RENUNGAN HARIAN
Lihatlah Hatinya Bukan Parasnya
Bacaan: 1 Samuel 16:1-13
"Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku sudah menolaknya. Bukan yang diamati manusia yang diamati Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tapi TUHAN melihat hati."
1 Samuel 16:7
Ketika bertemu bersama dengan orang baru apa yang pertama kali kamu lihat? Sebagai seorang manusia tentang pertama yang diamati pasti saja adalah fisiknya. Ketika fisiknya baik maka biasanya kita akan menerimanya bersama dengan baik. Namun, kala kamu melihat fisiknya tidak terlalu baik apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menerimanya bersama dengan baik juga? Sering kali tentang yang jadi patokan dan yang pertama kali diamati bagi kita seorang manusia yaitu situasi fisik. Fisik di sini bisa berarti apakah dia tampan/cantik, tinggi, putih atau ukuran lain yang kita gunakan supaya kita rela berkenalan dengannya.
RENUNGAN HARIAN  Lihatlah Hatinya Bukan Parasnya
sumber gambar : sangnang.com
Manusia melihat fisik terutama dahulu tapi Allah akab melihat hati terutama dahulu. Bukankah kecantikan atau ketampanan bisa hilang bersamaan berjalannya waktu? Berbeda bersama dengan ketulusan serta kebaikan hati yang tidak akan pernah hilang kapan pun itu. Jika kawan ataupun orang yang kita kasihi sudah tidak cantik atau tidak tampan lagi apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan meninggalkannya begitu saja?
Ketika Samuel akan mengurapi anak-anak Isai seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, tentang pertama yang Samuel melihat yaitu paras dan perawakan anak-anak Isai. Ia apalagi sempat keliru mengira orang yang akan diurapinya di di dalam 1 Samuel 16:6 dikatakan demikian
"Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, seterusnya pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN kala ini berdiri yang diurapi-Nya."
 Manusia sebenarnya tetap menilai apa yang dilihatnya terutama dahulu. Ketika kita melihat seseorang yang elok parasnya kadang-kadang sebagai manusia kita menilai bahwa ia adalah orang yang baik dan kita menginginkan berkenalan dengannya. Namun, beda halnya kalau kita melihat orang yang tidak elok parasnya, jangankan untuk dekat kadang-kadang kita engga untuk berkenalan dengannya.
Jika kita hanya menilai seseorang dari apa yang kita melihat justru itu merupakan kesalahan dan kesalahan sebab tidak tetap apa yang elok parasnya mempunyai hati yang baik juga. Ketika kita mampir ke hadapanNya, tentang pertama yang Ia melihat adalah hati kita bukan paras kita. Penilaian manusia sungguh tidak serupa bersama dengan penilaian Allah.
Jika kita mampir kepadanya bersama dengan hati yang baik bagaimana Ia bisa menerima kita?
Baca terhitung : Renungan malam tentang nasip hidup
Ingatkah kamu cerita tentang Kain dan Habel di mana Allah lebih menentukan dan menerima persembahan Habel dibandingkan persembahan Kain? Allah lebih menentukan persembahan Habel sebab Habel beri tambahan apa yang paling baik yang dia mempunyai bersama dengan tulus hati. Karena persembahannya tidak di menerima oleh Allah, Kain jadi iri dan marah kepada Habel apalagi Allah bicara demikian
"Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, kalau engkau berbuat baik? Tetapi kalau engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia terlalu menggoda engkau, tapi engkau mesti berkuasa atasnya."
Kejadian 4:6-7. Oleh sebab itu, kala kita mampir kepadaNya haruslah bersama dengan hati yang tulus sebab Ia akan menerimannya.
Janganlah kita hanya menilai seseorang dari parasnya tapi nilailah dari hatinya serupa seperti Allah yang menilai hati kita bukan paras kita kala kita mampir kepadaNya. Jika kita hanya menilai seseorang dari parasnya saja bukankah kita serupa saja keliru di di dalam menilai orang seterusnya sebab kecantikan atau ketampanan yang dimiliki seseorang akan hilang bersamaan berjalannya kala tapi tidak bersama dengan hatinya. Tuhan Yesus memberkati.

RENUNGAN HARIAN KRISTEN Lihatlah Hatinya Bukan Parasnya


RENUNGAN HARIAN
Lihatlah Hatinya Bukan Parasnya
Bacaan: 1 Samuel 16:1-13
"Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku sudah menolaknya. Bukan yang diamati manusia yang diamati Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tapi TUHAN melihat hati."
1 Samuel 16:7
Ketika bertemu bersama dengan orang baru apa yang pertama kali kamu lihat? Sebagai seorang manusia tentang pertama yang diamati pasti saja adalah fisiknya. Ketika fisiknya baik maka biasanya kita akan menerimanya bersama dengan baik. Namun, kala kamu melihat fisiknya tidak terlalu baik apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menerimanya bersama dengan baik juga? Sering kali tentang yang jadi patokan dan yang pertama kali diamati bagi kita seorang manusia yaitu situasi fisik. Fisik di sini bisa berarti apakah dia tampan/cantik, tinggi, putih atau ukuran lain yang kita gunakan supaya kita rela berkenalan dengannya.
RENUNGAN HARIAN  Lihatlah Hatinya Bukan Parasnya
sumber gambar : sangnang.com
Manusia melihat fisik terutama dahulu tapi Allah akab melihat hati terutama dahulu. Bukankah kecantikan atau ketampanan bisa hilang bersamaan berjalannya waktu? Berbeda bersama dengan ketulusan serta kebaikan hati yang tidak akan pernah hilang kapan pun itu. Jika kawan ataupun orang yang kita kasihi sudah tidak cantik atau tidak tampan lagi apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan meninggalkannya begitu saja?
Ketika Samuel akan mengurapi anak-anak Isai seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, tentang pertama yang Samuel melihat yaitu paras dan perawakan anak-anak Isai. Ia apalagi sempat keliru mengira orang yang akan diurapinya di di dalam 1 Samuel 16:6 dikatakan demikian
"Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, seterusnya pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN kala ini berdiri yang diurapi-Nya."
 Manusia sebenarnya tetap menilai apa yang dilihatnya terutama dahulu. Ketika kita melihat seseorang yang elok parasnya kadang-kadang sebagai manusia kita menilai bahwa ia adalah orang yang baik dan kita menginginkan berkenalan dengannya. Namun, beda halnya kalau kita melihat orang yang tidak elok parasnya, jangankan untuk dekat kadang-kadang kita engga untuk berkenalan dengannya.
Jika kita hanya menilai seseorang dari apa yang kita melihat justru itu merupakan kesalahan dan kesalahan sebab tidak tetap apa yang elok parasnya mempunyai hati yang baik juga. Ketika kita mampir ke hadapanNya, tentang pertama yang Ia melihat adalah hati kita bukan paras kita. Penilaian manusia sungguh tidak serupa bersama dengan penilaian Allah.
Jika kita mampir kepadanya bersama dengan hati yang baik bagaimana Ia bisa menerima kita?
Baca terhitung : Renungan malam tentang nasip hidup
Ingatkah kamu cerita tentang Kain dan Habel di mana Allah lebih menentukan dan menerima persembahan Habel dibandingkan persembahan Kain? Allah lebih menentukan persembahan Habel sebab Habel beri tambahan apa yang paling baik yang dia mempunyai bersama dengan tulus hati. Karena persembahannya tidak di menerima oleh Allah, Kain jadi iri dan marah kepada Habel apalagi Allah bicara demikian
"Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, kalau engkau berbuat baik? Tetapi kalau engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia terlalu menggoda engkau, tapi engkau mesti berkuasa atasnya."
Kejadian 4:6-7. Oleh sebab itu, kala kita mampir kepadaNya haruslah bersama dengan hati yang tulus sebab Ia akan menerimannya.
Janganlah kita hanya menilai seseorang dari parasnya tapi nilailah dari hatinya serupa seperti Allah yang menilai hati kita bukan paras kita kala kita mampir kepadaNya. Jika kita hanya menilai seseorang dari parasnya saja bukankah kita serupa saja keliru di di dalam menilai orang seterusnya sebab kecantikan atau ketampanan yang dimiliki seseorang akan hilang bersamaan berjalannya kala tapi tidak bersama dengan hatinya. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar