aku benar, aku tidak barangkali membantah Dia, jadi aku mesti memohon belas kasihan kepada yang mendakwa aku. Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak mampu percaya, bahwa Ia bahagia mendengarkan suaraku;"
Ayub 9:15-16
Hubungan manusia bersama Allah sungguh dekat, lebih-lebih kami mampu memanggilnya Bapa. Hubungan terhadap Bapa bersama anaknya pastilah sungguh dekat. Ketika kami menghendaki suatu perihal kepadaNya, Ia tentu mampu mendengarkan tiap tiap seruan hati kita. Layaknya seorang Ayah yang mengasihi anaknya, begitu juga bersama Bapa di Surga yang mengasihi kita. Namun, tanpa kami jelas seringkali kami menyakitiNya baik melalui pikiran, perkataan, tingkah laku lebih-lebih hati kita. Kita seringkali memaksakan hasrat kami kepadaNya dan hidup bersama tidak ikuti perintahNya padahal Dia yang berkuasa atas hidup kita.
RENUNGAN HARIAN Allah yang Berkuasa atas Hidup Manusia 2019
Renungan Harian image by pixabay.com
Seringkali kami tidak jelas didikan yang Ia memberikan bagi kita. Ya, Dia edukatif kami melalui tiap tiap kasus yang kami alami dalam kehidupan ini. Saat kami jadi apa yang kami alami ini tidak adil lupakah kami bahwa Allah itu adil kepada tiap tiap manusia? "Jika tentang kekuatan tenaga, Dialah yang mempunyai! Jika tentang keadilan, siapa mampu menggugat Dia? Sekalipun aku benar, mulutku sendiri mampu perlihatkan aku tidak benar; mirip sekali aku tidak bersalah, Ia mampu perlihatkan aku bersalah." Ayub 9:19-20.
Allah itu adalah Allah yang adil dan berkuasa atas seluruh kehidupan manusia. Apa yang telah Ia tetapkan dalam kehidupan manusia itulah yang mampu terjadi gara-gara tidak tersedia satupun manusia yang mampu mencegahNya. Ketika kasus datang dan kasus hidup yang kami alami jadi begitu berat, tidakkah kami datang kepadaNya berseru dan memohon kepadaNya? Ketika kami berseru kepadaNya Ia mampu mendengarkan tiap tiap doa kami dan tentu Ia mampu menjawabnya gara-gara Ia adalah Allah yang penuh kasih dan kuasaNya mampu mengubahkan keadaan kita.
Ia adil kepada tiap tiap manusia yang tersedia di bumi ini. Ia tidak membedakan kami gara-gara kami seluruh mirip di mataNya. Ketika kami berbuat salah, Ia tentu mampu menghukum kita. Tidak barangkali Allah menghukum orang yang hidup benar di hadapanNya. Sering kali manusia mengukur benar dan tidak benar manusia yang lain menurut pandangannya sendiri. Mungkin saja anda juga pernah berbuat demikian. Anda jadi apa yang anda melakukan itu benar dan yang orang lain melakukan itu tidak benar agar anda jadi bahwa tingkah laku yang anda melakukan tentu yang mampu Tuhan balas. Namun, yang berhak pilih benar dan tidak benar dalam hidup manusia itu adalah Allah sendiri. Ia mampu menghakimi segala tingkah laku kami di dunia ini bersama adil dan kami mesti mempertanggung jawabkannya kelak pas Ia memanggil kita. Yohanes 5:30 "Aku tidak mampu berbuat apa-apa berasal berasal dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi cocok bersama apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, gara-gara Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan hasrat Dia yang mengutus Aku."
Pastinya kami pernah jadi risau bersama orang tua kami dan mampu menuruti permintaan mereka bersama menjunjung dan mengasihi mereka. Jika kami saja jadi risau bersama orang tua kita, bagaimana bersama Allah yang berkuasa penuh atas hidup kita? Ia adalah Allah yang adil, penuh kasih dan berkuasa atas hidup kita. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kami telah Ia tetapkan dan tidak tersedia seorang pun mampu menghentikanNya gara-gara kami ini adalah kepunyaanNya. Takutlah mampu Dia dan kasihilah Dia bersama segenap hati kita. Ia mampu mengubahkan dan memulihkan kehidupan kami bersama kuasaNya. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar